[ 24 ]

1.4K 71 4
                                    

Nicholas's P.O.V

Karina akan mendapatkan ingatannya kembali. Tapi dokter berkata, ia hanya bisa mendapatkan salah satu; yang lama atau yang baru.

Kalau ia mendapatkan ingatan yang lama, mungkin ia masih akan mengingatku; entah sebagai Axel atau Nicholas. Keduanya tak masalah bagiku. Karena Karina akan tetap jadi Cinta dalam hidupku.

Tapi jika ia mendapatkan ingatan yang baru, kemungkinan besar ia akan melupakanku. Melupakan Axel maupun Nicholas. Dengan begitu, aku harus bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan cintanya kembali, karena kemungkinan ia akan mengingat Ray sebagai suaminya.

Tapi kemungkinan manakah yang lebih besar?

Aku takut.

Iya, ketakutan terbesarku adalah kehilangan Cinta untuk kedua kalinya.

Maka dari itu, takkan kubiarkan diriku kehilangan dirinya sekali lagi.

***

Karina's P.O.V

[Last Chapter]

Ia memelukku erat . . .

"Karinaaa... Oh my......" katanya.

. . . sampai aku kesulitan bernafas.

"Are you okay?" tanyanya.

"Yes, I am. Kamu siapa?" tanyaku.

Ia terdiam.

"Nicholas. Nggak inget?" tanyanya.

Aku tersenyum.

Kemudian seseorang berjubah putih, dokter kurasa, memasukki ruanganku.

"Oh, Karina. You've woken. How do you feel?" tanyanya padaku.

"Yeah, I feel good," kataku sambil tersenyum.

"Nicholas, I don't know which part of her memory will be lost. The new one or the old one. If she lost the new one, maybe she'll remember you. But if she lost the old one, she'll forget you. Pray for the best," kata dokter itu pada Nicholas.

Aku tersenyum.

Nicholas melihat mataku dalam-dalam. Penuh harap.

"Inget gue ga, Rin?" tanyanya.

***

Aku mengulas senyumku.

Mana mungkin aku lupa padanya?

"Axel kan?" tanyaku.

"JESUS CHRIST, LO INGET GUE RIN?" tanyanya sambil berteriak kencang.

Aku hanya mengangguk.

"Cinta nggak akan bisa lupain Axel. Karena Axel selalu ada di sini," kataku sambil memegang erat dadaku.

Axel tersenyum bahagia, "Cinta juga selalu ada di hati Axel. Tapi, nama lo sekarang Karina, bukan Cinta lagi. Karina Whitemiller. Dan, lo kenal gue sebagai Nicholas. Nicholas Axel Alexander."

Karina?

Jadi, namaku sekarang Karina?

Tak apalah. Selama Axel selalu di sini untukku, aku bahagia, apapun namaku.

Karena nama takkan berpengaruh besar.

"Oke, Karina," kataku sambil memberitahu diriku sendiri.

Hope [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang