8 || Kim Hyang Gi

6.8K 321 10
                                    

Banyak orang tahu pipinya gembil.

Banyak orang tahu matanya bulat besar. 

Banyak orang tahu matanya yang bulat besar itu berwarna biru.

Banyak orang tahu dia adalah pribadi ceria yang suka berkata heboh ketika bertemu dengan orang-orang yang ia sayangi.

Banyak orang tahu dengan seseorang bernama Alessandra Kim atau biasa dikenal dengan Kim Hyang Gi.

Tapi tidak banyak, atau hampir bisa dibilang tidak ada, yang tahu bahwa ia menekan semua rasa rindunya pada ibunya dalam-dalam, seorang diri.

Dan seperti pagi yang sebelumnya. Di hari Rabu, Hyang Gi duduk manis di atas kursi, di depan meja makan yang menghidangkan banyak sekali sarapan a la Korea Selatan. Darahnya yang Jerman-Inggris bercampur dengan darah Korea Selatan, membuat Hyang Gi mampu menelan masakan pembantu di rumah besar milik keluarga ayahnya.

Iya, keluarga ayahnya. Kim Young Woon.

Ibu dan ayahnya bercerai dua tahun yang lalu. Ketika dia berusia empat tahun. Masalah pelik menerpa dan perceraian jadi pilihan. Hak asuh Hyang Gi dimenangkan oleh Kim Young Woon yang notabene adalah warga Korea Selatan. Sedangkan ibunya, Vanessa Heinz adalah warga negara Inggris yang menetap di Seoul setelah pernikahan antara ia dan Kim young Woon terjadi.

Vanessa Heinz harus melapangkan dadanya ketika hakim pengadilan mengetuk palu tanda peradilan sudah selesai. Ketika keputusan sudah dijatuhkan dan hak asuh dimenangkan oleh pihak mantan suaminya.

Air matanya berderai, tentu saja. Dia menangis hingga tengah malam di kediaman mereka. Kim Young Woon langsung membawa Hyang Gi untuk tinggal di rumahnya di daerah Gwangju. Hyang Gi masih terlalu kecil saat ayahnya merengkuhnya dan membawanya pergi dari rumah kediaman mereka bersama.

Dia terlalu kecil hingga tidak menyadari delik kasar Kim Young Woon serta dengusan hinaan pria itu teruntuk pada wanita yang hanya bisa bersimpuh menatap kepergian mereka dengan mobil mewah milik Kim Young Woon.

Vanessa Heinz hanya bisa diam seribu kata.

Entah di mana dia harus mencari keadilan. Dia menikah di Korea Selatan dan di sini jualah dia pantas mendapat keputusan pengadilan. Hakim berkata bahwa dia dan Hyang Gi bisa saja hidup bersama lagi jika ia mau rujuk dengan Kim Young Woon dan atau ia harus menunggu hingga gadis kecilnya berusia tujuh belas tahun, lalu meutuskan sendiri ingin tinggal dengan siapa. Atau Vanessa Heinz harus menikah lagi dengan pria lain yang mampu membiayai hidupnya dan Hyang Gi dengan berkecukupan.

Pelik.

Vanessa Heinz seolah dihadapkan pada pilihan sulit di hidupnya yang pelik. Dia bukan orang kaya di Inggris sana. Tapi dia cukup yakin untuk bisa membiayai hidup putrinya. Tapi memang Kim Young Woon jauh lebih kaya sekarang. Pria itu pengusaha sukses. Pria itu bisa membeli apa saja dengan uangnya. Bahkan mungkin pengadilan sekalipun.

Jadi Vanessa Heinz mengajukan banding. Dia mengerahkan seluruh keuangan yang ia masih punya untuk menggelar pengadilan selanjutnya. Masih tidak mendapat apa yang ia harapkan, Vanessa Heinz mendapat kesempatan untuk bisa bertemu dengan Hyang Gi setiap akhir pekan. Dengan perjanjian bahwa perilaku anaknya tidak berubah menjadi buruk setelah bertemu dengannya.

Ia harus berpuas hati dengan keputusan tersebut. Uangnya sudah menipis dan jika memang itu adalah keputusan final, dia harus pandai-pandai menggunakan uang untuk terus bertemu dengan anaknya.

Hyang Gi mungkin tidak terlalu paham apa yang terjadi. Tapi pertemuannya dengan ibunya yang hanya satu pekan sekali, lama kelamaan dirasa kurang oleh bocah itu. Dia ingin lebih. Dia ingin tinggal dengan ibunya setiap hari. Meski ia tidak pernah melihat rasa bahagia tersirat dari pancaran wajah ibunya ketika bertemu muka dengan ayahnya. Tapi Hyang Gi ingin tinggal dengan ibunya.

[✓] A Wedding Dowry That She AskedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang