Shena bangkit dari kasur singlenya, menatap bayangan diri dicermin setengah badan yang menempel didinding. Tak banyak perabotan dikamar sempit ini. Hanya kasur bujangan terhampar dilantai bertutupkan sprei sederhana tapi bersih, sebuah rak buku rendah disamping kasur, meja belajar dekat jendela yang terbuka lebar sehingga Shena bisa belajar seraya memandangi kerlap-kerlip lampu dari kejauhan. Kamar kost ini jauh dari kata mewah untuk ukuran teman-teman sekelas Shena, sangat-sangat sederhana dengan perabotan seadanya. Kalian tak akan menemukan AC dingin disini, hanya kipas angin butut yang penutup depannya sengaja dilepas, bila ingin mendapatkan angin dinginnya baling-balingnya harus diputar manual dulu dengan tangan.
Meski begitu tempat inilah surganya Shena, tempat ia pulang dan merebahkan diri disaat letih mendera, tempat ia berkeluh kesah dan menangis teredam bantal ketika rindu pada mama dan papa menghimpit hatinya dan tempat ia belajar dengan tekun untuk mewujudkan cita-citanya. Tangannya meraih frame foto yang berdiri diatas meja belajarnya, mengusap wajah kedua orang yang tengah tersenyum manis kearahnya dengan air mata membasahi pipi.
"Ma, Pa, Shena janji Shena akan rebut kembali semua yang pernah diambil bajingan itu. Shena janji, restui Shena ya?" Shena menciumi foto itu dengan terisak.
Drrrt drrrt.
Shena menjangkau ponselnya, nama Selly tertulis di ID pemanggil, "Hallo."
"Shen, gue udah didepan pagar, buruan dong!!"
"Oke, tunggu bentar gue turun." Shena menghapus air diujung matanya, meraih tas selempang dan turun dari kamarnya dilantai dua.
Selly sudah menunggu dengan mobil mewahnya dan dandanan seronoknya, blouse pendek dengan belahan dada rendah dan bahu terbuka sehingga jika ia menunduk maka gunung kembarnya akan kelihatan dan pusarnya yang mengintip malu-malu saat tangannya terangkat. Bawahannya hotspant super mini, sehingga saat duduk dibalik kemudi roknya tertarik keatas seolah ia tak pake bawahan sama sekali. Naik kewajah, astaga!!!! Shena geleng-geleng kepala dengan makeup super tebal Selly, ia kelihatan jauh lebih tua dari umur sebenarnya. Alasannya sih biar tak ada orang yang kenal dengannya. Penampilan Shena juga sedikit berani dan bertolak belakang dengan pakaian sehari-hari, tapi tak seberani Selly.
Disinilah mereka sekarang, ditengah hingar bingar musik yang memekakkan telinga dengan lampu disko warna-warni yang berputar dilangit-langit club. Aroma minuman berakohol menyeruak memenuhi seluruh ruangan bercampur asap rokok yang mengepul dari bibir pengunjung. Lantai dansa dipenuhi orang-orang yang bergoyang menikmati musik dengan gaya masing-masing dan ada yang saling menggesekkan tubuh dengan pasangannya. Dan lihatlah dibagian sudut, beberapa pasangan berduaan bercumbu tanpa menghiraukan keadaan sekelilingnya, mereka bahkan tanpa malu menyingkap pakaian masing-masing melampiaskan nafsu yang menghentak.
Selly langsung berbaur dilantai dansa berjoget tak beraturan dengan lelaki yang ditemuinya. Selly memang tak pilih-pilih pasangan, siapapun pria yang bisa memuaskannya maka itulah yang menjadi pasangannya malam ini. Ya Selly memang perempuan muda yang hoby one nigth stand, bahkan ia tak segan-segan menarik dua cowok sekaligus untuk menemaninya.
Orang tua Selly bukannya tak tahu kebiasaan buruk anaknya, tapi mereka terlalu sibuk dengan bisnisnya dan sering bepergian keluar negeri untuk urusan bisnis. Dan selly yang merupakan anak tunggal merasa kesepian dirumah yang hanya ditemani beberapa asisten rumah tangga, ia yang haus kasih sayang melampiaskan dengan caranya sendiri, mencari perhatian dan kasih sayang dari pria-pria hidung belang penikmat kepuasan semu dan Selly membutuhkan itu, semacam simbiosis mutualisme gitu.
Waktu baru datang dikota ini secara tak sengaja Shena bertemu dengan om Gito, ayah Selly dan meminta Shena menjaga anaknya yang telah rusak pergaulannya agar tak semakin rusak. Shena ditugaskan menemani Selly keluar malam dan mencegah jika gadis itu mulai bertindak diluar batas kewajaran, Om Gito memang tak melarang Selly keluar malam ia hanya meminta Selly menghindari pergaulan bebasnya yang telah kelewat batas dan itu menjadi tanggung jawab Shena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
Romance"Bagaimana? Kalian menemukannya?" terdengar bentakan keras suara perempuan, dan ia kenal itu suara Tante Maya adik kandung mamanya. "Tidak ketemu Nyonya, sial!! Cepat sekali anak itu menghilang." Tante Maya menggeram marah, "Cari sampai ketemu...