Epilog

2K 64 0
                                    

"Ke Kalimantan apa ke Bandung?"

"Ya udah, suit aja dulu."

Awan dan Jingga bersuit untuk memutuskan destinasi kepulangan Lebaran. Keduanya tengah bekerja di Lampung. Jingga sedang hamil tiga bulan di tahun kedua pernikahan mereka.

"Yes, menang!" seru Awan. "Bandung, ya?"

"Oke!"

Keduanya tertawa lepas di Bandara Lampung.

Lucu sekali rasanya, berpetulang bersama Jingga. Awan mensyukuri pilihannya, karena Jingga tak mengekang maupun membebaninya. Pernikahan dengan Jingga mudah sekali, Bahkan Jingga sering mengingatkannya untuk menghubungi kedua orangtuanya.

"Apa jangan-jangan Akang mau ke Bandung buat nyari Alin?"

"Ih, nggak, Neng!" seru Awan dan itu membuat Jingga tergelak.

Mereka di bandara untuk menjemput ibu Awan. Beliau memang bersikeras untuk bertandang ke Lampung. Semenjak kabar kehamilan Jingga, wanita itu rewel dan memaksa berkunjung.

Ibu Awan terlihat di hadapan mata. Pasangan itu memeluknya erat. Akhirnya, mereka mengantarkan ibunya ke mobil.

Mobil Awan dijual, karena untuk berpergian jarak jauh, mobil Jingga lebih tahan. Ukuran juga membuat mobil Jingga pas dijadikan mobil keluarga.

"Kang, nanti berhenti dulu di tukang es krim, ya."

Awan mengerutkan dahi dan berkata, "Lah, tumben mau es krim. Bukannya--"

"Ikutin aja, Wan," kata ibunya. "Ngidam emang gitu."

Ketiganya tertawa. Mereka meliuk ditelan jalanan Lampung.

---

Nb:
Alhamdulillah selesai juga Jingga-nya :')

Terima kasih banyak untuk yang menyempatkan membaca, memasukkan ke reading list atau library, dan votes :') Jujur, ga nyangka yang baca sebanyak ini, saya kira ga akan sampai dibaca seratus kali.

Maaf kalau kurang puas atau kata-kata yang typo dan salah. Ini memang draft satu. Nanti, kalau saya punya waktu (mungkin sekitar bulan Juli), insya Allah saya revisi.

Terima kasih sekali lagi. Sampai jumpa dalam karya saya yang selanjutnya!

Jingga | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang