[ Perrie POV ]
Meninggalkan hal yang sudah diimpikan memang sulit. Pergi menuju lembar baru pun sulit. Terkadang, semua orang bisa sangat mudah melakukannya, ada yang sulit sekali.
Melihat ibuku diruangan rumah sakit ini, bisa membayangkan kejadian dulu kala sejak aku masih kecil diurusnya. Dan, tentu memikirkan orang yang pernah berada dikehidupanku.
"Pezz?" tanya Eleanor yang sedari tadi melihat ke arah TV sekarang beranjak melihatku yang sedang termenung melihat ibuku. Ele menghampiriku dan mengusap lembut punggungku. Rasanya sama saat Zayn mengelusnya..
"Do you want a coffee?" tawar Ele sebari menunjuk ke toko sebrang dari rumah sakit. Starbucks. "Lo mau emg?" balasku tanpa menoleh kearahnya. "Mau-mau aja, asal lo ikut:)"
- - -
"Sebentar lagi harus balik ke RS ya, gue gak enak ninggalin mom disana." kataku sebari meminum 1 gelas hot latte dimeja. Ele menoleh, "Ya, tapi, tanpa selfie, gak bakal balik:D" balas Ele sebari menaruh setumpung rokok.
"Ohh seriously?" balasku. "Come on!! Kita jarang banget selfie Pezz!" Ele pun mengeluarkan hpnya dan...
'Cekrekkk' We had the selfie.
"Ele, stop smoking, I hate you." nasehatku ke Ele. Karna, sungguh dia pecandu rokok yang mungkin terbilang berat sekali.
Selain aku membencinya, aku merasa kasihan kepadanya karna tidak ada seorang pria yang mau dengan cewek perokok kelas berat seperti Ele. Kebanyakan, para pria hanya beberapa saat menggunakan rokok, tidak seperti Ele.
Buktinya, dia masih jomblo xP (sorry my love:x)
"Ugh, you always said that to me, enough Perrie." balasnya sebari beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkanku. "you little.." lirihku saat Ele pergi dan mengejarnya.
Kami pun pergi kembali ke RS. Mengecek keadaan mommy. Saat kubuka pintunya, dokter telah berdiri disamping mom dan mengecek seluruh alat yang menempel pada tubuh mom.
Kebetulan dokter mom adalah perempuan, jadi aku tidak perlu khawatir. "Hei Perrie! Your mom getting better as always, tapi dia belum siuman juga:("
Ya, mommyku terserang penyakit vertigo. Itu adalah penyakit yang bisa menimbulkan pusing yang sangat luar biasa, hingga pingsan seperti momku ini.
"Aww, maybe soon doctor:)" balasku dengan nada yang penuh semangat. Ele hanya tersenyum. Dokter pun tersenyum kepada ku dan berpamit permisi.
Aku merindukan London dan tentunya Zayn..
[ Zayn POV ]
Sekarang gue ber5 udah diatas panggung. Ternyata gak kita doang yang dipanggil ke atas panggung, ternyata ada grup cwek yang beranggota 4 orang entah bernasib sama ma gue dll.
Cheryl mulai angkat bicara. "Hello boys..girls.." "Hello.." kami semua balas dengan nada ketakutan+malu malu. "So, kalian gak tahu ya dipanggil lagi kesini dengan berkelompok? Ini emang udah jadi keputusan semua juri, kita udah berdiskusi tentang ini semua. Simon?"
Simon mulai bicara. "Ya, jadi kita emang udah sepakat. Kalian kita putuskan masuk ke babak selanjutnya dengan kategori grup."
OH MY GOD DEMI APA GUE SENENG BANGET! AKHIRNYA KITA SEMUA BERPELUKAN HABIS TU PADA TERIAK-TERIAKKAN JINGKRAK-JINGKRAKKAN GAK JELAS. POKONYA BAHAGIA BANGET.
Tapi, sebenernya bukan ini yang gue ingin.
BODO AH! YANG PENTING BISA MASUK KE BABAK SELANJUTNYAAA!!!
How about Perrie?
MUNGKIN GUE BAKAL BISA MOVE ON KOK DARI DIA:'D TENANG! GUE JAGO BANGET YANG NAMANYA MOVE ON! I guess..
- - -
Sekarang, gue+Liam+Louis+Harry+Niall dikasih waktu buat saling kenal satu sama lain, ngasih nama grup, dan mutusin bakal bawain lagu apa pas nanti hari pas tampil.
Wtf, kita udah kenal beberapa tahun whoy. #bruh
Now we here, in Harry house. "So, kita bakal ngasih nama apa buat grup kita?" tanya Harry sambil ngebawain 5 gelas es jeruk. "Tunggu,tunggu,tunggu,," cela Louis. "Kenapa kalian ikut X-factor? Kalian kan perasaan gue pada gak suka nyanyi?" tanya Louis.
"Gue sih, sebenernya suka banget sama nyanyi dari dlu pas kecil.." celetuk Niall.
"Gue sama kek Niall.." ujar Liam. Yaa, gue udah tau tentang Liam.
"Gue.. karna terlalu sering dibawa bonyok karaoke-an, jadinya gini." balas Harry.
"Kalo lo Zayn?" tanya Louis.
"Gue..? Em.. gue karna liat sahabat gue nyanyi jadi keikutan suka." balasku. Siapa lagi kalo bukan Perrie Louise Edwards.
"Kalo lo Lou?!!" tanya kami serentak ke Louis. skakmat lu.
"Gue.. ngeliat mantan jadi gini.. hehe.." balasnya sebari menutup wajahnya. Tawa kami pun pecah oleh tingkah laku Louis.
++
Moga sukaaa tinggalkan vote n vommentnya:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Story
Fanfiction"Making decisions in terms of love is not easy." -P "Say love is not easy, even more difficult that I thought."-Z Just FYI! Please Vote+Vomment for my first story!! Inspired by : the love life Zayn Malik and Perrie Edwards