Chapter 11 (Versi Revisi)

22.2K 670 1
                                    

Dua hari sebelum pernikahan berlangsung, Rosse dan Dion kedatangan kedua orang tua mereka untuk menginap di rumahnya. Dengan sangat senang Rosse dan Dion menyambut dengan hangat, Rosse juga masak banyak sekali makanan untuk di hidangkan. Dion mulai mengobrol dengan Ayahnya dan Ayah Rosse sedangkan Rosse mengobrol dengan Ibunya dan Ibu Dion.

"Apa kabarnya anakku?" tanya Andri Ayahnya Dion.

"Alhamdulillah baik, semua berjalan lancar" jelas Dion dengan senang.

"Bagaimana dengan kado yang Daddy berikan?" tanya Abri ayah Rosse dengan penasaran.

"Aman, lancar jaya" jawaban Dion membuat Abri tertawa lebar.

"Apa itu? Jadi penasaran" Andri tidak tau apa kado yang di berikan Abri.

"Kondom tipis" jawabnya dengan pelan.

Andri langsung tertawa lebar mendengar hal itu, "Bagus-bagus! Lancar jaya!"

Di satu sisi ada perbincangan heboh juga dari pihak wanita, Ibunya Rosse dan Ibunya Dion. Mereka juga sedang membicarakan sesuatu dengan sangat serius.

"Bagaimana dengan kabar kamu anakku?" tanya Risseta Ibunya Dion dengan lembut.

"Alhamdulillah baik Bu" jawab pelan Rosse.

Ana menyenggol putrinya itu, "Gimana baju yang Mom kasih? Kamu suka?"

"Bukan aku yang suka, tapi Dion yang suka" Ana tertawa kencang mendengar jawaban Rosse anaknya.

"Hadiah apa yang kamu beri Ana?" tanya Risseta dengan penasaran.

"Lingerie 2" Risseta langsung ikut tertawa keras.

Rosse menghela nafas panjang, "Dion minta beli baju itu lagi dengan model dan warna yang berbeda"

"Tenang, Mom banyak sekali katalog baju itu." jawab Ana bersemangat.

"Ibu juga ada banyak katalog buat kamu" jawab Risseta lebih bersemangat.

Akhirnya Rosse meminta saran dari mereka berdua untuk baju yang akan ia beli. Hal-hal yang tidak pernah sama sekali Rosse pikirkan harus ia lakukan karena demi kepentingan dirinya dan Dion. Ana dan Risseta mulai memberikan contoh-contoh dan warna baju melalui ponselnya, mereka juga menjelaskan dengan rinci tentang baju tersebut. Rosse baru menyadari bahwa baju seperti itu banyak fungsi, ia hanya tau baju itu hanya sekedar baju yang akan berakhir di buka oleh Dion saja.

Mereka berdua kembali ke kamar setelah menghabiskan waktu begitu banyak hingga tengah malam. Kedua orang tua mereka sudah berada di kamar masing-masing yang berada di lantai tempat kamar Dion dan Rosse berada. Mereka sedikit kelelahan karena harus membereskannya sebelum di tempati, Rosse sudah tertidur pulas di atas tempat tidur, Dion menatap wajah Rosse lalu mencium pipinya dengan pelan, Dion akhirnya ikut tertidur sambil memeluk Rosse.

*Get married first,
Then start dating*

Sabtu pagi yang cerah bersama dengan orang tua mereka masing-masing, Rosse terbangun perlahan dan mengucek matanya. Ia menoleh dan melihat Dion yang masih tertidur pulas, ia tersenyum lebar dan langsung melihat ke arah jam dinding. Rosse terkejut karena melihat jam menunjukkan pukul 12 siang. Rosse langsung berlari tergopoh-gopoh keluar dari kamar dengan rambut berantakannya.

"Loh Rosse, kamu kenapa?" tanya Ana melihat anaknya yang turun dari tangga dengan terburu-buru.

"Maaf Mom, aku telat bangun" ucapnya pelan.

Ana langsung menghampiri sambil merapihkan rambutnya, "Gak apa-apa, kamu juga capek pasti masak banyak. Mom udah masak lagi sama Risseta, kamu mandi dulu aja"

"Makasih ya Mom. Daddy sama ayah kemana?" tanya Rosse sambil mencari keberadaan mereka.

"Pergi golf dulu, kalo Risseta lagi beli beberapa kue di luar" jawab Ana.

"Aku mandi dulu deh, aku bangunin Dion juga ya Mom" ujar Rosse.

"Iya anakku, langsung turun ya buat siap-siap makan siang."

Rosse kembali berjalan menaiki anak tangga untuk kembali ke kamar, perlahan ia membuka pintu dan membangunkan Dion yang masih tidur.

"Sayang ayo bangun! Udah siang, Mom masak loh! Aku telat bangun juga" Rosse mencubit-cubit gemas pipi Dion.

Dion menggeliat ke arah Rosse sambil membuka matanya, "Aku mau sama kamu, ayo kita tidur lagi"

"Daddy sama ayah golf, bentar lagi pulang. Kamu juga harus bangun, masa kamu gak mau temenin mereka?" Rosse mencubit hidung Dion gemas.

Dion sudah tersadar dan langsung memegang tangan Rosse, "Iya darling, tapi mandi bareng"

"Iya mandi bareng. Kamu masuk duluan, aku mau cari baju kamu dulu" jelasnya.

Dion bangun dan langsung berjalan ke arah kamar mandi dengan lunglai. Rosse bangun dan berjalan ke arah lemari pakaian Dion, ia mencari baju yang cocok untuk bersantai di rumah, tidak lupa juga ia mencari baju untuk dirinya sendiri. Setelah selesai Rosse berjalan ke arah kamar mandi untuk mandi bersama Dion.

Tidak lama setelahnya mereka berdua keluar dan memakai baju yang sudah di siapkan. Rosse bercanda dengan Dion sambil merapihkan rambut satu sama lain dengan hairdryer, setelah itu Dion pergi lebih dulu ke luar kamar. Rosse mulai mengikat rambutnya yang sudah kering untuk mulai make up, Rosse membuka ponselnya untuk mendengarkan lagu agar ia merasa lebih baik.

Rosse sudah siap. Ia merapikan pakaiannya dan segera keluar dari dalam kamar. Ia melihat Dion sedang mengobrol dengan Ana, Risseta juga baru saja datang sambil membawa kue yang ia beli. Rosse segera berjalan untuk membantunya.

"Biar aku saja yang bawa" Rosse langsung merebut kue yang di bawa Risseta.

"Terima kasih darling!" ucap Risseta.

Rosse langsung menaruh kue itu di dapur untuk ia buka dan taruh di atas piring. Tak lama kemudian Andri dan Abri datang setelah mereka pergi golf bersama, Dion menyambut mereka dengan semangat sambil bercakap-cakap. Ana dan Risseta juga membantu Rosse menata kue di atas piring.

"Makan siang dulu semuanya, masih hangat" teriak Ana agar semua orang mendengar.

Mereka semua langsung berjalan ke arah meja makan dan duduk di kursi masing-masing. Rosse dan Risseta membawa kue ke atas meja makan, akhirnya semua hidangan sudah lengkap. Semua orang menyendok nasi dan lauk untuk mereka santap, hari ini benar-benar sangat ramai dan menyenangkan.

"Bagaimana dengan planning kalian? Berjalan lancar?" tanya Abri di sela-sela makan.

"Alhamdulillah lancar semua, kemarin sudah di cek persiapannya" jawab Dion menatap Abri.

"Mom juga udah kirim undangan yang di kasih Rosse kepada keluarga besar kita, begitu juga Ana yang sudah menghubungi keluarga besar." jelas Ana dengan senang.

Tiba-tiba saja bel gerbang berbunyi, Dion membuka ponselnya untuk mengecek cctv. Terlihat ada seorang wanita yang berdiri di depan gerbang, Dion sangat terkejut sampai bangun dari kursi. Semua orang menatap bingung, Rosse menatap wajah Dion yang menahan kesal.

Nikah Dulu Baru Pacaran [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang