Chapter 16 (Versi Revisi)

18.4K 597 0
                                    

Cahaya matahari masuk ke dalam kamar mereka berdua, Rosse menggeliat ke arah kanan hingga menyentuh tubuh Dion. Ia membuka matanya perlahan dan melihat Dion yang masih tertidur pulas, Rosse menyentuh dada bidang Dion dengan pelan. Sentuhan itu membuat Dion membuka matanya, ia menahan tangan Rosse membuat Rosse kaget.

"Ternyata sudah bangun" ucap Rosse sambil tersenyum.

"Baru saja bangun dan kamu hampir saja membangunkan sesuatu yang lain" Rosse langsung menarik tangannya kembali.

Dion tertawa kecil melihat tingkah Rosse, "Jangan menjahili aku!" Rosse menarik selimut untuk menutupi dadanya.

"Sarapan pasti sudah tersedia di depan, kita mandi sekarang" Dion menggendong tubuh mungil Rosse.

Rosse langsung menutup dadanya menggunakan satu tangan dan satu tangannya lagi menutup area bawah, Dion tertawa keras karena Rosse masih saja malu padahal mereka berdua telah melakukan hubungan intim yang sangat panas.

*Get married first,
Then start dating*

Rosse sudah rapi, memakai dress bunga-bunga berlengan panjang dengan jilbab polos berwarna senada dengan sendal jepit merah mudanya sedangkan Dion memakai kaos polos putih, celana bahan panjang dan juga sendal jepitnya. Rosse menggandeng tangan Dion untuk keluar dari ruangan, terlihat ada makanan yang sudah tersedia di meja makan dekat kolam karena sebelumnya ada telfon dari pihak villa membawa sarapan dan Dion menyuruh untuk di taruh di meja dekat kolam.

Rosse segera mengambil piringnya dan duduk di kursi santai untuk makan, Dion juga mengambil piringnya dan duduk di sebelah Rosse. Ada dessert juga, ada buah, ada air putih dan minuman bersoda.

"Hari ini kita akan pergi jalan-jalan lalu melihat tari kecak, setelah itu pergi ke pantai untuk menikmati suasana malam" ucap Dion di sela-sela makan.

Rosse mengangguk, "Pasti sangat luar biasa!" ia sangat bersemangat.

Mereka berdua segera menghabiskan makanannya. Tak lama kemudian datanglah sebuah mobil, mereka berdua bangkit dari kursi sebelah selesai makan dan berjalan masuk ke dalam mobil itu. Mereka akan mulai berkeliling sambil menikmati pemandangan alam yang sangat luar biasa, Rosse selalu memotret tempat-tempat yang mereka lewati dengan semangat.

Mereka berhenti di pasar tempat jual pernak-pernik dan makanan khas disana. Rosse dan Dion turun dari mobil dan berbelanja sejenak, membeli beberapa oleh-oleh seperti baju, tas, dan lain-lain. Selanjutnya berbelanja mereka juga membeli beberapa makanan untuk di cicipi, setelah selesai mereka berdua masuk lagi ke dalam mobil dengan membawa beberapa belanjaan yang di masukan ke dalam bagasi.

Hari terlihat mulai sore, mereka segera lanjut untuk melihat pertunjukan tari kecak yang sangat populer di Bali. Rosse turun dari mobil sambil menggandeng Dion, mereka berjalan sebentar lalu mencari tempat duduk yang bagus untuk mereka berdua. Rosse foto-foto terlebih dahulu bersama dengan Dion, tak lama kemudian pertunjukan akan di mulai.

Tari Kecak adalah pertunjukan seni tari khas Bali yang menggabungkan drama dan tari. Tarian ini biasanya ditampilkan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk melingkar dan mengangkat kedua lengan sambil menyerukan kata "cak". Tari Kecak umumnya menceritakan kisah Ramayana, seperti saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.

Rosse benar-benar terpukau melihat pertunjukan tersebut, Dion tersenyum melihat Rosse yang bergembira sambil memotret pertunjukan tersebut. Acara selesai, mereka berdua segera berjalan ke mobil untuk lanjut ke pantai. Selama perjalanan hembusan angin menerpa wajah Rosse karena ia membuka kaca jendela mobil untuk menikmati pemandangan dengan leluasa, ia merasa sangat senang dan bersyukur bisa berlibur ke tempat yang sangat indah.

Beberapa menit kemudian sampailah mereka di pantai Uluwatu. Rosse langsung berlari ke pantai sedangkan Dion hanya tertawa menatap istrinya itu. Bulan sangat bersinar malam itu,  cahaya bulan membuat refleksi pada air dan menambah keindahan saat di pandang. Dion memotret Rosse yang berlari sambil merentangkan kedua tangannya.

"I LOVE YOU DION!!!!" Rosse berteriak dengan kencang hingga Dion terkejut.

Dion berlari mengejar Rosse dan langsung menggendongnya, Rosse tertawa keras melihat Dion yang malu.

"Bagaimana liburan kita hari ini, darling?" tanya Dion sambil menurunkan tubuh Rosse.

"Sangat luar biasa! Aku sangat menikmatinya" jawabnya sambil melompat untuk mencium pipi Dion.

Mereka berdua duduk di tepi pantai, "Besok kita harus pulang, kapan-kapan kita berlibur lagi" ujar Dion sambil merangkul tubuh mungil Rosse.

"Ini seperti mimpi. Dulu aku tidak pernah berfikir jika pernikahan akan datang sangat cepat. Dulu aku yang masih senang berkeliling Eropa, menikmati musim salju, berjalan dengan teman-teman dan sekarang aku bisa menikmati perjalanan ini bersama suami" ucap Rosse.

"Saat kuliah, aku sedang membawa buku untuk mata pelajaran selanjutnya namun tanpa sengaja menabrakmu saat itu. Seharusnya aku yang meminta maaf, tapi kamu meminta maaf lebih dulu, sejak saat itu aku penasaran denganmu. Hanya sebatas kagum" Rosse menoleh ke arah Dion.

"Lalu?" Rosse penasaran dengan apa yang terjadi.

"Sesekali aku melihatmu tertawa dengan teman-temanmu, menatapmu pulang atau melihatmu sedang membaca buku di perpustakaan" jawab Dion.

"Bagaimana denganmu saat kuliah? Karena aku tidak terlalu memperhatikan, aku ingin tau darimu" Dion menatap Rosse.

"Seperti dirimu menjalani kehidupan pada umumnya dan kita adalah orang asing yang tanpa sengaja bertemu dan saling mencintai."

Rosse memeluk erat Dion, "Bahkan dulu kamu masih mencintai wanita itu"

Dion memeluk erat tubuh Rosse, "Benar, sampai aku melepaskannya dengan ikhlas. Aku senang karena dari situ aku mulai fokus dengan pribadiku dan menerima perjodohan ini. Bertemu denganmu lagi sebagai pendamping hidupku"

"Aku masih belum sempurna menjadi istrimu, jadi tolong tuntun aku menjadi seseorang yang sempurna di matamu" mendengar ucapan Rosse, Dion mencium kepala Rosse sambil berdoa.

"Kamu akan selalu jadi yang terbaik! Kita berdua akan tumbuh bersama menjadi keluarga yang supportif, mendidik anak bersama dan menua bersama" ucap Dion membuat Rosse haru.

"Ayo kita pulang! Kita buat anak sampai jadi!" Rosse langsung melepaskan pelukan Dion dan bangun.

Dion melotot, "Sejak kapan kamu jadi ganas?"

Rosse malu, ia langsung berlari untuk masuk ke dalam mobil. Dion masih tidak habis fikir dengan tingkah laku Rosse yang lucu, ia pun berdiri untuk menyusul Rosse di dalam mobil.

Nikah Dulu Baru Pacaran [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang