Tiga Belas

296K 20.3K 809
                                    

Davino langsung me-lock ponselnya.

"Devan! Stupid! Gue udah bilang ya jangan terlalu kepo sama urusan orang!"

"Astaga. Gue kelepasan lagi."

Davino menatap Devan dengan tatapan horror.

"Sorry, but serious. Who is she?" Devan menatap Davino dengan seringai-an diwajahnya.

"Devan! Gue aduin sama Grandma ya!"

"No! No! Jangan. Gue cuma bercanda sama Davino."

"Gue mau ke bawah cari makanan, mau nitip ngga Cav, Dav?" Deva bangkit dari duduknya.

"Boleh deh. Bawa aja apa yang ada di bawah. Kita nonton film aja, ada DVD deh kayanya disitu."

Davino hanya diam, menunggu Devan keluar agar ia bisa tenang membalas pesan-pesan di ponselnya.

"Ok."

Setelah Devan benar-benar keluar, Davino kembali memeriksa ponselnya dan membalas semua pesannya satu per-satu dan memberi tau Audrey juga ketiga temannya bahwa ia berada di Bali.

Audrey Refalina : BALI? DEMI APA?

Davino terkekeh sendiri membayangkan wajah terkejut Audrey.

Davino Argya : Iya beneran.

Audrey Refalina : Kok jahat sih ngga ajak-ajak.

Davino Argya : Gue bukan liburan, gue jenguk Grandma gue yang sakit.

Audrey Refalina : Ohh, cepet sembuh yaa buat Grandma lo😊

Davino Argya : Iya. Lo lagi ngapain? Tadi di sekolah ngga di gangguin Tirta kan?

Audrey Refalina : Selalu ya Dav. Tirta terus yang ditanyain.

Davino Argya : Gue cuma takut Tirta ngapa-ngapain lo.

Audrey Refalina : Gue gapapa. Ohiya, sampe kapan disana?

Davino Argya : Tiga hari. Mungkin besok atau lusa gue udah balik.

Audrey Refalina : Oleh-oleh ya Dav, awas kalo ngga bawa! Gue tidur ya, ngantuk banget.

Davino terkekeh melihat balasan Audrey. Dan ia rasa, ia harus membelikan Audrey sesuatu sebagai oleh-oleh.

Davino Argya : Tenang aja. Good night Drey.

Davino membaca ulang pesan yang ia kirim.

Gue kenapa ngucapin good night segala?!

Who Am I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang