[ 22 ]

1.3K 67 1
                                    

Nicholas's P.O.V

Kisah cintaku dan Karina akan semakin rumit dan susah dimengerti. Susah diselesaikan juga. Bagaimanapun, Karina ternyata adalah kebahagiaan yang selama ini didambakan oleh kakakku sendiri.

Ingin rasanya membebaskan Karina dari si iblis. Tapi semakin aku berusaha, semakin aku merasa tak mampu dan tak berdaya.

Apalagi, William, satu-satunya pertolonganku, tak bisa membantu banyak.

Tapi, bagaimanapun, dia cintaku. Aku tidak bisa hidup tanpanya. Mungkin bagi sebagian orang, kalimat ini dianggap sebagai kebohongan terbesar bagi seorang laki-laki. Tapi tidak denganku. Aku benar-benar membutuhkannya.

She's my angel.

Sampai tiba-tiba aku mendapatkan sebuah ide yang mungkin bodoh, tapi bisa dicoba.

***

Karina's P.O.V

Hari ini adalah hari besarku.

Meskipun aku tau, aku akan menikahi pria yang tidak kucintai, bahkan baru saja kukenal, jantung ini tetap berdebar kencang.

Aku merindukan Nicholas.

Berharap, yang akan berdiri di ujung altar itu adalah dia. Tapi .. mana mungkin?

Dia sendiri yang berkata bahwa aku hanya mainannya. Aku hanya wanita sampingan yang akan digunakan ketika ia sedang kesepian. Barangkali, aku hanyalah satu dari sekian banyak wanita yang dipermainkannya. Aku tidak tau.

Mungkin memang Tuhan mempertemukan Nicholas denganku supaya aku bisa bertemu dengan Ray.

Mungkin memang Ray lah pangeran berkudaku.

Atau aku yang sudah semakin kehilangan kewarasanku.

***

Pagi ini, aku bangun dan berdoa berharap semuanya akan baik-baik saja.

Semakin kesini, memang Ray bersikap semakin manis.

Aku jadi merasa perlu balas budi, akhirnya aku membuatkannya sandwich dan es teh manis pagi ini.

Pemberkatan nikah akan berlangsung nanti siang. Aku masih punya waktu 5 jam untuk bersiap-siap.

Kemudian Ray yang sudah tiba-tiba ada di belakangku, memelukku dari belakang dan mencium rambutku.

Siapa sih yang ga meleleh diginiin pagi-pagi?

Kemudian kami sarapan pagi bersama dengan canggung.

"Gue udah call make up artist sama semua orang yang terlibat buat bikin lo makin cantik hari ini. Jangan khawatir," kata Ray. "Gue juga harus siap-siap. Take care ya. See you on the altar, babe."

Aww.

Aku merindukan Nicholas.

Nic, are you ok?

Bodohnya, aku masih merindukan dan mengkhawatirkan keadaan Nicholas.

Mungkin ini saatnya aku melupakan apa yang ada di belakangku. Dan menatap apa yang ada di hadapanku.

***

Setelah semua orang datang, aku segera mandi dan mempersiapkan semuanya.

Make up artist-nya sangat profesional. Wajahku yang polos, tak biasa di make up jadi kelihatan jauh lebih anggun dan dewasa. Untungnya tidak terlihat tua.

Kemudian beberapa orang membawakan gaunku dan aku segera memakainya.

Heels putih yang kupakai juga hampir senada dengann warna gaunnya.

Hope [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang