#19

817 35 0
                                    

Hujan rintik-rintik. Jingga meruntuk. Untung ia sudah berada di dalam mobil. Jika tidak, apa jadinya?

Ingin sekali ia langsung tiba di kantor. Mungkin ia akan memaksa Sherly, temannya yang science-addict di kantor, untuk membuat alat teleportasi.

Di jalanan yang sudah sangat macet, Jingga menatap seorang wanita berambut panjang. Ia menggunakan pakaian serba minim. Gincu supermerahnya bahkan terlihat dari jendela mobil yang berembun.

Wanita itu masuk ke sebuah rumah dengan payung. Sesaat, rasanya Jingga mengenal wanita itu.

Tapi siapa?

***

Dua bulan berlalu sejak Awan dekat dengan Alin. Entah mengapa, walaupun hanya lewat chat, Alin menjadi lebih intim dengannya.

Sudah beberapa kali Awan mengantarkan Alin pulang. Alinlah yang memintanya. Katanya, jika Alin tak mengajaknya, ia akan pergi keluar dengan teman lainnya.

Malam itu, hujan turun. Awan tak sengaja bertemu Jingga di tempat parkir. Mobil Awan ternyata berhadapan dengan mobil Jingga.

"Ga sengajanya lucu banget, ya!" seru Awan.

Keduanya tergelak.

Awan keluar lebih dulu dari Jingga. Ia baru saja meletakkan kembalian parkir di dashboard ketika ia melihat Alin masuk mobil lain.

Iseng, ah!

Awan mengikuti mobil itu.

***

Jingga tak konsentrasi menyetir ketika ia melihat Awan belok kanan.

Bukannya arah rumah Awan ke kiri, ya?

Oh, bukannya Jingga stalker, tapi ia memang sering keluar parkir setelah Awan. Kadang, mobilnya bahkan berada tepat di belakang Awan, jadi Jingga tahu arah kepulangan Awan.

Setelah membayar parkir, Jingga mengarahkan mobilnya menuju rumahnya. Di jalan, lagi-lagi, ia menemukan mobil Awan. Ia ingat sekali angkanya, D 3515 AIR, karena memang bisa dibaca.

Arah Awan sama hingga ke perempatan menuju kompleks perumahan Jingga. Jingga belok kiri, sedangkan Awan mengarahkan mobilnya lurus ke depan.

Kenapa firasatnya tak enak?

Ia ingat perkataan seseorang dulu. Jika Jingga mengikuti rute Awan, Jingga akan pergi menuju sebuah "kompleks hotel". Tidak benar-benar kompleks berisi hotel, hanya daerah yang banyak hotelnya.

Jika benar, apakah Awan...

Jingga kesal pada dirinya sendiri. Apa-apaan ini? Tak baik berpikir negatif. Sekarang, hal yang harus ia prioritaskan adalah istirahatnya.

---


Nb: Mohon maaf apabila ada kesamaan plat mobil :') Saya sengaja milih plat itu, biar gampang dihapal.

Jingga | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang