[ 10 ]

1.9K 82 2
                                    

Karina's P.O.V

"Gimana nih Chell, gue harus gimana? Gue gabisa biarin dia gini terus," tanyaku serius.

Sejam yang lalu dia datang ke rumah Chelsea. Hari ini hari Jumat. Jadi Karina memutuskan untuk menghabiskan waktunya bersama sahabatnya yang sudah seperti saudaranya itu.

***

Kemarin, Karina pindah ke apartment Nicholas, sesuai perjanjiannya. Ia merasa tidak nyaman. Kamarnya berada tepat di sebelah kamar Nicholas. Kamar yang disediakan itu sangat besar dan mewah. Kasurnya luas dan elegan. Lemarinya sangat besar dan sudah diisi dengan baju-baju perempuan, kata Nicholas, ia menyuruh kakak perempuannya membelikan Karina baju-baju baru. Nicholas memperlakukan Karina sedemikian rupa sampai Karina bingung harus bagaimana berterimakasih pada Nicholas. Karina punya satu pembantu sendiri, disediakan Nicholas. Sarah -pembantunya itu- berambut pendek, masih muda dan sangat cekatan. Ia bertugas membersihkan kamar Karina setiap hari, menyiapkan makan malam untuk Karina dan segala persiapan-persiapan untuk Karina.

***

Karina menceritakan kepada Chelsea semua hal tentang Nicholas. Mulai dari awal sampai akhir. Lengkap. Jelas. Padat. Tapi nggak singkat.

"Yaudahlah, Kar. Kenapa lo ga coba aja kasi kesempatan dia masuk? Dia kan .. udah berusaha keras banget. Sampe gombal-gombal segala lagi," kata Chelsea, cekikikan.

"Iya kalo dia cowo baik-baik, kalo brengsek? Kalo homo? Kalo sama aja kaya William? Mati gue bego," kataku. Parnoan.

"Ga mati juga lah, Rin. Lebay banget dah. Gue selalu ada di sini, kalo lo diapa-apain sama Nicholas, lo dateng ke gue, ceritain semua. Kita bakal cari jalan keluar bareng, tapi aman. Ayolah Kar, gue kangen liat senyum lo kaya waktu lo jatuh cinta sama William. Karina yang itu .." jawab Chelsea.

Aku menunduk, "Sudah mati."

Kami berdua diam sejenak, tenggelam dalam pemikiran masing-masing.

"Kar, serius deh, gue sekaliii ini aja mohon sama lu, kasi Nicholas kesempatan. Lagian, dia cakep banget kan," kata Chelsea. "Kalo lu gapercaya sama perasaan lo sendiri, gue bisa buktiin lo suka ato ga sama dia, pake cara gue. Cara yang keras. Hati-hati lho."

Aku memejamkan matanya, menikmati kesetressan yang ada, "Go ahead, Chelsea."

Chelsea tersenyum iseng. Senyumnya yang manis karena gigi gingsulnya itu sudah mengembang di wajahnya.

"Wah nyari ribut sama gue ya lo, Kar."

***

Chelsea's P.O.V

Pagi itu aku berdandan manis. Cantik, kata orang. Aku pernah terlibat dalam suatu hubungan yang berakhir buruk. Diselingkuhin. Tapi gapapa, aku terbiasa dengan hal itu.

Life must keep moving. Moving on isn't only about forgetting it, but it's also about forgiving it.

Aku sudah siap dengan rencanaku. Karina harus tau dengan jelas perasaannya terhadap Nicholas. Dan kurasa ini adalah satu-satunya jalan yang bisa aku lakukan untuk memperjelas hubungan mereka. Aku yakin, Karina menganggap Nicholas lebih dari sekedar bossnya. Tapi ia takut mengakuinya, jadi aku terpaksa melakukan ini.

Aku menyalakan hpku dan memencet beberapa digit nomer di hpku.

"Yeah, good morning, sir. I'm Chelsea Vivienne. I want to have a short meeting with you to help you about .. Karina Whitemiller," jelasku pada Nicholas.

"I'm sorry, who are you?" tanya Nicholas dari seberang sana.

"I'm Karina's bestfriend and I know anything about you and your feelings, and I want to help you, because I need her to be happy," jelasku.

Hope [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang