Chapter 14 (Versi Revisi)

16.3K 504 3
                                    

Lapangan besar yang tidak terlalu jauh dari rumah mereka berdua memperlihatkan sebuah jet pribadi terparkir disana. Pilot dan pramugari yang bertugas sedang menyapa mereka, Dion dan Rosse masuk ke dalam, koper kecil mereka di bawa oleh pramugari untuk di taruh. Ada beberapa seat di dalam, lumayan luas untuk ukuran jet pribadi sehingga mereka bisa duduk dimana saja.

Pramugari menutup pintu pesawat lalu menjelaskan beberapa rincian perjalanan dan keselamatan seperti pada umumnya. Makanan dan minuman juga tersedia dengan banyak varian, Dion memang sudah merencanakan semuanya dengan sangat rinci. Rosse sangat antusias hingga ia memotret beberapa untuk dokumentasi dan upload di sosial media miliknya.

"Kamu tidak foto dengan diriku?" tanya Dion menatap Rosse.

Rosse tertawa kecil, "Mau foto bersama?"

Dion mengangguk pelan, Rosse membuka kamera di ponselnya lalu berfoto bersama. Beberapa foto sudah di take, Rosse memilihnya lalu ia upload. Dion sangat senang melihat Rosse senang, semua hal yang ia lakukan sangat di hargai oleh Rosse, ia merasa bahwa hal-hal tersebut menjadi istimewa karenanya.

*Get married first
Then start dating*

Pesawat jet pribadi yang datang ke Bali akan diarahkan untuk parkir atau menginap di bandara Banyuwangi. Bandara Banyuwangi dipilih karena lokasinya yang paling dekat dengan Bali. Dari bandara Banyuwangi mereka naik helikopter agar bisa melihat pemandangan lebih luas sehingga Rosse sangat senang sampai matanya berbinar-binar.

Bali, kota yang sangat banyak di kunjungi oleh pendatang asing maupun lokal. Terkenal dengan budaya dan pesona alamnya membuat semua orang penasaran dengan kota Bali. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, mereka berdua sampai di private jet villa Uluwatu.

Villa Uluwatu, dengan villa yang menyediakan tempat parkir helikopter pribadi dan fasilitas lainnya. Lokasi strategis yang di kelilingi oleh beberapa wisata yang mudah di kunjungi membuat Dion memutuskan memesannya dengan cepat. Dion keluar dari helikopter lebih dulu agar ia bisa menyodorkan tangan untuk Rosse mudah turun, setelah Rosse turun mereka berdua menatap villa indah itu dengan penuh haru.

 Dion keluar dari helikopter lebih dulu agar ia bisa menyodorkan tangan untuk Rosse mudah turun, setelah Rosse turun mereka berdua menatap villa indah itu dengan penuh haru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dion menggandeng Rosse untuk turun menuju kamar mereka berdua, Rosse sama sekali tidak menyangka jika Dion memesan itu semua sendirian. Menghabiskan uang banyak untuk pernikahan saja membuat Rosse benar-benar pusing memikirkannya apalagi menyewa villa dengan view luar biasa.

"Kamu menghabiskan begitu banyak biaya untuk ini, sayang" ujar Rosse.

"Untuk kita, bukankah sepadan?" Dion mencium kepala Rosse dengan lembut.

Mereka di sambut oleh petugas dan pelayan yang ada di sana, mengucapkan selamat datang dengan penuh semangat. Beberapa penjelasan atas fasilitas dan makanan apa saja yang tersedia di dengarkan oleh mereka berdua, setelah selesai petugas yang membawa koper di belakang Dion dan Rosse memberikannya kepada Rosse untuk di bawa ke dalam kamar.

Rosse membuka pintu kamar memperlihatkan ruangan sejuk, bersih dan mewah. Para petugas lainnya segera pergi meninggalkan mereka berdua. Rosse membuka koper untuk di taruh di dalam lemari yang sudah di sediakan, Dion duduk di pinggir tempat tidur sambil memainkan kelopak bunga mawar yang bertaburan di atas tempat tidur.

"Bulan madu kita, apakah berbuah hasil" Rosse langsung menoleh.

"Sudah tidak sabar?" tanya Rosse.

"Sebenarnya iya, namun kita harus beristirahat dengan nyenyak disini agar tubuh tetap sehat. Besok kita akan berkeliling ke beberapa wisata disini" jelas Dion.

"Masih sore hari, apa yang akan kita lakukan?" tanya Rosse sambil berjalan menghampiri Dion.

"Berenang, menikmati view setelah itu berbelanja untuk besok" jawab Dion yang langsung menggendong Rosse.

Rosse mengalungkan tangannya di leher Dion karena terkejut, Dion berjalan turun menuju kolam renang terbuka yang dekat dari kamar. Dion menurunkan Rosse perlahan di kursi santai, setelah itu Dion membuka kemejanya untuk bersiap berenang. Rosse memegang perut sixpack milik Dion membuat Dion menatap bingung, Rosse meraba-rabanya hingga Dion tertawa kecil.

"Memancing adalah keahlianmu"

"Aku suka, jadi aku hanya akan meraba-rabanya" jelas Rosse.

"Kamu bisa meraba bagian lainnya" tangan Rosse terhenti meraba karena ucapan Dion.

"Itu akan memancing sesuatu terbangun." Dion tertawa lepas, "Sudah sana berenang, jangan lepaskan celanamu karena aku tidak mau orang lain melihat"

"Hanya kita berdua darling, mereka tidak akan melihat kita. Apalagi kita bisa melakukan sex di outdoor seperti ini, moment ba-" Rosse mendekap mulut Dion dengan cepat.

"Dion! Stop! Aku malu" wajah Rosse sedikit merah karena membayangkan hal tersebut.

Dion melepaskan tangan Rosse dari mulutnya, ia langsung mencium bibir Rosse sembari melumatnya sebentar.

"Aku tidak akan melakukannya jika kamu tidak mau, darling" Dion berdiri dan langsung melepaskan celananya.

Mata Rosse hampir melotot karena Dion yang tidak mendengarkan ucapannya, ternyata Dion memakai celana renang pendek di dalam celana  bahannya. Dion benar-benar sudah sangat menyiapkan hal tersebut, ia pun segera terjun ke dalam kolam renang. Rosse tersenyum melihat Dion berenang dengan gagah, pria itu menarik perhatian Rosse dengan menampilkan keterampilan berenangnya.

Rosse pun berjalan ke arah kolam renang sambil melipat celananya agar tidak terkena air lalu duduk di pinggir kolam, kakinya masuk ke dalam air sambil di ayun-ayunkan. Dion menghampiri dan menyipratkan airnya ke arah Rosse membuat Rosse sedikit kesal. Bajunya basah, Rosse berdiri dan membuka bajunya, mata Dion melotot karena tubuh Rosse yang terekspos.

"TIDAKK!"

Rosse langsung memakai bajunya kembali karena melihat reaksi Dion, "Dasar laki-laki! Aku mau ke kamar untuk mandi" Rosse langsung berjalan ke arah kamar.

Dion berdecak sebal menatap kepergian Rosse, ia pun melanjutkan kembali berenang dan bersantai menikmati suasana sekitar. Rosse sudah selesai mandi, ia mengambil pakaiannya di dalam lemari, Dion datang dan berdiri di depan pintu, Rosse segera mengambil handuk untuk Dion lalu Dion berjalan ke kamar mandi.

Jam menunjukkan pukul 6 sore, Dion keluar dari kamar mandi lalu memakai pakaiannya. Sebelum pergi mereka berdua menjalankan ibadah terlebih dahulu, setelah selesai Rosse memakai lip cream yang belum sempat ia pakai. Dion menatap Rosse dengan senang, sesekali Rosse melirik Dion sambil mencubit gemas karena Rosse malu di tatap Dion.

"Manisnya istriku" puji Dion.

Rosse tersenyum kecil, "Terima kasih, sayang"

Rosse sudah selesai semua, ia mengambil tas miliknya sedangkan Dion hanya membawa ponsel dan dompet di kantong celananya. Tak lama ada mobil yang datang menjemput mereka berdua, tentu saja Dion memesan mobil itu untuk pergi ke pusat perbelanjaan terdekat. Dion menggandeng Rosse untuk keluar dari ruangan, mereka berdua berjalan dan masuk ke dalam mobil.

Nikah Dulu Baru Pacaran [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang