Author: -milkyaway (Ex-Member)| haeminchan
TITLE: A CUP OF A FORGOTTEN MEMORIES
Genre: Angst, Sad-Romance
Length: One-ShotDisclaimer: Park JiMin yang terlibat di sini milik Tuhan, Big Hit Entertainment, dan milik keluarganya. Tapi alur cerita ini murni milik @-milkyaway dan @haeminchan sebagai hasil karya kolaborasi keduanya. Mohon hargai karya kami dengan tidak menjiplak dan memberikan komentar yang membangun untuk penulis. Terima kasih.
---
Hampir setiap hari, setiap ia pulang sekolah, yeoja dengan name tag bertuliskan 'Kim RinAh' itu datang ke kafe bernama Flow de Mémoire hanya untuk memesan makanan yang sama. Sepiring Strawberry Waffle dan secangkir Vanilla Latte sambil memainkan jarinya yang lentik menulis di buku yang selalu ia bawa.
Tanpa RinAh sadari seorang barista muda dengan name tag 'Park JiMin' yang tersemat dengan apik di kemeja kerjanya selalu memperhatikannya dari jauh.
Dengan tatapan sendunya, berharap gadis itu melihat ke arahnya. Berharap segala kejadian dahulu disaat ia dapat mendengar suara tawa yang keluar dari bibir plumnya akan terulang kembali. Berharap seulas senyuman kembali terlukis indah di wajah manisnya. Berharap bahwa memori indah yang mereka jalani dan sampai sekarang masih setia terputar di benak JiMin dapat kembali terulang.
---
Seperti hari-hari sebelumnya RinAh kembali menapakkan kakinya ke dalam kafe dan mengambil tempat duduk di ujung dekat jendela dengan tatapan kosong. Gadis itu perlahan meletakkan tas merah jambunya di atas sofa dan mencoba membuat dirinya senyaman mungkin berada di sana.
Kini tangannya terulur untuk membuka lembar demi lembar menu makanan yang sudah tersedia di meja itu—bermaksud untuk memesan sebuah kudapan yang dapat memberi kehangatan bagi perutnya—hingga sebuah suara menginterupsi dan sontak menghentikan kegiatannya tersebut.
"Vanilla Latte dan Strawberry Waffle pesanan Nona..."
Terkejut dengan suara halus dan sebuah tangan yang tiba-tiba terulur membawa harum secangkir kopi yang menggelitik indera penciumannya, RinAh secara tidak sadar segera mendongakkan kepalanya. Menemukan sepasang mata yang entah mengapa dapat menyalurkan kehangatan ke dalam relung hati gadis itu.
"Silakan dinikmati Nona..."
"A-Ah iya, terima kasih banyak..."
Baru saja pemuda itu akan pergi dari meja RinAh, tangan mungil gadis itu sudah lebih dahulu terulur, menarik ujung apron hitam yang di melekat dengan apik di pinggang pemuda tadi.
"Ada yang bisa saya bantu lagi, Nona?"
"Eh? Umm, itu...," merasa dirinya sudah bertindak cukup memalukan, RinAh pun segera memutar otaknya untuk mencari sebuah jawaban yang mungkin terdengar masuk akal untuk dikatakan, "...Oh! Kenapa kau bisa tahu aku akan memesan makanan ini... uh? J-JiMin-ssi? Ya, Park JiMin-ssi?
Pandangan Jimin yang tadinya masih terfokus pada kedua pipi Rin-Ah yang merona sempat terlihat membulat beberapa saat sebelum akhirnya ia paham, gadis itu mengetahui namanya dari name tag pegawai yang dia pakai.
"Bukannya kau selalu memesan ini RinAh-ya?" Balas JiMin memandangi manik mata kecokelatan milik RinAh yang kini menatapnya dengan sorot mata penuh tanya.
"Huh? Benarkah?" Ucap RinAh terlihat bingung.
"Kalau begitu permisi Nona, saya harus kembali ke belakang." Tambah JiMin sembari tersenyum simpul lalu pergi meninggalkan RinAh yang masih mematung di mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffee Menu
FanfictionTake a sip of your morning coffee before you start your day... --- Coffee Menu adalah kumpulan fanfiction seharum bau kopi yang sangat identik dengan keberadaan cafe ini karya Barista kami. Semoga Master dan Madam berkenan menyesap secangkir kopi pe...