"Mungkin jika aku tidak bertindak bodoh di depanmu, kita tidak akan sedekat ini."
Dua gadis berparas cantik ini tengah menunggu pesanan mereka yang mereka pesan beberapa menit yang lalu. Sambil menunggu mereka saling melontarkan candaan dan gossip. Sesekali suara tawa terdengar diantara pembicaraan mereka."Fanny-ah, kau tahu kemarin aku diantar pulang oleh Baekhyun," ucap Taeyeon setelah menyeruput minumannya
Tiffany melotot kearahku. "Jinjayo?!"ucap Tiffany yang mungkin cukup berlebihan.
"Yak! Kau terlalu berlebihan,"protes Taeyeon.
"Dan sepertinya aku tertarik padanya,"sambung Taeyeon sambal tersenyum malu-malu.
"Daebak!bukannya kau membenci pria yang cuek itu ?"
Ya memang Taeyeon sangat membenci pria seperti itu. Tapi tak tahu kenapa ia tertarik pada pria dingin itu
Taeyeon mengangkat bahunya. "Molla."
-----------------Kim Taeyeon
Sekarang adalah jam pulang dan seharusnya para siswa-siswi berhamburan keluar kelas untuk pulang ataupun les tambahan. Tetapi tidak untukku, aku memilih pergi ke atap sekolah. Menurutku disana akan tercipta suasana yang tenang untuk belajar.
Sesampainya di atap sekolah aku terkejut melihat seseorang sedang duduk di atas pinggiran dinding atap sekolah ini. Yak!apakah ia ingin bunuh diri ?
Akupun mencoba untuk mendekat untuk mengetahui siapa dia dan juga ingin mencegahnya bunuh diri. Setelah cukup dekat aku langsung menarik tangannya dengan cepat. Tetapi karna aku kehilangan keseimbanganku akupun terjatuh bersamaan dengan pria itu.
Sekarang posisi ku dan orang itu berhadapan dalam keadaan posisi tertidur karena terjatuh tadi. Aku berada dibawahnya dan dia berada diatasku. Ia menompang tubuhnya dengan lutut dan tangannya agar tak menindihku. Pandangan kita juga saling bertemu. Dan fakta yang mengejutkan ternyata orang itu adalah Byun Baekhyun. Great!
Jujur, jantungku berdetak dua kali lebih cepat. Aku sungguh tak bisa mengendalikan jantungku ini saat mata kami saling bertatapan. Aku menatap wajahnya yang terukir hampir sempurna ini. Tampan. Itulah kata yang langsung muncul dalam pikiranku. Aksi tatap-menatappun terhenti saat Baekhyun mencoba untuk berdiri. Menyebalkan! tunggu, mengapa aku jadi kesal ?
"Apa yang kau lakukan ?"ucapnya terkesan sangat dingin.
"Baekhyun-ssi, mungkin aku tak tahu masalahmu tetapi bunuh diri bukanlah alternatif untuk menyelesaikan masalahmu,"
Setelah mengucapkan itu, bukannya dapat balasan tetapi suara tawa yang terdengar mengejek yang ku terima. Seseorang beritahu aku, apakah ada satu kata yang terdengar lucu yang kuucapkan tadi ?
"Kau kira aku ingin bunuh diri ?paboya!"
"Aku tidak bodoh!jelas-jelas tadi aku melihat kau berdiri disitu, untuk apalagi jika tidak untuk bunuh diri"
"Maaf tapi aku tak sehina dan se bodoh seperti yang kau katakan sampai-sampai ingin mengakhiri hidupku dengan cara bunuh diri, aku sudah terbiasa seperti itu untuk menghirup udara segar,"
Ah bodohnya aku, ini sungguh memalukan. Dasar bodoh Kim Taeyeon!
Aku memukul kepalaku sambal mengutuk diriku sendiri. "Jadi begitu, maafkan aku Baekhyun-ssi tadi aku hanya ingin menolongmu,"ucapku sambil menggaruk tekukku yang tak gatal. Tepatnya aku sekarang sedang salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Fanfiction[COMPLETED] [REVISI] Jika kau memilihnya sekarang, tak apa, waktu akan terus berlalu dan pada akhirnya kau akan kembali padaku lagi karena aku yakin, kaulah takdirku. #1 in baekyeon [15/05/18]