Sebuah rahasia disimpan serapi apapun suatu saat pasti akan tersebar, begitu juga mengenai Shena yang tinggal dirumah Josh. Setelah setahun mereka menempuh hidup dibawah naungan atap yang sama, akhirnya entah dapat bocoran darimana berita itu menyebar disekolahan. Shena yakin bukan teman-teman Josh yang menyebarkannya karena mereka adalah tipe teman setia dan tak suka menggosip apalagi aib sahabat sendiri.
Tapi Shena tak ambil pusing dengan berita itu, ia cuek aja dan lama-kelamaan gosip tak sedap itu hilang sendiri. Namun tak bisa dipungkiri semenjak berita itu tersebar makin banyak mata kaum cewek yang menatapnya tak suka, mungkin mereka jealous kali karena bukan mereka yang ketiban durian runtuh tinggal dirumah Josh.
Ayu dan Dea justru merasa diuntungkan dengan kedekatan Shena bersama para pangeran sekolah, mereka kecipratan rejeki bisa berdekatan dengan teman-teman Josh yang kegantengannya sudah diakui ditingkat sekolah. Lagian cewek manasih yang nggak suka bergaul dengan cowok-cowok ganteng? Cowok most wanted pula.
"Hallo ladies, kita boleh gabung ya?" tanpa menunggu persetujuan kelima cowok itu menarik meja disebelah dan menggabungkan dengan meja yang ditempati Shena dan kedua sohibnya, dan serempak duduk mengelilingi meja kantin yang mereka ubah susunannya seenaknya. Jadilah dua meja ditempati oleh delapan orang.
Shena yang sedang menikmati jus jeruknya cepat-cepat mengambil sikap waspada melindungi mangkok mie ayamnya dan gelas jusnya dari serobotan teman-teman Josh, sementara Ayu dan Dea hanya tersipu dengan muka merona. Meski sudah sering berdekatan dengan Josh dkk tetap saja kedua sohib Shena itu salah tingkah.
"Ini makanan gue, kalian pesan sendiri sana gue laper nih!" sengit Shena dengan muka galak.
"Yaaaa Shen, nggak asyik lo, dasar pelit!" gerutu Deni yang memang berniat merebut makanan Shena, nggak dikantin nggak dirumah tuh anak paling hobi nyerobot makanan Shena.
"Nggak kebalik tuh? Kayaknya elo deh yang pelit, dompet lo ada resletingnya ya? Tajir-tajir tapi kedekut" cibir Shena kesal yang dibalas jitakan dikeningnya, "adaw!!! Sakit dodol, ini namanya KDRT gue laporin kekomnas perempuan lo ntar," sungut Shena dengan tangan mengelus dahi tersayangnya. Rupanya jitakan Deni terlalu kuat dan meninggalkan bekas kemerahan didahi Shena.
"Udah ah, ribut aja kalian ini kapan makannya? Keburu bel ntar," Josh melerai dan beralih menatap Adit, " bro pesen makanannya kayak biasa,"
"Oke," Adit bangkit dan berjalan menuju gerobak penjual makanan dan memesan makanan buat konco-konconya, Adit sudah hafal dengan makanan faforit mereka.
Tak butuh waktu lama pesanan mereka tersaji dimeja dan mereka langsung menikmatinya sambil bercanda dan tertawa bersama. Meja yang mereka tempati menjadi magnet utama dikantin saat ini, agak aneh memang melihat tiga cewek duduk bersama lima cowok cakep, pasangan yang nggak seimbang tapi mereka gak ambil pusing. Mereka asyik menyantap makanan masing-masing diselingi saling ledek dan saling usil.
Tanpa mereka sadari dua penghuni meja paling pojok menatap tak suka terlebih pada Shena yang dipandang sebagai cewek perebut gebetan orang. Mata keduanya berkilat-kilat memancarkan kemarahan dan dendam yang siap meledak kapan saja dan menghancurkan Shena.
"Lo liat deh cewek songong itu ketawa-ketiwi seenaknya dengan yayang gue, ingin rasanya gue kulitin dia hidup-hidup," geram Stefani dengan tangan meremas sendok digenggamannya, matanya tak lepas mengawasi Shena yang tertawa kecut diledekin teman-teman Josh.
"Lo pikir gue nggak panas liat dia? Gue yakin deh Panji mutusin gue juga pasti karena hasutan dia, secara saat ini dia dekat banget sama Panji atau jangan-jangan dia juga ngegebet Panji ya? Awas aja kalau itu benar, gue nggak bakalan kasih ampun!!"Geram Dila tak kalah seramnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
Romance"Bagaimana? Kalian menemukannya?" terdengar bentakan keras suara perempuan, dan ia kenal itu suara Tante Maya adik kandung mamanya. "Tidak ketemu Nyonya, sial!! Cepat sekali anak itu menghilang." Tante Maya menggeram marah, "Cari sampai ketemu...