"Gak mungkin terus siapa yang cocok sama golongan darah Mama selain aku Pah?"
"Kak Alan"ucap Arjun.
Benar,kenapa aku tidak terpikirkan jika Kak Alan pasti mempunyai golongan darah yang sama dengan Mama.
"Iyah kak Alan pasti dia punya golongan darah yang sama kayak Mama,aku harus ketemu sama dia"
"Alan itu siapanya pasien?"tanya dokter.
"Dia anak kandungnya dok"
"Oh bagus kalo begitu suruh dia datang segera karena jika besok belum ada juga pasti nyawa pasien sudah tidak bisa ditolong"
"Baik dok,Pah aku mau pergi dulu"
"Iyah kamu hati-hati yah dan Arjun kamu ikut sama Aira"
"Iyah Pah"
****
"Jun lo bisa cepet gak bawa mobilnya?"
"Lo udah kabarin kak Alvi?"
"Gimana gue mau ngabarin handphone dia aja gak aktif"
"Ya udah lo telpon Aga suruh dia buat cari kak Alvi!"
"Iyah"
Akupun menghubungi Aga untuk meminta bantuan mencari Kak Alvi,untung saja Aga mau membantuku.
Setelah sampai restaurant Kak Alan,segera kuturun dari mobil dan memasuki resaurant itu.
"Mba kak Alannya ada?"
"Pak Alan baru aja pergi"
"Kemana?"
"Dia pulang ke Jerman buat lanjutin studynya"
"Jerman? udah lama dia berangkatnya?"
"Yah penerbangannya sekitar 30 menit lagi"
Mungkin saja kak Alan belum take off jadi aku dan Arjun segera menyusulnya kebandara,saat sampai dibandara aku langsung mencari-cari keberadaan Kak Alan namun nihil dan ternyata penerbangan menuju Jerman sudah take off sekitar dua menit yang lalu.
"Hiks hiks"
"Udah Ra lo tenang dulu"ucap Arjun sambil memelukku.
"Kak Alan udah pergi Jun itu artinya Mama gak bisa diselamatin"ucapku dengan frustasi.
"Lo gak boleh pesimis gitu Ra"
"Tapi tadi kata dokter besok itu hari terakhir Mama"
"Lo tau kan umur ditangan tuhan bukan ditangan dokter. Lo inget kan kata Papa,Mama dulu didiagnosa cuma bisa bertahan selama 2 tahun tapi ternyata Mama bisa ngelewatin itu bahkan sampai 4 tahun. Lo tau kan kalo Mama itu orang yang kuat"
"Lo bener gue gak boleh pesimis Mama pasti bisa ketolong gimana pun caranya"
"Nah gitu dong ini baru Aira yang gue kenal. Mending sekarang kita kerumah sakit lagi.
"Aira?"
"Kak Alan?"
Betapa terkejutnya aku ternyata orang yang memanggilku adalah Kak Alan.
"Kamu ngapain disini?"
"Kak Alan tolongin Mama kak!"
"Mama siapa?"
"Mama aku Mama kak Alan juga"
"Maaf Ra Mami udah lama gak ada"
"Ini Mama kandung kakak bukan Mama angkat"
"Aku cuma punya satu Mama Ra dan dia udah gak ada"
"Mau sampe kapan kak Alan ngomong kayak gitu? Kakak tau sekarang Mama ada dirumah sakit dan dia punya penyakit leukemia dan satu-satunya cara cuma lewat sumsung tulang belakang"
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Husband Is My Enemy"
Teen FictionKisah seorang gadis cantik yang harus merubah penampilannya menjadi seorang yang pendiam,cuek,dan cupu. karena tidak mau mendapat perlakuan istimewa dari temannya hanya karena uang,tetapi dia merasa sangat sial karena harus dijodohkan oleh kedua ora...