Extra Part.1

1.7K 167 10
                                    

"BYUN BAEKHYUN!"

Baru saja Baekhyun menjelajahi alam tidurnya, terusik dengan teriakan nyaring Taeyeon. Terpaksa ia bangun dan menatap istrinya yang tengah berkacak pinggang disamping tempat tidur.

Baekhyun mengucek matanya. "Sekarang apalagi yang kau inginkan?" Pria itu menguap disela kalimatnya.

"Kau bilang akan memasakkan ku jajjangmeyeon, mana?! Suami macam apa kau ini!"

Baekhyun hanya bisa menghela nafas gusar. Ayolah, dia baru tertidur jam 5 pagi karna semalaman Taeyeon merajuk ingin ke pantai. Dan mau tidak mau, Baekhyun harus menurutinya. Taeyeon bisa tidur dalam perjalanan, tapi Baekhyun harus fokus menyetir. Sangat melelahlan.

"Aku sangat lelah sekarang. Nanti kubuatkan, ne?" Baekhyun menatap Taeyeon lembut. Namun wanita itu malah menatapnya garang.

Taeyeon mendengus. "Kau ingin aku dan bayi kita kelaparan?!"gertaknya.

Baekhyun menutup matanya sejenak, berusaha untuk sabar. "Bukan begi-"

Taeyeon cepat memotongnya."Itu maksudmu!" Wanita itu langsung melengos pergi keluar kamar.

"Sabar Byun Baekhyun,tinggal beberapa bulan lagi kau akan terbebas."Pria itu mengelus dadanya. Mencoba merendam emosi.

Taeyeon sedikit tersentak saat sepasang tangan melingkar pas di pinggangnya. Taeyeon mendengus mengetahui si pemilik tangan itu. Siapa lagi kalau bukan Byun Baekhyun, suaminya.

Pria itu meletakan dagunya di pundak Taeyeon. Hanya ini yang bisa ia lakukan untuk meredakan amarah istrinya. Sungguh ia sangat lelah sekarang.

"Taeyeon-ah..."

Yang dipanggilpun hanya mendehem sebagai jawaban. Tangannya masih sibuk membalikan telur yang ia masak. Beberapa detik kemudian gerakannya terhenti. Ia merasakan nyeri hebat diperutnya.Taeyeon mencoba menggigit bibir bawahnya untuk menahan nyeri. Bukannya mengurangi nyeri, bibirnya malah mengeluarkan darah segar.

Baekhyun yang baru menyadari perubahan Taeyeon, membalikan badan Taeyeon menjadi menghadap kepadanya. Matanya membelalak kaget saat yang ditangkap matanya adalah darah yang mengalir dibibir Taeyeon dan juga raut wajah Taeyeon yang menahan sakit sambil memegang perutnya. Ia menangkupkan pipi Taeyeon dengan kedua tangannya.

"Berhenti menggigit bibirmu,Taeyeon!"

Tidak dapat dijelaskan betapa paniknya Baekhyun sekarang. "Kau kenapa?! Apakah perutmu kram lagi? Katakan padaku!" Ucap Baekhyun sedikit berteriak.

Sungguh perutnya sangat nyeri sekarang. Untuk menjawab pertanyaan Baekhyunpun ia tidak sanggup. Bahkan untuk menahan badannyapun ia harus bersandar pada meja dapur. Baekhyun terus saja melayangkan pertanyaan kepadanya, tetapi semua hanya seperti angin berlalu bagi Taeyeon. Telinganya seakan tuli.ia hanya terfokuskan dengan rasa nyeri diperutnya.

"A-aku...akh!"

Tubuhnya hampir saja limbung dan untung saja Baekhyun sigap mencegah Taeyeon terjatuh. Demi apapun, Baekhyun tengah panik luar biasa. "Baiklah, ayo kerumah sakit sekarang!" Tak mau berbasa-basi, Baekhyun langsung menarik tangan Taeyeon, Namun, gerakannya terhenti saat Taeyeon mencegahnya. Baekhyun kembali menatap raut wajah lemah itu. Detik selanjutnya Baekhyun merasa perkataan Taeyeon seperti slow motion. Kepanikannya bertambah berkali-kali lipat.

"Baekhyun-ah..."

"Sepertinya aku akan melahirkan."

>>>><<<<

"Istri anda tidak akan melahirkan sekarang, lagipula ini baru 7 bulan kehamilannya. Nyeri diperutnya itu akibat membesaran janin. Istri anda tidak apa-apa, hanya belum terbiasa saja."jelas dokter kehamilan kepada Baekhyun.

entah Baekhyun harus berekspresi seperti apa. Ia merasa lega karena Taeyeon baik-baik saja. Namun dilain hal ia juga merasa kecewa. Baekhyun sudah tidak sabar menunggu kedatangan bayinya. Pria itu tidak sabar untuk menggedong bayi ditangannya. Pasti itu sangat membahagiakan.

"Baik dokter, terimakasih."

Tak mau larut dengan rasa kecewanya, Baekhyun menemui Taeyeon yang terbaring di ranjang rumah sakit. Taeyeon berbaring sambil mengelus perutnya yang sudah cukup besar.

"Dia belum mau lahir ya ?"

Baekhyun tersenyum sambil mengelus rambutnya. "Kau sungguh tak sabaran, tunggu 2 bulan lagi,"

Taeyeon menatap Baekhyun sambil mengerucutkan bibirnya kesal. "Kalau begitu, tidak bisakah dia lahir sekarang? Aku sangat menginginkannya,"rengeknya.

"Yak! Bagaimana bisa? Sungguh tak masuk akal," Nada bicaranya terdengar agak kesal.

"Yak! Jangan membentakku!"

Baekhyun menghela nafas kasar. Baiklah, tinggal 2 bulan lagi. Kau harus bersabar Byun Baekhyun.
"Bagaimana kalau kau tidur terlebih dahulu?"

Taeyeon sempat terdiam sejenak sebelum mengangguk. "Tapi aku ingin kau juga tidur disampingku,"ucapnya sambil menepuk bagian kosong disampingnya.

"As your wish,"

Baekhyunpun menaiki ranjang yang cukup untuk mereka berdua. Walaupun sedikit sempit, tetapi Baekhyun nyaman dalam posisi menyamping dan memeluk istrinya.

"Baekhyun-ah,"

"Hm?"

Taeyeon menatap Baekhyun dengan pandangan kesal."Kau hanya menjawab "hm" begitu ? Apa kau sudah bosan denganku ?"

Inilah yang sering membuat Baekhyun kesal. Pernyataan yang tak masuk akal. Untuk sekian kalinya Baekhyun menghela nafas.

Pria itu mengecup dahi Taeyeon lembut, lalu melepaskannya. "Tidurlah, Byun Taeyeon."

Baekhyun dapat mendengar Taeyeon berdecak sebal. Setelah beberapa menit kemudian, Baekhyun mendengar nafas Taeyeon  teratur pertanda wanita itu sudah tertidur. Baekhyun mengeratkan pelukannya.

"Aku juga tak sabar menunggu dia lahir."lirihnya.

A/N : oke ini aku bagi dua yaa, maaf ya lama banget updetnya:""
Dont forget to vote and comment yass

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang