Chapter 29

8.9K 122 9
                                    

Acara 7 bulanan di langsungkan pada hari Minggu, mengundang beberapa anak yatim dan tetangga. Acara dari awal memakai adat Jawa dengan siraman sampai akhirnya mengaji dan berdoa untuk di beri kelancaran sampai kelahiran. Rosse sangat senang berbagi makanan untuk anak yatim dan juga berbagi rejeki kepada mereka.

Acara telah selesai di sore hari, Rosse duduk di sofa sambil mengelus perutnya. Semua orang sibuk membereskan peralatan, sibuk membersihkan sedangkan Rosse tidak boleh mengerjakan sesuatu sedikitpun. Dion memijat kaki Rosse karena sudah mulai keram, Rosse tersenyum melihat Dion sangat fokus memijat kakinya.

"Kamu masih sanggup jalan darling?" Dion menatap Rosse.

"Masih sayang, ada apa?" Rosse penasaran.

"Kita belum memberi beberapa keperluan untuk bayi kita dan juga kita harus pulang ke rumah" jawab Dion.

Setelah Dion kembali, mereka masih di rumah orang tua Rosse. Alasan karena masih disana karena Rosse yang masih belum terbiasa jika di tinggal sendirian, Dion sesekali pulang ke rumah untuk mengambil beberapa bajunya. Rosse juga memang merasa sudah seharusnya mereka berdua pulang ke rumah, Rosse tidak ingin orang tuanya repot mengurus dirinya.

"Benar sayang. Kamu bilang sama Mom ya" ujar Rosse.

Dion mengangguk dan langsung berjalan ke arah Ana yang sibuk mencuci piring. Ana yang mendengar hal itu langsung memberitahu semua orang, Dion berjalan kembali ke arah Rosse dan melanjutkan memijit kaki Rosse.

"Nanti mau makan apa?"

Rosse sedang berfikir, "Makan daging boleh?"

"Boleh darling, apapun itu selagi masih batas wajar gak apa-apa" jawab Dion.

Semua orang datang menghampiri, "Kalian mau pulang?" tanya Risseta.

Dion berdiri, "Iya Bu, Dion dan Rosse mau pulang dulu"

"Rosse juga gak mau repotin terus disini" jelas Rosse.

"Gak ada repotin untuk anak sendiri!" bantah Abri sambil tersenyum.

Rosse tertawa kecil, "Pokoknya nanti kalau udah HPL baru di kabarin." ucap Rosse.

"Nanti Dion ambil baju-bajunya disini setelah Dion ada waktu. Sekarang Dion mau ajak semuanya ke mall sekalian beli perlengkapan bayi" jelasnya membuat semua orang langsung pergi berganti baju.

Rosse tertawa melihat mereka yang bersemangat, Rosse bangun dari sofa dan berjalan ke arah pintu keluar. Dion pelan-pelan membantu Rosse dan membukakan pintu mobilnya, Rosse masuk ke dalam mobil perlahan. Tinggal menunggu semua orang untuk masuk ke mobil masing-masing.

*Get married first,
Then start dating*

Dion merangkul pinggang Rosse sambil berjalan di mall, mereka masuk ke salah satu toko perlengkapan bayi. Semua orang sangat bersemangat dan melihat-lihat, Rosse sangat gemas dengan baju-baju kecil dan sepatu lucu, ia mengambilnya untuk di lihat dengan dekat, Dion mengambil troli belanja agar ia mudah membawanya.

"Lucu warna biru atau putih?" tanya Rosse kepada Dion.

"Dua-duanya bagus darling, beli saja semua" Rosse mengerutkan dahi sambil mencubit kecil lengan Dion.

"Satu aja, nanti cari model yang lain" jelas Rosse.

Ana dan Risseta berjalan menghampiri, "Ibu beliin ini ya, sama yang ini" Risseta memperlihatkan beberapa baju yang di ambil.

Rosse melihat baju bayi berwarna merah muda dengan corak bunga putih dan baju jumpsuit berwarna kuning cerah. Rosse suka dengan jumpsuit yang di pilih, sedangkan baju yang merah muda ia tidak terlalu suka.

"Kemungkinan besar bayiku laki-laki, jadi aku gak terlalu suka baju merah muda" Ana dan Risseta terkejut.

"Ih lucunya anak jagoan!" Ana langsung mengelus perut Rosse dengan lembut.

Tiba-tiba pergerakan muncul di perut Rosse hingga Rosse tersentak, Ana langsung gemas dengan hal itu. Dion juga ikut mengelus agar bayi yang ada di dalam kandungan Rosse bergerak lagi, namun tidak ada pergerakan lagi setelah itu membuat Dion sedikit kecewa. Ana dan Risseta tertawa kecil dan pergi lagi untuk mengganti baju yang tadi mereka pilih.

Rosse mengelus pipi Dion, "Sabar ya sayang, mungkin bayi kita malu" Dion mengangguk lesu.

Rosse lanjut melihat-lihat beberapa baju kemudian sepatu lucu juga dan lainnya. Abri dan Andri sedang melihat stroller baby sambil berkomentar, Dion memperhatikan mereka berdua yang tampak bersemangat. Rosse juga melihat-lihat lemari untuk baju-baju bayi dan semua perlengkapannya, tak lupa juga ia melihat peralatan makan bayi.

"Aku mau yang ini" Rosse mengambil satu set peralatan makan bayi berwarna biru muda dengan gambar beruang.

"Kamu suka warna biru?" tanya Dion.

Rosse mengangguk, "Aku suka warna biru untuk anak kita, kalau aku sendiri suka warna putih"

"Kamu mau hadiah apa dari aku?" Rosse menoleh menatap lekat Dion.

"Tiba-tiba banget sayang?"

"Sebenarnya aku mau surprise, tapi aku juga mau tau apa yang kamu suka dan apa yang kamu gak suka. Selama kita menikah kamu gak pernah nuntut apapun dan selalu support aku, jadi aku mau beri kamu hadiah" jelas Dion sembari tersenyum.

Rosse tampak malu, "Kamu gak perlu kasih hadiah sayang, udah cukup bagiku kamu ada disini."

"I want your appreciation in the form of a gift." Dion serius.

"Kalau boleh minta, aku cuma mau kamu sehat dan terus temani aku dalam kondisi apapun." Rosse tersenyum hangat.

"Itu janjiku saat akad nikah kita. Sekarang aku mau kamu minta sesuatu sama aku berupa barang atau hal lain yang kamu mau."

Rosse berfikir keras, "Couple clothes? Couple shoes? Kita belum pernah"

Dion mengangguk, "Kita beli sekarang ya"

Rosse mengangguk dan segera menyelesaikan memilihnya. Mereka berdua berjalan mencari kedua orang tua mereka, setelah itu Dion membayar barang-barang yang di pilih sedangkan kedua orang tua mereka ingin membayarnya sendiri-sendiri.

Barang-barang besar yang di beli akan di antar ke alamat tujuan. Mereka semua keluar dari toko itu dan mencari toko lain, Rosse masuk ke salah satu toko untuk mencari baju couple. Orang tua mereka juga jadi ingin membeli baju yang sama, jadi Rosse memutuskan membeli baju couple berdua dan membeli baju yang sama.

"Baju ini saja, nanti bordir nama depan dan belakang" Rosse memperlihatkan kaos basic panjang berwarna putih dengan gambar beruang kecil di bagian dada baju kepada semua orang.

"Boleh, bagus! Sekalian juga Rosse belanja, sini sama Mom" Ana menarik pelan Rosse untuk memilih baju di tempat lain, Risseta juga ikut bersama.

"Nanti mau makan dimana sebelum pulang?" tanya Abri kepada Dion.

Dion menatap Abri, "Rosse minta makan daging" jawab Dion.

"Di restoran kenalan Ayah mau?" tanya Andri.

Dion menatap Andri, "Boleh, nanti kita makan disana."

Abri, Andri dan Dion mengambil baju putih tadi untuk di bawa, mereka semua bersenang-senang berbelanja bersama. Rosse sudah merasa lebih baik dari sebelumnya dan ia semakin banyak berdoa untuk semua orang yang ia cintai. Dion juga lebih banyak membagi waktu untuk istrinya agar Rosse tidak merasa takut lagi.

Nikah Dulu Baru Pacaran [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang