Chapter 8 : Rafael Black

184 6 0
                                    

"Na, kapan-kapan kita makan bareng yah kamu jangan bawa makan dari rumah terus hihi" Wini menepuk bahu Nana kemudian berdiri.

"Sip deh hmm jumat deh yah" ucap Nana dengan antusias

"Ok lah. gue makan duluan yah" ucap Wini yang siap melangkah tapi terhenti karena di tahan Nana.

"Win, lo mau ke bawah yah ? bareng donk barusan Mr. Kevin minta makan ayam goreng sama nasi merah yang di kantin" Nana mengambil dompetnya kemudian berdiri menyusul Wini.

"Ok, lets go" Wini dan Nana turun ke kantin.

Saat mengantri Wini dan Nana ngobrol sesekali mengenai pekerjaan dan Mr. Kevin yang terkesan dingin.

"Kalo Mr. Kevin marah anggep aja angin lalu tapi jangan di ulangin lagi yah nanti dia bisa murka" ucap Wini bijaksana. "Sebenernya orangnya baik kok cuman yang namanya juga boss kalo ada salah yah dia kadang suka jutek" tambah Wini

"Iya Win, kayaknya gue banyak salahnya kerja ama Mr. Kevin dulu di Import gue fine-fine aja Pak John juga baik sih dan gue enjoy kerjanya" Nana mengungkapkan perasaannya

"Sabar aja kan lo juga baru jadi sekertarisnya 2 hari toh. Masih panjang perjalanan non, sing sabar mulai di biasain aja lumayan kan Mr. Kevin ganteng gitu buat cuci mata" Wini mencolek dagu Nana.

"Cuci mata apaan ? ganteng sih tapi kayak gunung es udah gitu" Nana mengerucutkan mulutnya. walaupun memang Nana akui Kevin memang tampan namun tetap saja sedingin gunung es.

"Hahaha malah lebih cool kan? Pokoknya lo harus sabar yah" Wini menepuk-nepuk bahu Nana serta memandang Nana dengan iba.

"Iyaa mau gimana lagi" jawab Nana akhirnya sambil menghela nafasnya.

***

Nana membawa pesanan makan siang Kevin ke pantry kemudian memindahkan nasi dan ayam gorengnya ke sebuah piring kemudian membawa air aqua yang biasa Kevin minum. Nana mengangkat nampanya yang berisikan makan siang Kevin kemudian menuju ruangan bossnya.

Tok tok tok

"Masuk" jawab Kevin.

"Sir, makan siang anda sudah siap" ucap Nana kemudian meletakan nampan di meja

"Hmm" ucap Kevin masih mengetikan sesuatu di laptopnya. Saat Nana akan keluar dari ruangan suara Kevin terdengar "coffee" ujarnya tanpa mengalihkan pandanganya dari laptop.

"Baik sir" jawab Nana dia keluar dari ruangan bossnya kemudian menuju pantry membuatkan kopi kesukaan Kevin.

Dulu gue jadi sekertaris pak John ga begini deh. Ahh jadi kangen pak John deh runtuk Nana dalam hati sambil mengaduk kopi buatannya.

"Hai ! " suara seseorang membuat Nana terkejut kemudian melihat ke asal suara ternyata Rafael yang menegurnya. "sorry. Kaget yah" ucapnya dengan senyuman yang tidak pernah pudar.

Nana membulatkan matanya nih bule bisa bahasa indonesia ? kok sekarang banyak bule yang bisa bahasa Indonesia sih ? kemarin Mr. Kevin sekarang Mr. Rafael hell no ! gue jadi ga bisa ngomongin mereka pake bahasa betawi donk batin Nana sambil menyungingkan senyuman hingga memperlihatkan lesung pipinya.

"Hallo!! " Rafael melambaikan tanganya di depan wajah Nana

"Ehh. Yes sir" jawab Nana setelah sadar dari lamunan liarnya.

"Pangil Rafa aja, kamu lagi buat kopi?" Rafael mendekatkan tubuhnya melihat kopi buatan Nana.

"Iya sir, Ini untuk Mr. Kevin" Nana memundurkan badannya kemudian mengangkat cangkir kopinya siap untuk pergi

Riana Romance (Hello Stranger)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang