"Nana" panggil Rafael sambil mengelus pipinya
Nana masih merasakan sakit di kepalanya
"Are you ok ? kamu ga sadarin diri dari semalem" tanya Rafael lagi membuat Nana mengganguk perlahan. "bahkan kamu melewatkan sarapan. aku udah siapin baju untuk kamu kita makan bareng di bawah " ujar Rafael
Nana masih terdiam mencoba mencerna kejadian yang sekarang dia alami. Untuk sekarang gue harus tenang dan menuruti semua keinginan Rafael batin Nana.
"Kamu mandi aku tunggu di bawah" ucap Rafael lagi sambil mengelus rambut Nana di balas dengan anggukan kaku olehnya. Sepeninggalan Rafael Nana di bantu oleh pelayan untuk mandi dan mengenakan dress selutut bermotif bunga-bunga berwarna dasar putih serta flat shoes berwarna cream magenta. Rambut Nana di gerai dan dikenakan bando berwarna coklat sesuai dengan pilihan Rafael.
Selesai berdandan Nana dibawa keluar dari kamar di depan kamarnya ada 2 orang yang berjaga lalu di bawah tangga juga ada 2 orang yang berjaga hingga di ruang tamu sudah ada Rafael yang menunggu masih dengan menggunakan polo shirtnya berwarna biru dongker dan celana jeans panjang. Dia sedang berbicara dengan salah seorang yang berpakaian seperti penjaga ketika Nana mendekat dia langsung menghentikan percakapan mereka dan menyuruh orang itu pergi.
"You look pretty" puji Rafael sambil menatap Nana dari ujung kepala sampai ujung kaki. Namun Nana masih tegang berdiri agak jauh darinya membuat Rafael menghampirinya dan membuat Nana duduk di sofa di samping Rafael "sebentar lagi kita berangkat." Ujar Rafael lalu mengelus kepala Nana.
"Kenapa?" tanya nana membuat Rafael menghentikan aktifitasnya, dia tahu benar maksud dari pertanyaan Nana.
"Karena aku cinta kamu. Dan kamu nanti akan cinta sama aku jika hanya ada kita berdua" jawabnya asal.
"Kamu yakin itu cinta bukan obsesi?" hardik Nana lagi
"Cinta maupun obsesi aku ga perduli yang aku tahu aku ga akan pernah biarin kamu sama laki-laki lain" jawab Rafael datar lalu mendekatkan wajahnya ke Nana.
Ketika bibir Rafael hanya tinggal 5cm Nana memalingkan kepalanya membuat Rafael hanya mendaratkan bibirnya ke pipi Nana. Rafael justru menyeringai melihat tingkah Nana lalu dia memegang kedua bahu Nana dengan keras hingga membuatnya meringis kesakitan.
"Selanjutnya kamu ga akan pernah bisa menghindar" ucapnya dengan penuh nada ancaman membuat Nana merinding. Kenapa Rafael ini begitu berbeda dengan Rafael yang biasa dia kenal.
Seorang pelayan muncul meletakan buah apel dan pisau buah
"Buah sudah datang akan aku kupaskan untuk kamu" ucap Rafael kembali dengan nada riang lalu mengupas kuliat apel dengan hati-hati dan memotongnya kemudian menyuruh Nana memakannya.
"Buka mulut kamu" ucap Rafael namun Nana tidak bergeming membuat Rafael menyeringai dan akhirnya mencengkaram tangan Nana membuat yang empunya tangan memberontak
"Lepasin !"
"Ma—" belum selesai Rafael berkata ada yang menghentikannya.
"LEPASIN NANA !" teriak Kevin mengelegar membuat Rafael terkejut lalu dia menyeringai sementara Nana tersenyum lega.
"Well, what take you so long Kev?"
"Enough R !" pekik Kevin lalu mencoba melangkah mendekati mereka membuat Rafael menarik Nana kedekatnya.
"ADI HENTIKAN DIA !" teriak Rafael kepada pengawalnya namun sang pengawal hanya menggeleng "KAU !" Rafael menatap tajam ke arah Adi
"Its over R" tambah Kevin lagi lalu menghampiri Rafael dan menarik Nana kesampingnya dan meninju wajah Rafael membuat Nana memekik. Dan keduanya mengalami baku hantam hingga di pisahkan oleh para penjaga dan Adi menghadap ke tuan mudanya. Kedua penjaga membawa Rafael ke dalam kamar dan menguncinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Riana Romance (Hello Stranger)
RomancePertemuan tak terduga dengan segala kebetulan yang lebih tepat di sebut takdir. Takdir yang membuat mereka berdua bertemu. Pertemuan drama queen dengan cowok dingin. Riana Herdiningtias dan Kevin Richard. Semoga kalian suka Vote and Comment please