[ 1 ]

4.7K 152 0
                                    

Author's P.O.V

Siang itu Karina duduk termenung di kamarnya. Kehidupannya sudah banyak berubah. Semua yang indah hanya tersisa kenangan.

[ Flashback ]

"Mamii, aku mau tas prada yang ituu.." tunjuk Karina.

"Iyaa sayang, nanti mami beliin yaa," kata Sophia, mama Karina.

"Yeay, tapi kenapa ga sekarang ma?" tanya Karina.

"Sekarang mami harus meeting, sayang," kata Sophia.

"Kok meeting? Mami kan CEO nya, yang harusnya meeting kan bawahan mami," tanya Karina heran.

Sophia menarik nafas dalam-dalam kemudian berkata, "Nanti mama jelasin ya, mami harus pergi dulu, kamu pulang sama supir aja ya. Stay safe, Karina. Mama sayang kamu."

Kemudian Sophia mencium kening Karina dan segera pergi meninggalkan Karina yang kebingungan.

Akhirnya Karina makan siang sendiri, padahal Sophia sudah berjanji akan menemani Karina makan siang, tapi ternyata Sophia mengingkari janjinya demi sebuah meeting.

Hal ini tidak seperti biasanya, ada apa ya sebenarnya? Mami tidak biasanya ikut meeting. Sepenting apa sih meeting ini? gumam Karina.

Kemudian dia segera menghabiskan makanannya dan pergi ke lobby dimana Pak Budi, supirnya, sudah menunggunya dari 5 menit yang lalu.

"Sudah lama ya nunggunya pak?" tanya Karina. "Maaf ya, tadi Karina ga cek hp, jadi gatau kalo udah dijemput."

"Ah gapapa non, saya juga baru 5 menit di sini," ucap Pak Budi. "Ini mau kemana non? Pulang ato mau lanjut jalan?"

"Pulang aja pak, Karina bingung kenapa mami meeting tiba-tiba, rasanya ga tenang," jawab Karina.

"Eh Bu Sophia meeting tiba-tiba ya? Pak Jonathan juga meeting tiba-tiba lho, Rin," jawab Pak Budi.

"Hah? Papi juga meeting tiba-tiba? Ada apa sih sebenernya pak?" tanya Karina kebingungan.

"Waduh saya juga gatau, Rin. Saya takut kamu kenapa-napa, saya antar pulang aja ya," kata Pak Budi buru-buru menyalakan mobil dan keluar dari lobby Mal Galaxy.

Perjalanan yang ditempuh dari Mal Galaxy ke rumah Karina yang megah dan mewah itu hanya memerlukan waktu 30 menit. Sesampainya di rumah, Karina segera naik ke kamarnya dan merebahkan diri. Karina mengeluarkan iphone 6s-nya dari dalam tas Guess nya dan segera mengecek line. Entah kenapa perasaanya tidak tenang karena meeting mama papanya yang mendadak.

Karina membuka chat line Sophia dan segera mengiriminya pesan singkat. "Mami dimana meetingnya? Pulang jam berapa? Karina nggak tenang nih ma, papi meeting tiba-tiba juga."

Kemudian ia membuka chat line Jonathan dan mengiriminya pesan singkat yang sama. "Papi dimana meetingnya? Pulang jam berapa? Karina nggak tenang nih pa, mami meeting tiba-tiba juga."

Tak lama setelah itu, kedua chat tersebut sudah dibaca oleh Sophia dan Jonathan. Tapi tak ada satupun dari mereka yang membalasnya, membuat Karina semakin cemas.

Karina adalah seorang anak tunggal dari keluarga yang sangat kaya. Sophia adalah CEO dari perusahaan busana kelas atas, sedangkan Jonathan adalah rektor dari sebuah universitas ternama. Ia tidak punya kakak maupun adik, sehingga Karina selalu kesepian.

Tak lama setelah mencemaskan kedua orangtuanya, ia tertidur di kamarnya yang besar dan mewah itu. Setidaknya menenangkan diri sejenak, pikir Karina sebelum tertidur.

2 jam kemudian Karina dibangunkan oleh dering hpnya yang memunculkan sejumlah nomor tak dikenal.

"Halo, selamat sore, ini siapa ya?" tanya Karina.

"Selamat sore, ini nona Karina ya? Kami dari pihak rumah sakit diminta menghubungi nona, karena Ibu Sophia dan Pak Jonathan sedang dalam kondisi sangat kritis," jawab perawat tersebut.

"Mami? Papi? Apa yang terjadi?" tanya Karina histeris.

"Mereka .. dibunuh," jawab perawat tersebut membuat Karina shock berat.

"Apa?"

Hope [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang