Chapter 18 : Am I Love Her ?

162 3 0
                                    

Nana akhirnya duduk di kursinya setelah Rafael tadi mengantarnya sehabis mereka berdua makan siang. Wini memandangi Nana yang terlihat stress sambil mengacak-acak rambutnya membuat Wini tertawa.

"huahhahha kalo gue sih jadi lo bakalan melayang ke surga di ajakin makan berdua sama pak Rafael yang kece itu. kenapa lo malah stress sih? aneh deh" ucap Wini

"dia tuh yang stress buka gue. Ahhh pusing gue gimana bisa ngehindar coba" ucap Nana lagi dengan Nada frustasi.

"ngaku aja udah punya pacar." Ujar Wini sambil terus menatap monitor computer.

"udah dan dia ga peduli."

"ya udah terima ajalah ga rugi juga kan lo"

"tapi gue ga suka sama pak Rafael dia kan terkenal playboy udah gitu dia tuh orangnya tukang maksa, nyebelin, ga mau di bantah" ujar Nana bertubi-tubi.

"hihihi padahal gue mau sama pak Rafael loh tapi doi sukannya sama lo tuh hahahha" ledek Wini lagi membuat Nana makin frustasi.

"ehmm" dehaman Kevin menyadarkan mereka berdua dari obrolan seketika Nana berdiri "kita berangkat sekarang" ucapnya

"baik sir" jawab Nana kemudian dia membawa agenda berpamitan kepada Wini kemudian mengekori Kevin.

***

Kevin memandangi Nana yang berada di sampingnya di kursi penumpang mobilnya. So she's the one? Perempuan ini yang di sukai oleh Rafael? Batin Kevin. Nana yang merasa dipandangi mengangkat kepalanya dan memandang Kevin yang masih memandangnya.

"ada apa sir?" tanya Nana.

"kamu dan Rafa-" belum selesai Kevin berkata sudah di potong Nana.

"ga !" jawab Nana ketus.

"jadi begini cara kamu ngomong sama atasan kamu?" ujar Kevin sambil menaikan satu alisnya masih memandangi Nana intens. Membuat Nana menunduk lalu berdeham sekilas dan mendongakan kepalanya.

"sorry sir," ujarnya. Kalo bukan boss udah gue giling lo batin Nana

"jadi kamu sama Rafael tidak ada hubungan ?" tanya Kevin lagi kemudian mengalihkan pandangannya ke Koran yang berada di pangkuannya.

What ? mesti banget gitu dia nanya masalah pribadi kayak gini? Pekik Nana di dalam hatinya. "saya rasa saya ada hubungan atau tidak bukan urusan anda sir, karena itu urusan pribadi saya" ujar Nana datar otomatis Kevin kembali memandang Nana.

"ok. Tapi kamu harus tahu kalau di GFI tidak boleh berpasangan sesama karyawan, kalau sampai ada yang berpasangan salah satu harus ada yang mengundurkan diri" ujar Kevin tegas. Seketika Nana membulatkan matanya bukan karena terkejut tapi karena marah mendengar penjelasan Kevin. Jadi lo sangka gue pacaran sama tuh bule ? batin Nana.

"bapak tenang aja saya ga ada hubungan apa-apa kok sama pak Rafael" ujar Nana datar lalu mengalihkan pandangannya keluar mobil. Rafael yang sedang membaca Koran tersenyum mendengar penjelasan Nana.

***

Hujan rintik-rintik menjadi pemandangan di lur mobil namun itu tidak membuat kevin tertarik melihatnya dia hanya melihat ke arah gadis itu yah ke arah Nana yang sedang menerima telfon dari seseorang bernama Evan. Nana tersenyum lebar menikmati pembicaraan dengan Evan sesekali tertawa. sedari mereka memasuki mobil setelah selesai meeting tadi Nana menerima telfon dari Evan.

"..... hahaha Lisa kasian banget donk dia terjebak sama calon mertuannya?" ucap Nana

"iya lo ga liat sih tampangnya waktu di kenalin ke nyokapnya bang Ryan. Lucu banget hahaha" kelakar Evan di ujung sana.

Riana Romance (Hello Stranger)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang