Chapter 28 : The Memories Has Back

95 1 0
                                    


"kamu ?!" pekik Nana

"kamu belum makan ?" tanya Rafael dengan dahi berkerut lalu memegang bahu Nana dan memaksa untuk duduk di sofa seketika kepala Nana mengalami sakit yang luar biasa

"ahhh" keluhnya lalu memegang kepalanya terpampang jelas kejadian saat penculikan pertama

Flashback on

Ketika Nana membuka mata dia melihat Rafael yang sedang menyentuh pipinya otomatis membuat Nana menangis lalu memeluknya. Karena Nana menyangka bahwa Rafael menemukannya dan bisa menyelamatkannya dari penculik.

"Hiks.. hiks.. aku mau pulang" ujar Nana masih dalam tangisnya sementara Rafael hanya mengusap punggungnya pelan sambil menepuk-nepuknya.

"Let's go home" balas Rafael lalu keduanya melepaskan pelukannya dan Nana melihat sekeliling tidak ada Kevin, Reva ataupun Dion membuat dia mengerutkan keningnya.

"Ka Reva mana? Aku tadi telfon—" belum selesai Nana berbicara sudah datang bibi pelayan dengan dokter.

"Tuan dokter sudah datang" ujar si Bibi membuat Nana membulatkan matanya lalu memandang Rafael dengan wajah terkejut karena ternyata penculiknya adalah Rafael dan berusaha menjauh darinya.

"Kalian berdua keluar" perintah Rafael tegas lalu keduanya keluar dari kamar.

Rafael mendekat kepada Nana namun membuat Nana malah histeris.

"AHHHHH! KENAPA KAMU NYULIK AKU?! LEPASIN AKU" teriak Nana saat Rafael menarik lengannya dan menariknya kedalam pelukannya.

"Hush.. tenang sayang. Everything gonna be alright !"

Nana mencoba memberontak dengan lemahnya "LEPASIN AKU MAU PULANG !" teriak Nana lagi. "LEPASIN AKU !!"

Rafael masih terus mencoba menenangkan Nana dengan memeluk tubuh lemahnya hingga Nana sudah tidak memberontak lagi sehingga Rafael melepaskan pelukannya dia lihat Nana pingsan. Rafael memanggil dokter selanjutnya dokter menyuntikan sesuatu kepada Nana.

"Nona akan bisa bertahan untuk sementara waktu tuan" ujar dokter kepada Rafael lalu dia mengangguk membuat dokter dan bibi pelayan meninggalkan Rafael dan Nana berdua di kamar.

Rafael memiliki 2 Villa yang berdekatan ketika mendengar Nana menelfon Reva dia langsung menyuruh pelayannya untuk membawa Nana ke Villa yang satunya sehingga polisi tidak dapat menemukan mereka.Masih dalam posisi tidak sadarkan diri Nana dipindahakan ke Villa milik Rafael yang lainnya. Dan dia memerintahkan anak buahnya untuk membereskan villa yang sebelumnya.

Sudah dua jam Rafael duduk di tepi ranjang sambil mengusap pipi Nana sedangkan yang empunya pipi perlahan membuka matanya dan hanya menatap Rafael dengan mata nanar.

"Let's go home" ucap Rafael lalu melingkarkan tangan Nana di lehernya dan mengangkat tubuh Nana keluar dari rumah. Dia harus bergerak cepet jika tidak ingin terlacak oleh polisi

Nana di tempatkan di kursi belakang di samping Rafael sementara seorang supir sudah masuk dan menjalankan mobilnya keluar dari kawasan Villa. Rafael menyelimuti tubuh Nana yang bersandar lemah di jok bangku.

"Kenapa?" hanya dengan satu kata itu aktivitas Rafael menyelimuti Nana langsung berhenti lalu tersenyum lembut kepada Nana.

"karena aku sayang dan cinta sama kamu" balas Rafael.

"Dan sampai kapanpun aku ga akan pernah rela untuk nyerahin kamu ke laki-laki manapun."

Nana menatap muka Rafael dengan wajah takutnya. Apa maksudnya semua ini ? batin Nana.

Riana Romance (Hello Stranger)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang