Chapter 21 : Rumour has it is

190 5 3
                                    

Feli melihat ke arah Nana dengan tatapan tidak suka lalu melanggeng begitu saja. Take your time and I will get back to him batin Feli. Wini menyengol lengan Nana dengan masih memandang ke arah Feli hingga tidak terlihat lagi.

"Apan sih? lo ga liat apa gue lagi telfon" ujar Nana setengah mengerutu kepada Wini setelah menutup telfon dari Kevin.

"Ehh sorry gue ga liat sibuk ngeliatin perempuan tadi. Maaf bu" ujar Wini dengan santai dan tersenyum kecut membuat Nana menyimpitkan matanya.

"Gossip aja sih lo. Udah ahh gue mau siap-siap nih, mau meeting" ujar Nana.

"Win, tolong anterin ini ke pak Rafael donk. Dia udah nungguin soalnya" ucapan Ria membuat Wini bangkit dan menerima dokumen dari Ria menuju ruangan Rafael.

***

Kevin keluar dari ruangannya otomatis Nana mengekori Kevin setelah pamit dengan Ria. Keduanya berjalan berdampingan dan saat menunggu lift Nana mengibaskan tangan kanannya karena terasa agak perih walaupun sudah di olesi dengan salep luka bakar. Kevin melirik ke arah Nana lalu kembali melihat ke tabletnya.

Tiba-tiba Kevin menyerahkan salep luka bakar kepada Nana namun pandangannya masih terpaku pada tabletnya. Nana memandangi salep itu lalu mendongak menatap Kevin. Nana tidak juga mengambil salep itu membuat Kevin mengalihkan pandangannya menatap Nana lalu memasukan tabletnya ke dalam tasnya dan menyerahkan salep itu dengan memaksa Nana mengenggamnya.

PEMAKSA ! batin Nana saat akan membuka mulutnya Nana di kejutkan oleh sentakan Rafael di bahunya.

"RIRI ! Hai K" teriak Rafael sambil memegang bahu Nana dan menyapa Kevin. 

"Mau meeting yah? nanti malem gimana?" tanya Rafael lagi namun saat Nana akan menjawab pintu lift sudah terbuka Kevin, Nana, Rafael dan Feli masuk bersama dan ada beberapa karyawan yang masuk sebelum Rafael mengambil kesempatan untuk berdeketan dengan Nana Kevin terlebih dahulu menarik Nana mendekat kepada ke pojok kiri lift.

Ting !

Lift sampai di lobby seluruh orang keluar di lantai Lobby. Kevin menarik tangan Nana untuk berganti lift ke basement. Rafael yang melihat itu merasa heran dan seketika mengejar Kevin dengan menarik tangan kanan Nana.

"Aww..." jerit Nana membuat Kevin dan Rafael kaget bersamaan lalu keduannya menatap Nana dengan ekspresi khawatir. Nana menarik tangan kanannya dari gengaman Rafael kemudian meniup-niup tangannya. Kevin memajukan tubuhnya memisahkan Rafael dan Nana kontan Rafael mengerutkan keningnya dan memandang Kevin dengan tatapan heran.

"Don't you ever touch her again" ucap Kevin tegas lalu membawa Nana memasuki lift ke basement sementara Rafael terpaku melihat Kevin mengengam tangan Nana dan juga menatap Rafael dengan tatapan dinginnya.

"Jadi bener yang tadi lo bilang Fel, kalo Kevin suka sama Riri?" tanya kepada Feli yang sedari tadi hanya menjadi penonton.

"See I told you ! bahkan mereka udah pernah makan malem bareng tante Ratu" ujar Feli setengah berteriak. Membuat Rafael tersenyum miris dan mengepalkan tangannya.

"Gue ga nyangka..." ucap Rafael lagi masih dengan tawa mirisnya membuat Feli menghembuskan nafasnya.

***

"Halo Jason, I'm sorry but I have some urgent matter. Can we  change meet this Evening maybe at 7?" Kevin berbicara dengan salah satu kawannya di Singapore yang baru saja sampai di Jakarta.

"...."

"All right, thanks Jason see you at 7" ucapan tadi mengakhiri pembicaraan mereka. Kevin menutup handphonenya lalu menatap Nana yang juga memandangnya dengan dahi berkerut.

Riana Romance (Hello Stranger)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang