[Ficlet] Waiting for Love

106 17 16
                                    

Author : Soulhaiter (Ex-Member)

Cast : - Park Jimin (BTS)

- Lee Kyung Mi (OC)

Length : Ficlet

Genre : Hurt/comfort, little bit romance

Jimin POV

Aku mengerjap-ngerjapkan mataku sedangkan tangan kananku mencoba untuk menggapai benda persegi panjang yang terletak di atas nakas sebelah kasurku. Aku meraih ponselku dan menyalakannya, lalu melihat tanggal dan jam yang tertera di layar ponsel. 26 April 2016, 09.00 KST. Sudah 1 tahun berlalu semenjak kepergiannya. Dia berkata akan kembali. Apakah itu hanya kebohongan belaka? Apakah kata 'pergi' artinya dia benar-benar pergi?

Aku menaruh kembali di atas nakas. Sial! Kenapa tempat tidur ini terasa begitu besar? Aku merindukannya, benar-benar merindukannya. Aku rindu setiap perlakuan manis dan manjanya padaku. Rindu saat aku membuka mata dia selalu menjadi orang pertama yang kulihat. Rindu disaat suara lembut itu membangunkanku. Rindu harum vanilla yang menguar dari tubuhnya. Rindu pelukan hangatnya yang terasa sangat nyaman dan rindu semua perhatian yang selalu ia berikan padaku.

Aku segera bangkit dari kasur sialan itu. Tak sengaja pandanganku tertuju pada cermin besar yang menghadapa kasur. Kupandangi wajahku disana. Menyedihkan. Aku tersenyum kecut melihat keadaanku yang menyedihkan ini.

"Aku merindukanmu, aku membutuhkanmu" aku tidak dalam membendung rasa rinduku lagi. Bolehkah aku pergi? Tapi bagaimana jika saat aku pergi ternyata kamu datang? Lalu aku harus bagaimana? Apakah ada seseorang yang dapat menjawab pertanyaanku ini?

Aku menatap tangan kiriku nanar. Banyak bekas goresan cutter disana. Bisa dibilang ini adalah dark side-ku. Sama seperti narkoba, hal ini membuatku candu ketika aku sudah benar-benar terpuruk da merindukannya maka aku akan menyayat tanganku dengan cutter. Setidaknya dengan melakukan itu aku bisa melupakannya untuk sementara. Ku lihat darah segar mengalir dari pergelangan tanganku pertanda aku sudah melakukan rutinitasku ini. Dengan segera aku mengambil tisu dan segera bergegas ke kamar mandiuntuk membersihkan bekas sayatan yang kubuat. Keluar dari kamar mandi aku segera mengambil kotak P3K untuk membalut pergelangan tanganku dengan perban. Setelah selesai aku melihat jam yang tergantung di dinding kamarku. Jam 09.30 KST, saatnya bersiap-siap menuju cafe tempatku bekerja.

-SKIP-

Aku merapikan rambutku yang sedikit berantakan. Mengambil langkah pertama untuk menuju cafe coffee tempatku bekerja.Jalanan begitu ramai hari ini, tapi jalanan ini terasa begitu kosong bagiku. Orang-orang disekitarku menatapku dengan tatapan kasihan. Aku merasa risih dengan tatapan menjijikkan. Mungkin mereka melihat seperti mayat berjalan atau orang tak bernyawa. Aku berusaha untuk tidak mengindahkan tatapan mereka itu.

Aku merogoh saku celanaku dan mendial nomor yang selalu ku telfon selama 1 tahun ini. Aku terus memegang telepon yang kurasa tetap tidak akan ada tanda-tanda akan terjawab. Melodi yang mengalun begitu manis dari teleponku, tetapi mengapa sangat menyakitkan ketika mendengarnya. Terdengar seperti melodi yang mengejek kerinduanku untukmu. Melodi ini menghalangiku untuk mendengar suara manisnya. Tapi lagi-lagi aku mencoba untuk menghubunginya.

"Hah..." aku menghela nafasku kasar dan mengembalikan ponselku ke dalam saku celana. Tanganku meraih daun pintu yang ada di depanku dan membukanya. Terlihat seorang namja yang tersenyum konyol ke arahku. Aku hanya membalas sekenanya. Aku berjalan menuju bagian kasir dan memakai apron coklat yang memang harus kugunakan saat bekerja.

"Kau terlambat 30 menit tuan Park!" ucap nama yang bernama Taehyung yang diakhiri dengan tawa. "Kenapa akhir-akhir ini kau selalu terlambat datang ke cafe eoh?" tanyanya. Taehyung menaruh nampan diatas meja kasir dan menarik kursi untuk duduk di sebelahku.

Coffee MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang