Chapter 17 : Rafael Act

128 3 0
                                    


Nana, Dion dan Reva sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan pembantu rumah tangga sudah menyiapan nasi goreng untuk sarapan. Reva juga sudah meyiapkan bekal makan siang untuk suaminya dan adiknya sayur capcay dan ayam goreng mentega.

"Aku berangkat dulu yah" Ucap Dion kemudian mencium pipi istrinya lalu mengacak-acak rambut Nana. "bye Na, masih nginep sampai bi Utik balik kan?" ucap Dion kepada Nana

"Iya." Jawab Nana singkat sambil memakan nasi gorengnya. "Ati-ati di jalan kak"

Dion tersenyum membalas pesan Nana, kemudian Dion keluar dari rumahnya memasuki mobil sedannya sebelumnya tersenyum manis kepada istrinya yang mengantar kepergiannya.

Setelah mobil Dion sudah keluar dari gerbang Reva kembali lagi ke meja makan dimana Nana sudah selesai memakan sarapannya.

"Udah selesai? Mau berangkat sekarang?" tanya Reva.

"Iya berangkat sekarang aja kak. Anterin yah nanti balik aku naik taksi aja" ucap Nana

"Nanti kakak suruh supir ambil mobil kamu  bawa kesini"

"Ya udah ok sip. Thank you kakak ku, Yuk berangkat" ajak Nana.

"Kakak ambil tas dulu" Ujar Reva

"Buruan yah" teriak Nana sesaat kakaknya menaiki tangga untuk mengambil tas tanganya yang berada di kamarnya.

***

"Na, tadi pagi kakak telfon bi Utik katanya dia pulang ke Jakarta mungkin minggu depan. Terus kakak juga minta ama dia kalo ada sodara atau tetangganya di kampung yang mau kerja jadi PRT kerja buat bantuin bi Utik, sama sekalian jagain rumah sekalian sekali-sekali supirin kamu." ucap Reva.

"Supir? siapa yang bayar gajinya ? kakak yang bayar gaji nya kan?" ujar Nana

"Iya kakak yang bayar gajinya, inget kamu menghindar dari Rafael yah. Pokoknya kalo bukan urusan kerja kamu sebisa mungkin hindarin dia" ucap Reva lagi

"Iya kakak"ucap Nana santai sambil mengoyangkan badanya mengikuti irama lagu di radio yang memutar lagu Through The Fire by Chaka Khan.

Mereka berdua akhirnya sampai dikantor Nana di kawasan Kuningan

"Kak, aku kerja yah assalamualaikum" ucap Nana kemudian turun dari mobil Reva melambaikan tanganya kepada Reva lalu masuk kedalam gedung.

***

"Morning !" ucap Nana kepada Wini yang sedang sibuk dengan smartphonenya di depan lift.

"Morning ! udah sembuh?" tanya Wini yang sudah memasukan smartphonenya ke dalam tas.

"Udah donk nihh" ucap Nana sambil melompat-lompat seketika Wini tertawa melihat tingkah Nana.

"Ga usah pake lompat-lompat segala kali" ujarnya sambil memukul pelan lengan Nana.

"Mumpung masih pagi tenaga masih full, jangankan loncat naek tangga sampe lantai 16 gue juga bisa kok Win hahaha" kelakar Nana kemudian tertawa.

"Iye iye percaya deh. Ehh hari ini ada meeting dadakan jam 9 pagi lo udah tau kan?" ujar Wini

"Iya semalem si boss udah info ke gue kok makanya gue dateng pagi nih. Mau meeting ama siapa emang?" tanya Nana.

Ting !

Pintu lift terbuka Nana dan Wini masuk, saat lift akan tertutup ada tangan yang menahan lift. Membuat Nana menekan tombol menahan lift namun seketika itu juga Nana menyesal sudah menahan lift karena orang itu adalah Rafael !.

Riana Romance (Hello Stranger)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang