Davino membuka pintu rumahnya. Audrey hanya mengekor.
"Lo duduk sini ya, biar gue ambilin oleh-olehnya."
Audrey mengangguk dan Davino bergegas menuju kamarnya mengambilkan oleh-oleh untuk Audrey.
Setelah mengambilnya, Davino turun kembali dan memberikannya kepada Audrey.
"Nih, semoga suka ya. Gue ngga pernah beliin orang oleh-oleh."
Audrey tersenyum lalu membuka kantung pelastik dan melihat dua pack Pie susu serta sebuah kalung dengan lionton bulan yang terukir kalimat 'moon of my life'.
"Waaaaah. Suka banget. Ini kalungnya bagus banget."
"Gue liat disana oleh-olehnya cuma kalung ini yang menarik."
Audrey mengambil kalung tersebut lalu memakainya.
"Cocok ngga?"
Davino memperhatikan kalung yang sudah melingkar di leher jenjang Audrey, lalu tersenyum.
"Cocok."
Audrey masih memperhatikan liontin kalung yang berbentuk bulan sabit itu, hingga suara Davino membuatnya menoleh.
"Kalo ini, cocok di gue ngga?" Davino menarik kalung yang berada di balik seragam sekolahnya. Dan terlihatlah kalung yang sama dengan liontin matahari yang terukir kalimat 'my sun and stars'.
Mata Audrey berbinar lalu Audrey terkekeh. "Ini ceritanya kalung kita couple?"
"Ng—ini kalungnya paling bagus menurut gue, jadi—"
"Davino, kenapa jadi gugup gitu? Biasa aja dong. Ini bagus kok, keliatan serasih." Ucap Audrey sambil meraih liontin Davino lalu mengusapkan ibu jarinya disana.
Davino tersenyum sambil terus memperhatikan Audrey.
"Eh, ada tamu." Audrey dan Davino pun menoleh dan melihat siapa yang berbicara.
Ah gue lupa mereka masih disini.
"Kamu..yang waktu itu ada di kamar Davino kan?" Latisha bertanya dengan senyum diwajahnya.
"Eh iya, Om, Tante." Audrey bangkit dari duduknya lalu mencium punggung tangan Latisha dan Rean secara bergantian sebelum akhirnya duduk kembali.
"Jadi, kemarin itu Davino tumben minta mampir ke toko oleh-oleh, karna oleh-olehnya buat kamu ya?"
Audrey hanya tersenyum canggung sedangkan Davino memasang wajah sedatar mungkin dengan rona dipipinya.
"Drey, udah sore. Ayo, gue anter balik." Ucap Davino lalu menarik pergelangan tangan Audrey pelan.
Audrey hanya tersenyum canggung karna tidak sempat berpamitan kepada orang tua Davino.
Setelah sampai mobil, Audrey terus cemberut sambil memakan Pie Susu yang diberikan oleh Davino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I?
Teen Fiction☑SUDAH TERBIT☑ [Highest rank: #1 on teenfiction] Davino Argya. Siswa yang terkenal di sekolahnya karna di cap sebagai badboy yang memiliki bad attitude dan wajah yang tampan. Banyak wanita yang tergila-gila padanya, bahkan ada yang menamai diri mere...