Chapter 14 : Same Taste

154 3 0
                                    


Kevin mengendarai Mitsubishi Pajero nya menuju kantor terlihat dia yang mengatupkan rahangnya dan mencengkram erat setir mobilnya.

"Padahal kan saya mau yang terbaik yah buat adik saya pak. Masa dia malah marah, pokoknya besok dia harus ketemu sama cowok itu kan sayang kalo ngelewatin cowok keren kayak dia" ucapan Reva tadi masih tergiang di kepala Kevin.

Kenapa aku jadi mikirin perempuan itu? mau di jodohin atau berhenti kerja harusnya aku ga mikirin toh aku udah cukup menyiksa dia jadi sekertaris aku selama 3 bulan ini. Tapi aku belum puas ngisengin dia jadi dia ga boleh berhenti kerja dan nikah ! batin Kevin.

Iya aku ga mau dia berhenti kerja karena aku masih belum puas ngasih pelajaran ke dia yang udah nabrak mobil aku dan nginjek kaki aku yes that's the answer why I don't wanna her to leave her job ! batin Kevin lagi sambil menghembuskan nafas beratnya kemudian kembali focus melajukan mobilnya.

***

Tok tok tok

"De, buka donk" bujuk Reva dari balik pintu kamar Nana. Sejak kejadian tadi Nana hanya mengurung diri di kamar dan mengunci pintunya. "Kalo ga mau di jodohi ya sudah kakak ga jodohin sekarang ikut kakak pulang yuk. Udah jam 3 nih" bujuk Reva lagi sementara Nana masih tiduran di ranjangnya dan menutup kedua cupingnya dengan bantal.

"Nanti malem mertua kakak mau dateng de, kalo misalkan kakak ga balik sekarang bisa berabe nih. Please"

"Ya udah pergi sana !" teriak Nana dari dalam kamar.

"Ga mungkin donk kakak pergi kan kamu lagi sakit. Masa kakak pergi" balas Reva. "Yuk ikut kakak khawatir sama kamu tapi, kakak juga harus pulang kan kakak udah berkeluarga sekarang. Kamu kemarin janji ga bakal bikin kakak khawatir dan susah." Ucap Reva dengan isakan kecil membuat Nana melepaskan bantal dari kedua cupingnya mendengar kakaknya terisak. "baru berapa minggu kakak tinggal kamu udah sakit dan ga mau denger kata kakak apa namanya kalo bukan bikin khawatir." ucap Reva lagi dengan isakan pelan.

Nana masih terpaku di ranjangnya sambil memandang kearah pintu tiba-tiba terdengar suara handphone bunyi.

"ha.. lo.." jawab Reva

"...."

"Aku ga mau pulang kalo ga sama Nana" ucap Reva lagi.

"...."

"Hiks hiks..." hanya suara isakan saja yang terdengar sehingga Nana bangkit dari ranjangnya dan membuka pintunya melihat Reva yang sedang menyandar pada pintu dengan air mata sudah menets di pipinya.

"Ya udah ayo" jawab Nana lemes kemudian terlihat wajah girang Reva

"Bye sayang" Reva menutup telfonnya kemudian mengandeng adiknya dengan muka sumringah membuat Nana heran dan menautkan kedua alisnya.

"Kakak acting yah?" tanya Nana saat di mobil Reva. Yang di tanya hanya tersenyum sambil mengusap air matanya.

Dasar kak Reva sampe acting nangis segala,Batin Nana kemudian tersenyum memandang kakaknya.

"Harusnya kakak jadi aktris bisa dapet piala citra tuh acting sampe nangis gitu" ucap Nana ketika sudah berada di dalam mobil Reva menuju rumahnya.

"Lohh siapa bilang kakak acting kakak beneran nagis loh" jawab Reva sambil membelalakan matanya membuat Nana melotot dan mulai mengelitik pelan kakaknya. "hahhaha Na berhenti nanti kita kecelakaan" ucap Reva sambil tertawa dan memperingatkan adiknya

"Lagian kakak pake ga ngaku lagi. terus tadi apa coba di depan boss aku kakak nyuruh aku buat nerima perjodohan konyol kakak dan resign dari kerjaan !" pekik Nana lagi dengan gaya lebaynya.

Riana Romance (Hello Stranger)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang