Author: Queniva (Ex-Member)
Cast: Jung Yein
Genre: Horror tapi gak mau detail soalnya takut dia dateng lagi.
Based on my true story
***
Di tengah peliknya ekonomi saat ini pasti sangat sulit untuk mendapatkan suatu pekerjaan. Namun, untunglah aku bisa mendapat pekerjaan Cook Helper di cafe ini. Kini aku berada di gudang untuk membantu pegawai lainnya menyusun ulang tatanan cafe.
Tak sengaja aku melihat dinding yang berada di sampingku, aku melihat lukisan yang cantik. Lukisan seorang gadis yang matanya besar dan ekpresi wajah yang dingin. Aku berpikiran mungkin ada salah satu Chef atau pekerja lainnya yang bisa melukis.
"Yein-ah! Kajja!" suara temanku membuyarkan lamunanku. Entah mengapa di setiap aku melangkah keluar gudang aku merasa mata itu terus mengawasiku.
Cafe ini baru di buka minggu depan tapi kami tak diberikan gaji untuk yang saat ini. Kami dihitung bekerja saat cafe ini buka, yaitu pada malam sabtu nanti. Miris memang mengingat selama 2 minggu lebih ini dihitung kerja paksa.
Di cafe ini juga memiliki mess yang cukup besar. Kedua Chef kami menempati mess itu sekarang.
"Pulanglah, hari ini sudah sedikit baik. Besok datang lagi jam 9." ucap Chef kami padaku dan juga Nahra. Tanpa menunggu lama aku pun pulang kerumah.
***
Akhirnya kami mulai bisa bekerja, dan malam ini tubuh kami seakan tak ada tombol untuk berhenti bergerak. Di dapur hanya ada dua chef dan dua helper termasuk aku. Para waitrees tak henti-hentinya keluar masuk dan terkadang membuatku pusing ditambah lagi bunyi-bunyi lainnya.
Setelah bekerja akhirnya aku pulang kerumah. Di setiap perjalanan aku selalu kepikiran tentang lukisan itu, aku belum menanyakan siapa yang melukisnya karena aku tak sempat.
Hari baru semangat baru, itulah kata yang mengawali pagi di hari sabtu ini. Sepertinya hari ini aku akan menginap di mess karena cafe akan tutup pukul 00.00, tidak mungkin bagiku untuk membangunkan Taekwoon oppa malam-malam begitu bisa habis aku nanti di mutilasinya.
Dengan riangnya aku menuju dapur dan mulai membantu menyiapkan bahan-bahan masakan di cafe ini.
***
Waktu berlalu dengan begitu cepat kini kami sudah menutup cafe, ada banyak yang menginap di mess malam ini. Dari dalam Mess aku dapat mendengar alunan gitar dan suara tertawaan orang banyak namun aku tak peduli, lebih baik aku mendengarkan lagu-lagu favoritku sambil menulis.
Sudah cukup lama aku mendengarkan lagu. Di saat aku mau memejamkan mata aku mendengar seperti ada yang berlari dan tak lama aku keluar dan mendapati Chef dan Jimin memegang erat tangan Nahra.
"Ken---"
"KELUAR SEBENTAR DAN JANGAN TATAP MATA NAHRA!" perintah Jimin padaku. Aku pun keluar dari Mess.
Nahra terus saja meronta, terkadang dia menangis dan terkadang juga di tertawa dan setelah beberapa kali Jimin diterjang oleh Nahra karena berusaha mengeluarkan sosok astral dari dalam tubuh Nahra, akhirnya dia memejamkan matanya.
"Yein, tolong temani dia dan segera panggil aku atau chef lainnya jika dia bertindak aneh-aneh lagi." Aku pun menuruti perkataan Jimin yang notabene-nya kekasih dari Nahra.
Nahra memang bisa melihat makhluk yang tak bisa kulihat dan konon katanya dia mudah sekali dirasuki oleh makhluk-makhluk itu, sebenarnya ada keraguan dihatiku saat dia menceritakan itu tapi melihat dia beberapa kali kerasukan aku menjadi percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffee Menu
FanfictionTake a sip of your morning coffee before you start your day... --- Coffee Menu adalah kumpulan fanfiction seharum bau kopi yang sangat identik dengan keberadaan cafe ini karya Barista kami. Semoga Master dan Madam berkenan menyesap secangkir kopi pe...