16a--[memories]--

1.6K 135 8
                                    

Ini semua kejadian sebelum Jessica kecelakaan yaa

.

.

.

.

"Byun Baekhyun!"panggil seorang gadis yang tengah berlari kecil, orang yang dipanggilpun langsung menoleh.

"Fanny-ah, wae ?"tanya Baekhyun bingung.

"Kau ingin pulangkan, bagaimana kalau kita pulang bersama ? Kita sudah lama sekali tak pulang berdua lagi,"mohon Tiffany padanya.

"Aku tak bisa, aku ada janji dengan Jessica. Lain kali saja ya!" Tiffanypun langsung menampakkan muka kesalnya.

"Tapi Bae-"

"Chagiya!"teriak Baekhyun tiba-tiba sambil melambaikan tanganya ke arah belakang tubuh Tiffany dan seketika Tiffany menghadap kebelakang. Itu Jessica.

"Oppa! Apakah kau menunggu lama ?"ucap gadis itu setelah berada tepat disamping Baekhyun.

"Aniyo, baiklah kajja!"

Dan kemudian dua manusia yang saling mencintai itu akhirnya pergi. Meninggalkan Tiffany yang masih saja memandangi punggung mereka. Ia merasa seperti angin berlalu saja, tak dipedulikan keberadaannya. Sungguh ia merasa sedih, dulu Baekhyun yang selalu bersamanya sekarang dengan gadis lain. Kalau boleh jujur ia dari sejak awal bertemu dengan Baekhyun, Tiffany sudah jatuh hati padanya. Tapi apadaya ia hanya dianggap seorang sahabat saja.

Jangan ditanya Tiffany kesal atau tidak. Tentu saja jawabannya adalah kesal. Sangat malah. Gadis dengan tanah kelahiran sama denganya itu telah merebut Baekhyun darinya.

Pada awalnya ia memang sangat merelakan hatinya. Untuk mendukung Baekhyun berpacaraan dengan Jessica. Ia rela melupakan semua perasaannya pada Baekhyun. Ia rela merasakan sakit saat mereka berdua menebarkan kemesraan mereka di depannya. Ia sangat rela melakukan apapun untuk Baekhyun. Karena ia mencintainya.

Tapi tidak untuk sekarang. Ia sangat tak rela melihat mereka berdua. Baekhyun menjadi melupakannya. Benar-benar melupakannya. Dan itu semua menjadikannya menjadi iblis cantik yang licik.

Pada hari itu, Tiffany tak sengaja bertemu dengan Krystal di sebuah pertemuan keluarga. Memang Tifany dan Jessica itu saudara jauh. Jadi tidak heran jika mereka dapat bertemu.

"Kau Jung Soojung, benarkan ?"tanay Tiffany ramah

"Majjayo."jawab Krystal sambil tersenyum manis.

"Aku Stephani Hwang, kau bisa memanggilku Fanny unnie,"

"Arraseo, unnie."

Cukup singkat perkenalan mereka. Tetapi dengan jangka waktu kurang dari sehari mereka dapat terlihat akrab. Dan itu semakin mempelancar rencana Tiffany.

Dan sekarang Tiffany berada di depan rumah Krystal. Iapun lalu memencet bel rumah tersebut. Tak lama kemudian seseorang membukakan pintu.

"Unnie!"seru Krystal setelah membukakan pintunya.

"Aku membawakanmu roti kesukaanmu!"ucap Tiffany sambil menunjuk kantong plastik berisi beberapa roti.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang