Saat ini aku bersama Arjun sedang makan di restaurant tak jauh dari rumah sakit.
"Jun menurut lo Mama orangnya gimana?"
"Kok nanya gitu?"
"Gak apa-apa gue pengen tau aja Mama tuh gimana dimata orang lain"
"Gue belum terlalu lama kenal sama Mama tapi menurut gue sih Mama itu orangnya pasti disiplin,cerewet,baik,perhatian"
"Bener banget lo aja yang baru kenal Mama langsung bisa nilai Mama kayak gitu. Lo tau karena sikap dia yang terlalu disiplin gue,kak Alvi,Papa pernah dihukum sama Mama gara-gara bangun kesiangan karena waktu malem kita nonton bola,yah gue,kak Alvi,sama Papa itu suka banget sama bola dan hukumannya itu kita harus bersih-bersih rumah selama 1 minggu dan lo tau selama 1 minggu itu gue harus bersihin rumah lah,nyuci piring lah dan itu tuh capek banget sampe kita kapok gak mau bergadang nonton bola lagi,dan disitu gue tau gimana capeknya Mama harus beresin rumah sendirian tanpa dibantu sama siapa pun dengan keadaan Mama yang lagi sakit,gue ngerasa gak berguna banget jadi anaknya"
"Tapi gue tau pasti Mama gak pernah keberatan buat ngerjain itu semua iyah kan?"
"Mungkin,buktinya dia gak mau kalo dirumah harus ada pembantu dia bilang punya pembantu cuma buang-buang uang aja mending uangnya ditabung atau enggak buat Mama shopping"
Drtdrtdrt
Kulihat Arjun sedang berbicara dengan seseorang melalui telpon.
"Hallo"
--
"Siapa yang nelpon?"tanyaku padanya.
"Kak Alvi,emm kita balik kerumah sakit yuk Ra!"
"Emang kenapa?"
"Eee gak tau kak Alvi pengen ketemu kamu katanya"
"Dih aneh banget kan barusan tadi ketemu"
"Gak tau,yaudah ayok!"
****
Saat aku tiba dirumah sakit,banyak orang yang kukenal sedang berkumpul disana termasuk Aga dan Fanya.
Baru saja aku sampai didepan kamar rawat Mama,tiba-tiba Mama Arjun langsung memelukku sambil menangis.
"Mama kenapa?"
"Sabar yah Ra"
"Iyah Mah makasih lagian Mama pasti sembuh kok"ucapku sambil tersenyum.
"Arjun belum kasih tau kamu?"
"Kasih tau apa ya Mah?"
"Jadi kamu belum tau?"
"Belum tau apa si Mah? Aku gak ngerti?"
"Ra Mama udah gak ada"ucap Arjun.
"Maksud lo apa sih Jun ngomong gitu? Mama ada kok didalem"
"Mama udah meninggal Ra"
Aku berusaha mencerna ucapan Arjun dan tidak tahu kenapa kakiku terasa begitu lemas,kalau saja Arjun tidak merangkulku pasti sekarang aku sudah terjatuh.
"Gak mungkin waktu pagi Mama masih ngobrol sama gue Jun"
"Tapi sekarang Mama udah gak ada Ra"
"Lepas gue mau liat Mama!"
Kulihat seseorang sedang terbaring diranjang rumah sakit dengan tubuh yang ditutup oleh sebuah kain berwarna putih.
"Mama"lirihku
Perlahan kubuka kain yang berwarna putih itu.
"Mama"
Tangisku pecah saat itu juga,aku tidak percaya jika Mama sudah pergi meninggalkanku selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Husband Is My Enemy"
Teen FictionKisah seorang gadis cantik yang harus merubah penampilannya menjadi seorang yang pendiam,cuek,dan cupu. karena tidak mau mendapat perlakuan istimewa dari temannya hanya karena uang,tetapi dia merasa sangat sial karena harus dijodohkan oleh kedua ora...