Gotcha!
.
.
.
.
.
.
."Keundae-"
Dan seperkian detik kemudian Kai dilanda rasa khawatir lagi. Keeingat dingin nampak disekitat dahinya.
"Kurasa ingatanku sudah kembali."sontak saja perkataan yang meluncur keluar dari mulut Krystal membuat Kai menatap Krystal tak percaya.
"A-apa ?!"
"Jongin, katakan padaku bahwa aku bukan yang membunuh kakakku sendiri, kan ?"wajah penuh harap terpapang jelas diwajahnya.
"Krystal ka-"
"KATAKAN, KIM JONGIN!"nafasnya tersenggal-senggal. Ia berharap ingatannya itu bukan nyata. Ingatan itu hanyalah sebuah mimpi yang hanya sesaat. Ia berharap begitu. Tapi kenyataan sungguh tak bisa diubah. Tangisannya pecah seketika.
"Aku membunuh kakakku sendiri, Jong."Krystal terisak begitu hebat. Bahunya naik turun tak beraturan. Ia mengacak rambutnya frustasi. Krystal sangat menyesal tak mengingatnya dari awal.
"Ini bukan sepenuhnya salahmu, Krys."Kai mencoba menghentikan pergerakan tangan Krystal yang mencoba menyakiti dirinya sendiri. Setelah Kai berkata begitu, tiba-tiba saja Krystal menjadi diam.
"Tiffany.."
Sepersekian detik kemudian tangan Krystal bergerak mencabut infus yang berada ditangan satunya. Darahpun mengalir keluar ditangannya. Kaipun yang melihat Krystal nekat, langsung saja menahan tubuh Krystal yang akan keluar dari ruangan ini.
"Yak! Kau ingin kemana ?!"
"Minggir..."lirih Krystal dan tentu saja Kai tak mengindahkan perintahnya itu.
"Tidak! Kau harus istirahat, kondisimu belum sepenuhnya pulih."nada khawatir jelas terlihat dari setiap rentetan kata yang Kai keluarkan.
Krystal menatapnya tajam, "MINGGIR!"tubuh Kai terhuyung kebelakang karna dorongan Krystal. Tak menyia-nyiakan kesempatan itu, Krystal langsung berlari menjauh.
"SOOJUNG!"
~~<>~~
"Dia memintaku keluar agar aku tak ikut kena ledakan itu. Dan dengan bodohnya aku malah menurutinya, aku sungguh menyesal."Taeyeon menceritakan semuanya. Ya semua yang dia ingat. Setelah bercerita cukup panjang, entah mengapa air matanya memaksa untuk dikeluarkan. Taeyeon langsung mengadahkan kepalanya keatas agar airmatanya itu tak jatuh.
"Dia memang gadis yang mementingkan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri," Baekhyun mulai menerawang sifat-sifat yang Jessica tunjukan padanya dulu.
"Dia yang selalu mengalah jika kita sedang bertengkar, dia yang selalu memberikan apa saja demi kebaikkanku."
Taeyeon mendengar penuturan Baekhyun dengan seksama. Entah mengapa rasa sesak menyelubungin dadanya. Ia menduga bahwa masih ada cela dihati Baekhyun. Walaupun itu cela terkecilpun.
"Baekhyun-ah, apakah kau mencintaiku ?"
Baekhyun hanya menoleh lalu menatap lembut kedua bola mata yang tengah menatapnya itu. Bibirnya membentuk senyuman manis. Mata Taeyeon terpaku pada senyuman itu. Bibirnya memaksa untuk tersenyum juga tetapi ia menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Fanfiction[COMPLETED] [REVISI] Jika kau memilihnya sekarang, tak apa, waktu akan terus berlalu dan pada akhirnya kau akan kembali padaku lagi karena aku yakin, kaulah takdirku. #1 in baekyeon [15/05/18]