Extra part.2

1.6K 148 12
                                    

Jantungnya berdetak cepat. Keringat dipelipisnya mengucur tak henti. Kedua tangannya saling mengait, berdoa. Ini adalah hari yang menegangkan seumur hidupnya.

Sekarang waktunya. Waktu untuk bayinya lahir ke dunia.

Baekhyun panik setengah mati saat seorang perawat tiba-tiba menghampirinya. "Istriku baik-baik saja 'kan?"

Perawat itu tanpa dosa malah tersenyum saat Baekhyun sudah ingin mati rasanya karna rasa panik itu. "Kumohon tenang tuan, istri anda meminta anda untuk masuk."

Setelah mendengar perkataan perawat itu, Baekhyun tanpa basa-basi langsung masuk ke dalam ruangan bersalin itu. Raut wajah Baekhyun menjadi pias saat melihat Taeyeon memejamkan matanya menahan sakit dan wajahnya yang sangat pucat.

"Taeyeon..."

Kelopak mata itu terbuka. Mata indahnya terlihat begitu menajubkan walaupun wajahnya pucat. Ia tersenyum manis menatap Baekhyun. Matanya lalu teralihkan ke arah tangan yang selalu ia jadi pegangan hidupnya itu. Tangan yang semula mengepal kuat, teralihkan memegang tangan Baekhyun.

"Baekhyun, ini terasa sangat sakit,"lirih Taeyeon sambil menatap mata indah itu.

Baekhyun memegang tangan Taeyeon dengan kedua tangannya dengan erat memberi kekuatan. "Kau bisa melakukannya, Taeyeon. Demi anak kita," Baekhyun mencoba meyakinkan wanitanya.

"Walaupun aku akan melukaimu, kau tak akan melepaskan genggaman ini 'kan? Aku butuh pelampiasan rasa sakit ini,"

Baekhyun terkekeh. "Lakukan sesukamu, aku bahkan rela mati untukmu," ucapnya seraya menyingkirkan rambut di dahi Taeyeon yang sudah penuh dengan peluh itu.

Beberapa detik selanjutnya proses bersalin mulai dilakukan. Teriakan demi teriakan berkumandang dengan keras seperti pada umumnya. Jangan lupa juga ucapan Taeyeon sungguh tak main-main. Tangan Baekhyun sudah penuh dengan cakaran. Darah pun tak luput keluar dari sekujur lengannya.

Baekhyun hanya bisa berguman, "kau pasti bisa, sayang. Kau wanita yang kuat."

Suara itu akhirnya terdengar. Suara yang sangat ditunggu-tunggu. Suara yang membuat seolah seluruh bebannya hilang.

Suara tangis bayinya adalah suara terindah yang pernah ia dengar. Baekhyun tidak bisa menahan tangis untuk saat ini. Ia mengecup dahi Taeyeon berkali-kali. Tak jauh beda dengan Baekhyun, Taeyeon juga menangis sambil mengatur nafasnya.

"Terimakasih. Terimakasih. Terimakasih." Itu yang hanya bisa ia katakan untuk mengekspresikan betapa bahagianya seorang Byun Baekhyun.

"Selamat anak anda laki-laki!" Ucap perawat itu sambil memberikan bayinya itu kepada Baekhyun.

Taeyeon tersenyum melihat bayinya berada di gendongan Baekhyun. "Nama? Kau akan menamainya siapa?"

"Byun Jaehwan?"tanya Baekhyun sambil menaikan salah satu alisnya.

"Call!"

Mereka berduapun tertawa bahagia.
Rasanya ini seperti mimpi bagi keluarga kecil ini. Baekhyun dan Taeyeon berharap kebahagiaan ini akan berlangsung selamanya sampai maut memisahkan.

HAI READERSSS!
Masih pada inget ini story gak ya:(((
Aku udah lama lama lama bangett gak updet mohon maaf yaa:""
Banyak tugas dll trus udh mulai gak ada ide nulis sampean...
Aku gaktau story ini ada extra partnya lagi atau gak ya
Rencana aku mau revisi ini fanfic, jadi ya tunggu aja lah yaaa
Vote and commentnya yaas!

Thankyouu:*

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang