Chapter 22 : Rumor Has it (2)

120 2 0
                                    


"Makasih bi" ujar Nana kepada bi utik yang meletakan bakwan jagung di meja makan langsung melahap bakwan itu.

Bunyi bel rumah terdengar nyaring

"Siapa sih pagi-pagi"ujar Nana malas lalu berjalan ke luar rumah "What The F***" dia mengumpat pelan saat melihat Rafael yang berdiri dengan setelan kerja di depan gerbang.

"Siapa non?" tanya bi utik kepada Nana.

"Penggemar aku bi" jawab Nana asal membuat bi utik mengerutkan keningnya lalu berjalan untuk membuka pintu gerbang lalu mempersilahkan Rafael masuk setelah bercakap-cakap ringan.

"Hai beautiful !"ujar Rafael kepada Nana dengan senyum hangatnya.

"Mau ngapain kesini?"

"Loh kan aku udah bilang mau jemput kamu"

"Dan gue juga udah bilang kalo gue ga perlu di jemput kan !"

"Kamu baru punya supir kan kasih libur sehari lah dan anggep aku supir kamu hari ini gimana?"

"Ihh ogah ahh mending gue naek bus deh dari pada lo jadi supir gue" jawa Nana ketus lalu masuk ke dalam rumahnya dan mengambil tas kerjanya.

"Kamu udah sarapan?"

"Ga napsu gara-gara ada lo" ujar Nana asal lalu dia menelfon Sule – supir barunya- "halo dimana pak?" tanya Nana.

"Maaf non, masih kejebak macet nih menuju jalan pulang." Jawab pak Sule.

Dan gue mesti bilang apa coba sama si Rafael ? ka Reva sih pake minta anterin baju-bajunya mana pak sule bawa mobil gue lagi, kalo gue bisa bawa motor sih gue bawa tuh motornya si sule ke kantor. Pesen ojek aja lah Batin Nana.

"Ya udah langsung ke rumah aja yah pak nanti saya telfon lagi" ujar Nana

"Baik Non." Jawab Sule mengakhiri sambungan telfonnya.

"BIBII ! aku berangkat yah" ujar ku setengah berteriak kepada bi utik.

"Hati-hati di jalan non" jawab bi utik.

"Let's go" ajak Rafael sambil membungkuk sedikit sementara Nana hanya berdecak lalu keluar rumah dan saat Rafael membuka pintu penumpang Nana malah berjalan ke arah sebaliknya dengan masih memperhatikan handphonenya. "hey Riri !" teriak Rafael lalu dia menutup pintu penumpang setengah berlari mengejar Nana.

"Kamu bener-bener keras kepala" ujar Rafael saat berhasil menyentuh lengan Nana.

"Apaan sih ? gue mau berangkat kerja."

"Me too ! ayo bareng aku" ajak Rafael lagi namun Nana masih terus berjalan hingga ada kendaraan motor berhenti di depan Nana dan Rafael.

"Ka Riana yah ?" tanya pengendara motor itu.

"Iya pak. Ayuk saya udah terlambat" jawab Nana lalu langsung loncat ke belakang pengendara motor itu sementara Rafael hanya mengangga melihat Nana pergi.

Rafael buru-buru kembali ke mobilnya lalu mengendarai mobilnya berusaha menyusul ojek yang membawa Nana namun Nana sudah tidak terlihat membuat Rafael geram dan memukul setirnya.

***

"Makasih yah pak" ujar Nana

"Sama-sama ka"

Nana lalu memasuki gedung kantornya sebelumnya dia melirik jam di tangan kirinya menunjukan pukul delapan kurang 20 menit.Bener kata Lisa naek ojek emang cepet batin Nana.

"Kamu naik ojek?" suara Kevin membuat Nana berbalik dan melihat Kevin menatapnya dengan dahi berkerut. Di jawab dengan senyuman oleh Nana "mobil kamu kemana?"tanyanya lagi.

Riana Romance (Hello Stranger)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang