_15_

2.5K 197 0
                                    

"Ehm...ehmmm," deheman dipintu mengurai pelukan Josh, ia menyeringai kearah pengganggu yang mesem-mesem dipintu ruangan, "kami mengganggu ya?"

"Banget!!!" ketus Josh yang disambut tawa berderai mommy, dad, dan Panji. Shena yang kikuk kepergok lagi dipeluk Josh hanya tertunduk dengan muka merona, ia bangkit dan pindah duduk kesofa disebelah tante Mira.

"Sayang tante boleh nanya sesuatu nggak?" tante Mira mengelus rambut hitam Shena.

"Tante mau nanya apa?" Shena menatap tante Mira antusias, hatinya nyaman bila berdekatan dengan wanita satu ini serasa berada disamping mama kandungnya.

"Tapi kamu janji jawab yang jujur ya?" Shena mengangguk, dalam hati ia agak deg-degan menanti pertanyaan yang akan diajukan tante Mira, pasti tentang keluargaku!! Batin Shena.

"Tante dengar dari Josh kamu sendirian dikota ini? Apa itu benar?" Shena menegakkan tubuh dengan mata teralih keranjang Josh meneliti mata teduh Josh yang kini membulat, 'lo cerita apa?' Josh mengedikkan bahu. Panji dan Om Beni ikut memusatkan perhatian kearah Shena menanti jawaban yang akan meluncur dari bibir gadis itu.

"Ya tante, Shena perantau dikota ini." lirih Shena.

"Orang tua kamu dimana sayang? Tante mau ketemu buat ngucapin terima kasih dan sekalian kenalan dengan mereka." Bagai petir disiang bolong tubuh Shena menegak kaku, selama ini tak ada orang yang tau cerita keluarganya karena Shena tak pernah berbagi cerita dengan siapapun, ia ingin menyembunyikan masa lalunya yang kelam tapi mata indah Tante Mira seolah memaksanya untuk buka suara.

"Mereka...udah meninggal tan, kecelakaan mobil waktu aku SMP," dengan terbata-bata Shena mengucapkannya, segaris rasa perih mengguris dadanya. Setiap mengingat kedua orangtuanya yang telah tiada jantung Shena seolah berhenti berdetak, apalagi cerita miris yang mengikuti jalan hidupnya selama ini. Dengan susah payah Shena menelan ludahnya yang mengganjal tenggorokannya, pahit.

Hening, semuanya terdiam ditempat dengan pandangan iba menatap Shena. "Maaf sayang, tante gak ada maksud......" tante Mira membenamkan kepala Shena kepelukannya dan mengelus rambut gadis itu dengan masgul.

"Gak apa-apa tan," Shena membalas pelukan tante Mira, wangi wanita itu mengingatkannya pada wangi tubuh mamanya, kembali rasa perih itu mengguris hatinya.

"Terus kamu tinggal sama siapa? Maksud tante siapa keluarga dekatmu? Oma dan Opa?"

Shena menggeleng, "mereka juga udah nggak ada tan, yang tersisa Cuma adik mama tante Maya dan suaminya om Joni," Shena bahkan ragu apa tante Maya dan Om Joni masih pantas disebut keluarga setelah apa yang mereka perbuat terhadap orang tua dan dirinya?

"Kalau begitu Tante mau ketemu sama adik mamamu."

"JANGAN TAN!!!" Suara keras Shena mengejutkan semua orang, mereka menatap Shena dengan mata terbelalak, "maaf......" Shena menyesal telah berteriak, ia menunduk memandangi ujung jarinya.

"Kenapa? Kamu lagi ada masalah sama tantemu?"

Shena menggangguk, masalah besar!!! Sangat besar!!!

"Saya....saya....kabur dari rumah." Shena menggigit bibir bawahnya menyesali mulutnya yang keceplosan, duh...gawat!! Pasti tante Mira tanya apa alasannya kabur, gimana ini? Rahasia besar yang disimpannya selama ini pasti terbongkar.

"Kenapa kamu kabur sayang? Apa ada sesuatu yang gak beres antara kamu dengan tante kamu? Kamu mau cerita? Mungkin Tante sama Om bisa bantu." Tante Mira menangkup wajah Shena, menatap manik hitam gadis itu.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang