"Kau tahu? Kau itu seperti bunglon. Berubah kapanpun kau mau tanpa mempedulikan perasaanku."
.
.
.
.
.
.
.
Langit cerah menyelimuti kota Seoul. Cahaya matahari tak malu menampakkan dirinya. Tapi itu berkebalikan dengan suasana hati seorang gadis yang sekarang tengah menatap kopinya tanpa berniat sekadar untuk mengesapnya. Pikirannya melayang kemana-mana. Perasaan dendam, benci, kesal bercampur aduk di dalam dirinya. Tubuhnya telah dikuasai oleh emosi dan dendam. Yang sewaktu-waktu dapat merubahnya menjadi seseorang yang jahat."Soojung!" Merasa namanya dipanggil
Krystal-gadis itu-mendongakkan kepalanya dan matanya mendapati Kai yang sedang berjalan kearahnya."Yak! Jangan memanggilku Soojung!"peringatnya pada Kai dengan nada kesal.
"Wow, santai, kenapa kau emosi ? Ada masalah ?" Kai tau ada yang berbeda dari Krystal hari ini.
"Ne."ucapnya dengan nada malas, sebenarnya ia malas membahas hal ini ,tetapi daripada dia pendam sendiri. Toh, lebih baik ia bagikan pada Kai.
"Wae ?"tanya Kai, tersirat nada khawatir diucapnya.
"Ternyata yang menyebabkan kecelakaan itu adalah Kim Taeyeon."
Kai menatap Krystal tidak percaya. Mengapa bisa menjadi Taeyeon ? Taeyeon yang ia kenal adalah orang yang baik dulu. Oh ya, Kai mengenal Taeyeon karena dulu Jessica bersahabatan dengan gadis bermarga Kim itu. Ia selalu bertemu dengannya saat berkunjung ke rumah Krystal dan tentu saja rumah Jessica.
"Jinjjayo?!"
"Tiffany eonnie sudah menceritakan semuanya, aku tak percaya ada sahabat macam itu, ck!"
"Lebih baik kau cari tahu kebenarannya krys,"saran Kai, mungkin saja terjadi salah paham disini.
"Apalagi yang harus dicari hah?! Ini semua sudah jelas, Kim Jongin!"teriak Krystal emosi, untung saja mereka sedang berada di taman yang sepi jadi orang-orang tak terganggu
"Krystal, mung-"
"Sudalah kau tak berguna."kesalnya.
Hati Kai mencelos begitu saja. Nafasnya tercekat. Hatinya serasa diremukkan. Sangat sakit. Bahkan ia hampir dibuat tak percaya. Krystal mengatakan dirinya tak berguna. Manusia mana yang tak sakit jika dikatakan seperti itu. Ditambah yang mengatakannya adalah gadis yang 'disukainya'. Ini lebih sakit daripada penolakan cinta.
"Aku pulang, jika kau butuh aku telfon aku saja."ucap Kai mencoba menutupi sakit hatinya lalu berdiri meninggalkan Krystal.
Sudah satu jam semenjak kepergian Kai dari taman ini, Krystal enggan untuk pulang. Ia masih setia duduk dikursi taman itu sambil memegang kopinya yang sudah dingin. Yang ia pikirkan saat ini adalah balas dendam.
"Cara pertamaku akan segera berhasil, tunggu cara selanjutnya Kim Taeyeon."
>>>><<<<
Tak seperti malam sebelumnya disaat Taeyeon tertidur dengan nyenyak. Sebuah mimpi mengusik tidurnya. Ada bayangan seorang gadis yang terlihat familiar dimatanya. Gadis itu berjalan di depannya.
"Taeyeon-ah!"seru gadis itu dalam mimpinya
Taeyeon tak tau alasan mengapa gadis itu berteriak memanggil namanya. Jelas-jelas dia ada dibelakangnya mengapa harus berteriak ?
Beberapa detik kemudian matanya terbelalak, takkala ia melihat dirinya sendiri di depan sana. Sekarang ia tahu alasan mengapa gadis itu berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Fanfiction[COMPLETED] [REVISI] Jika kau memilihnya sekarang, tak apa, waktu akan terus berlalu dan pada akhirnya kau akan kembali padaku lagi karena aku yakin, kaulah takdirku. #1 in baekyeon [15/05/18]