Enam

320K 24.2K 1.8K
                                    

Kali ini kamar Davino dipenuhi dengan suara notifikasi dari ponsel-nya yang tidak di silent seperti biasanya.

Davino masih memandangi ponsel-nya menunggu notifikasi pesan masuk.

Tepat saat ponselnya berdenting, ia langsung membuka pesan masuk itu.

Audrey Refalina

Nama itu yang tertera di ponsel Davino. Ya, sedari tadi memang Davino sedang bertukar pesan dengan Audrey.

Malam Davino yang biasanya dihabiskan di club sekarang ia habiskan di kamarnya. Hanya karna Audrey. Hanya karna bertukar pesan dengan Audrey.

Flashback on.

Audrey mengikuti langkah Davino menuju parkiran sekolah. Dan mata Audrey membulat saat melihat Davino memasuki mobil.

"Dav, ini mobil siapa? Main masuk-masuk aja."

Davino mengangkat satu alisnya, lalu kemudian terkekeh.

"Lo pasti mikir gue bawa motor ya? Sayangnya gue bawa mobil. Dan ini mobil gue, bukan mobil orang yang main gue masukin aja."

"Tapi kan disini ngga boleh bawa mobil."

"Emang. Ayo cepetan, mumpung pak satpam-nya ngga ada dan gerbangnya kebuka."

Audreypun masuk kedalam mobil Davino dan Davino langsung tancap gas karna situasi aman.

Selama diperjalanan Davino sangat cerewet, ia tak henti-hentinya bertanya letak rumah Audrey secara detail.

"Apartemen?" Davino menghentikan mobil-nya di depan gedung apartemen.

"Jangan parkir disini Dav, kan ada basement."

Davino pun memarkirkan mobil-nya di basement.

**

"Jadi lo tinggal di Apartemen? Nyokap? Bokap?" Davino duduk di ruang tamu Apartemen Audrey.

"Iya. Papa sama Mama gue ngga tau gue tinggal disini."

Davino mengernyit tak mengerti.

"Papa sama Mama gue sering banget ninggalin rumah. Karna gue ngga suka sendirian dirumah besar punya Mama sama Papa jadi gue tinggal di Apartemen ini."

Who Am I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang