Lo mau ga jadi pacar gue?

182 36 2
                                    

Hari ini hari Minggu. Sesuai dengan janjinya, Adam menjemputku di depan rumah pukul 14.00. Dengan menggunakan mobilnya yang berwarna hitam itu, dia mengajakku berjalan-jalan keliling kota Jakarta. Walaupun sebenarnya tidak perlu, sebab aku sudah hidup di Jakarta sejak lahir! Kurang lebih 18 tahun sudah kulewati menyelusuri ibukota ini. Tapi, tak apa-apa. Aku tetap menikmati indahnya perjalanan walaupun kebanyakan waktu kami habis di tengah kemacetan. Untunglah Adam orangnya seru dan tak pernah habis-habisnya bercerita. Dia bercerita dari pengalamannya jatuh dari sepeda yang mengakibatkannya harus menerima jahitan di kepalanya yang berbentuk mirip bulan sabit, pengalamannya menjahili teman sekelas, sampai tentang Bagus saat kecil ternyata kurus! Bayangkan! Bagus yang sebegitu #mmhmm#clearthroat gendutnya, ternyata kecilnya kecil mungil imut-imut! Hahahaha....

Dan tibalah kami di 'penghujung acara'. Kini, Adam membawaku ke sebuah café unik yang bernuansa tempo dulu. Sekarang sudah pukul 8 malam, dan memang sudah waktunya untuk menikmati santap malam. Aku memesan Lasagna dan Adam memesan Fettucini Carbonara. Canda dan kehangatan yang ditunjukkan Adam tiba-tiba seakan lenyap. Dia terdiam kaku tak berkata apa-apa. Sekian berapa lama setelahnya dia mulai berdeham dan membuka mulutnya.

"Nis, gue udah kenal lo kan udah lama juga ya, kira-kira 3-4 tahunan gitu." Katanya memulai percakapan. Aku mulai merasakan sesuatu yang janggal. Apakah...apakah dia...?

"Dari awal tu, pas lo datang ke ultahnya sepupu gue, gue udah merasa ada yang beda gitu."

"Gue udah pikirin ini matang-matang, apakah ini cuma perasaan suka biasa apa gimana. Tapi gue rasa sekarang kita bukan anak-anak lagi, ya. Bukan anak labil yang ga jelas arah dan tujuannya. Cinta-cinta monyet ala-ala anak SMP, SMA itu udah lewat. Jadi, gue yakin ini bukan perasaan yang sekedar lewat aja. Jadi......."

Tanpa sadar aku menahan napas mendengar perkataannya itu. Jantungku berdegup sangat kencang.









"Lo mau ga jadi pacar gue?" Adam mengakhiri perkataannya dengan pertanyaan simple namun rumit itu.

Belum sempat aku mencerna kata-katanya sebab tiba-tiba dari meja yang tak berapa jauh dari meja kami, terdengar bunyi peralatan makan jatuh. Aku dan Adam refleks melihat ke arah itu. Dan dia .....

HEARTBREAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang