"Tante kenal orang tua saya??" Shena tak bisa menyembunyikan raut keterkejutannya.
Tante Mira tak menjawab, matanya menatap Shena dengan sorot yang tak bisa ditebak, perlahan kepalanya bergerak naik turun mengiyakan, "Ya, sangat kenal."
Giliran Shena yang tak bisa berkata-kata, ia hanya membalas tatapan mata tante Mira, "Nama saya Shenita adalah gabungan dari nama papa dan mama, Arsen dan Anita, tante kok bisa kenal mereka?"
Tante Mira menghela nafas pendek, "Kamu tau sayang, tante, mama dan papamu dulu kami sahabatan saat kuliah, bahkan tante banyak hutang budi sama mama kamu. Sampai tante menikah dengan papa Josh dan mamamu menikah dengan papamu pun kami masih tetap bersahabat."
Shena membesarkan matanya, pikirannya melayang mengingat cerita yang sering didengarnya dari mama Anita, "Jangan-jangan tante sahabat mama yang bernama Miranda Salmanela dan om adalah Benigno Patterson???"
Tante Mira dan Om Beni terkejut, "Kamu tau tentang kami? Tapi terakhir bertemu kamu belum lahir dan mamamu sedang hamil. Namun setelah itu kami berangkat ke Amerika dan hilang kontak dengan kedua orang tuamu. Saat Josh berumur lima tahun kami kembali kesini tapi sayang kami kehilangan kabar mereka."
"Mama sering cerita tentang om dan tante."
"Apa....." Tante Mira terlihat ragu-ragu, "tentang perjanjian kami, mama kamu juga cerita?" lanjutnya dengan hati-hati.
DEG!!!!!
Jantung Shena seakan berhenti berdetak, jadi perjanjian itu bener-bener ada?
Boleh mati sekarang!!!!
"Perjanjian apa Mom?" ketiganya menoleh kearah ranjang Josh, Josh nampak mengerutkan kening dengan tangan bersidekap didada, tampaknya hanya ia yang tak tahu apa-apa disini termasuk Panji yang ternganga mendengar cerita Shena dan kedua orang tua Josh.
"Ehem....," Tante Mira menelan ludahnya yang terasa kering, gimana reaksi Josh jika tahu kenyataan yang sebenarnya? Apa ia akan marah? Tapi tante Mira harus mengatakannya karena ini adalah janjinya dengan Anita dulu apalagi Anita sekarang sudah tiada dan janji itu adalah amanat yang harus dilaksanakan.
"Jadi begini, waktu itu kamu masih berumur sembilan bulan dan usia kandungan Anita enam bulan, kami disaksikan papamu dan Arsen saling berjanji jika anak yang dilahirkan Anita perempuan maka kelak setelah kalian dewasa kami akan menjodohkan kalian." Jeda, Tante Mira menangkap raut keterkejutan diwajah anaknya. Sedangkan Shena yang telah tahu perjanjian ini hanya bisa menundukkan kepala.
"Mau tak mau kalian harus melaksanakan perjodohan ini, karena boleh dibilang ini amanat dari orang yang telah meninggal," lanjut tante Mira.
Josh tak mengeluarkan sepatah katapun, terdiam dengan mata melotot dan mulut mangap. Dijaman modern sekarang ini masak iya masih dijodoh-jodohkan, apalagi Josh yang ada keturunan bulenya, apa kata dunia? Josh si most wanted yang super ganteng dan super tajir, yang mampu menaklukkan cewek dengan sekali kedip, yang jadi idola dimanapun ia berada, harus dijodohkan? Emangnya gak bisa cari jodoh sendiri?
Shena pun tak kalah bingungnya, matanya terangkat menatap Josh yang sedang melakukan hal serupa. Mata mereka beradu, segaris senyum meremehkan tersungging dibibir Josh membuat Shena lemah seketika.
"Gue!!!!! Dijodohin sama dia???" tunjuk Josh dengan kening berlipat banyak.
Ada tembok nganggur nggak? Boleh diadu dengan jidat??
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
Romance"Bagaimana? Kalian menemukannya?" terdengar bentakan keras suara perempuan, dan ia kenal itu suara Tante Maya adik kandung mamanya. "Tidak ketemu Nyonya, sial!! Cepat sekali anak itu menghilang." Tante Maya menggeram marah, "Cari sampai ketemu...