1-- [hurt]--

3.8K 272 8
                                    

"Seperti kisah kita, kau meninggalkanku dan itu sungguh menyakitkan dari yang kuperkirakan selama ini."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seorang pria menyantap makanannya dengan lahap. Meski rasanya hambar, tetapi tak apa asalkan yang membuat kekasihnya. Pria itu, Byun Baekhyun. Pria yang hanya sebatang kara di dunia ini. Orangtuanya sudah meninggalkannya dengan menitipkan harta kekayaan mereka. Ia sangat bersyukur Tuhan masih memberikan kebahagiaan untuk dia.

Dan disinilah Baekhyun di apartemennya sendirian. Kekasihnya sudah pergi beberapa menit yang lalu. Dia bernama Jessica Jung. Jessica termasuk salah satu orang yang sangat terpenting dikehidupan Baekhyun. Karena Jessicalah yang telah membuat Baekhyun kembali ceria setelah ditinggal orangtuanya. Baekhyun tak tahu bagaimana hidupnya jika ditinggal oleh Jessica, kekasihnya itu.

Hanya ada suara televisi yang ada di apartemen Baekhyun. Kegiatannya terusik karna dering telpon yang berasal dari ponselnya.

"Hallo ?"

"Yakk!HYUNG!" Sontak saja Baekhyun langsung menjauhkan ponsel dari telinganya. Teriakan itu sukses membuat telinganya berdenging.

Baekhyun menghela nafas kesal lali kembali mendekatkan ponselnya. "Waeyo ? Mengapa kau berteriak ?"

Sedikit ada jeda sebelum orang disebrang telfon menjawab.

"Jessica...hyung,"

Mendengar nama kekasihnya, Baekhyun langsung berdiri tegak. Rasa khawatir langsung menggerogoti hatinya. 

"Sica kenapa ? Cepat katakan!"

"Dia kecelakaan dan meninggal ditempat," seketika itu sekujur badan Baekhyun lemas, dia terduduk lemas sambil menutup matanya. Aliran air deras meluncur di pipinya. Ia menangis.

"Apa yang terjadi ?" Ucap Baekhyun lirih, sekarang ia telah di rumah sakit dimana jenazah Jessica berada.

"Saat perjalan ke rumah, ada mobil yang kehilangan kendali dan lalu menabrak mobil Jessica,"jelas seorang pria yang diketahui bernama Kai

"Bukankah Jessica bersama adiknya ?" Baekhyun sama sekali tidak pernah bertemu dengan adik Jessica karena adik Jessica tinggal di Amerika

"Adiknya hilang hyung, tak ada yang tahu keberadaannya," itu membuat Baekhyun bingung tapi itu tidak penting bagi Baekhyun, yang terpenting sekarang ia harus bertemu dengan Jessica untuk terakhir kalinya.

"Chagi-ya,"lirih Baekhyun begitu sampai di kamar jenazah. Bertahanannya kembali runtuh,ia sekuat tenaga untuk tidak menangis tapi apa daya ia tak bisa lagi menahannya. Ia tidak tahu bahwa tadi kata sayang yang diucapkan Jessica untuk terakhir kalinya.

"Mengapa kau meninggalkanku dengan cara seperti ini ? "

--------------------

Seorang gadis cantik bernama Kim Taeyeon atau yang sering Taeyeon itu sedang memasuki ruang kepala sekolah. Ia merupakan murid baru tingkat 3 di Seoul Internasional High School. Ia merupakan anak dari seorang pengusaha yang mendunia. Maka dari itu Taeyeon berganti-ganti sekolah. Dan ini mungkin sekolahnya yang terakhir. Taeyeon memutuskan untuk menetap di Korea walaupun orang tuanya ke luar negeri. Tak lama kemudian ada seorang guru yang menuntut Taeyeon untuk masuk ke kelas barunya.

"Semua diam!"kata guru itu dan kelas yang sangat berisik itupun langsung diam tak berkutik.

"Terimakasih, silahkan masuk."ucap guru itu mempersilahkan Taeyeon masuk ke kelas itu

"Annyeonghaseo, perkenalkan nama saya Kim Taeyeon, kalian bisa memanggilku Taeyeon. Mohon bantuannya" ucapnya sambil membungkukkan badan.

"Taeyeon-ssi kau bisa duduk di kursi disebelah Tiffany ne"
"Nde, gamsahamnida"

Taeyeon pun duduk dikursinya kosong tersebut. Lalu gadis yang duduk sebangku dengannya menyapa Taeyeon.

"Hey, namaku Tiffany Hwang, salam kenal" ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya.

Taeyeonpun membalas uluran tangan itu seraya tersenyum. "Ah ne, salam kenal juga Tiffany-ssi,"

"Panggil aku Fanny saja Taeyeon-ah, anggap saja kita sudah kenal lama," Tiffany mengeluarkan eye smile nya yang membuat Taeyeon ikutan tersenyum.

"Baiklah Fanny-ah."

Pembelajaranpun dimulai, Taeyeon memperhatikan guru yang sedang mengajar dengan serius. Taeyeon termasuk murid yang pintar. Ia saja mendapat beasiswa ke luar negri, tetapi ia menolaknya karena ia lebih nyaman di Korea. Sangat disayangkan bukan. Taeyeon melihat teman-teman yang lain, hanya ada beberapa yang memperhatikan. Ada yang sedang tidur, mencoret-coret meja, dan berdandan. Berdandan ? Ah itu sungguh menggelikan bagi Taeyeon

------------------Kim Taeyeon

Pandanganku terhenti saat melihat teman sekelasku melamun, pandangannya sangat kosong, wajahnya juga pucat dan juga terlihat dingin dan cuek. Ah aku sungguh benci pria yang cuek.

"Fanny-ah, apakah pria yang duduk di belakang itu sedang sakit ? Wajahnya sangat pucat,"

Tiffany mengikuti arah pandangku. "Maksudmu Baekhyun ?" Ah jadi namanya Baekhyun

"Kurasa iya," ucapku sambil mengangguk ragu.

"Ia seperti mayat hidup setelah ditinggal  kekasihnya,"

"kekasihnyanya selingkuh ?" Aku mulai tertarik dengan kisahnya. Ah, jangan sebut aku gadis yang ingin mencampuri masalah orang lain. Aku tidak sejahat itu.

Tiffany menggeleng pelan. "Aniyo, dia meninggal," sungguh menyedihkan

"Aku merasa sangat kasihan padanya,"

"Nado, semenjak itu ia menjadi cuek dan dingin, ia berbicara hanya pada teman-teman yang dekat, dan yang lain dia hanya bersikap dingin," jelas Tiffany

"Tapi ia juga merupakan idola di sekolah ini," pantas saja, wajahnya sangat tampan

"Aku akui itu dia sangat tampan,"reflek aku mengucapkan itu dengan tiba-tiba

"Mwo?!kau menyukainya ?" Keceplosan,bodoh!

"Yakk! Aku hanya bilang dia tampan, bukan berarti aku menyukainya pabo!"

"Aku tak bodoh eoh!"ucapnya tak terima

"Baiklah aku mengalah"

<<<<>>>>

"Taeyeon-ah kau mau ke kantin bersamaku ? Aku akan memperkenalkan dengan temanku yang lain,"ajak Tiffany

"Tidak Fanny-ah, aku membawa bekal dari rumah,besok saja ne?"ucapku sambil menunjukan bekalku.

"Baiklah, aku pergi dulu"

Di kelas ini sangat sepi hanya ada aku dan beberapa teman lain yang tidak ku ketahui namanya. Lalu aku mengalihkan pandanganku ke belakang. Tepatnya melihat Baekhyun. Baekhyun sedang menenggelamkan kepalanya dikedua tangannya yang ia silangkan di mejanya. Saat aku sedang memperhatikannya, tiba-tiba saja ia mengangkat kepalanya dan matanya langsung mengarah padaku. Buru-buru aku mengalihkan pandangan darinya.

Haiiiii
Part pertama sudah dipublish ya:)
Maaf kalau masih pendek:"
Aku tunggu vomment kalian
Boleh Sertakan kritik dan saran juga
Maaf juga kalau ini masih abal-abalan dan ceritanya gaknyambung, aku baru belajar bikin FF :"""

Thankyouuu:**

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang