part 16

40.5K 2K 4
                                    

"Woi pulang dari rumah calon suami muka lo kusut amat?"tanya kak Alvi.

Aku tidak memperdulikan ucapan Kak Alvi,kubuka lemari es lalu meneguk air dingin itu sampai habis.

"Woi ditanya diem aja?"

"AKU BENCI KAK SAMA ARJUN BENCI!""

kataku berteriak lalu pergi kekamarku.

Arjun pov

Karena Aira aku mendapat hukuman dari Mbak Amel,aku tidak boleh menggunakan kendaraan saat berangkat sekolah selama satu minggu.

Dia itu mencari perhatian atau apa sih? Aku bingung dengannya menerima tawaran Mba Amel untuk menjaga Baby.

Saat dia hendak pulang,aku disuruh oleh Mba Aira untuk mengantarkannya pulang,sebetulnya aku sangat malas,tapi Mba Aira mengancam jika dia akan menambah hukumanku.

Saat diperjalanan aku meminta pertanggung jawaban darinya,aku memintanya untuk mengerjakan PR dan menuruti semua keinginanku selama satu minggu.

Dia sempat menolak,namun kuancam dia dan akhirnya dia mau menerimanya.

"Ehh nanti berhenti direstoran depan yah!"

"Mau ngapain?"tanyaku

Dia memintaku untuk berhenti disebuah restaurant,saat sampai dia langsung masuk kerestaurant itu,sementara aku menunggunya diluar.

Selama 20 menit aku menunggunya diluar,dia keluar bersama seorang lelaki yang tadi mengantarkan Aira kerumahku,sebenarnya dia itu siapanya Aira?

Aku sempat mendengar saat Aira menyebutku sebagai supirnya pada lelaki itu,kenapa dia tidak bilang saja jika aku adalah calon suaminya*kok kesannya aku ngarep*aku tidak suka mendengarnya.

"Turun lo!"kataku saat dia sudah berada dalam mobilku.

"Ya ampun Arjun gue cuma bercanda masa lo gitu aja marah"

"Gue bilang turun!"kataku sedikit membentaknya.

Setelah dia turun aku langsung menanjab gas dan pergi meninggalkan Aira tanpa meliriknya sedikitpun.

"Eh udah pulang? Kamu anter Aira sampe rumah kan?"

Aku tidak menjawab pertanyaan Mba Amel,aku langsung masuk kamar dan merebahkan tubuhku dikasur,kupenjamkan mataku,kuusap wajahku dengan gusar.

Bodoh,kenapa hanya karena itu aku tega menyuruh Aira turun dari mobilku,saat itu aku sangat marah,aku tidak suka jika Aira tidak menganggapku sebagai calon suaminya apalagi didepan seorang laki-laki.

Aku menghela napas dengan frustasi,apa aku terlalu kejam pada Aira? Ah mungkin saat ini aku hanya perlu beristirahat untuk menenagkan pikiranku.

****

Aku berdiri ditepi jalan menunggu Bis yang akan aku tumpangi,hari ini aku berangkat dengan menaiki Bis sesuai dengan permintaan Mba Amel.

"Ihh Arjun kamu kok tega sih sama aku?"

Aku tidak mengerti pada Rika yang datang tiba-tiba dan langsung berbicara seperti itu padaku.

"Maksud lo apa?"

"Kamu ada hubungan apa sama cewek itu?"

"Cewek apa? Kalo ngomong yang jelas!"kataku dengan dingin.

"Nih!"

Dia menunjukan sebuah foto,yang terdapat aku,Aira dan juga Baby,disitu kulihat aku sedang tertidur pulas dipundak Aira dan Aira yang tidur disampingku sambil memangku Baby.

"My Husband Is My Enemy"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang