MIS | 1
Farryn menatap gedung di depannya dengan penuh tanya. Bibinya bilang ini adalah sekolah barunya. Namun seperti yang Farryn lihat gedung ini tidak tampak seperti sekolah pada umumnya. Gedung ini malah terlihat layaknya rumah hantu.
Di depan gerbang utama terdapat dua pohon tua yang tumbuh di sebelah kanan dan kiri gerbang. Terlihat seram, kedua pohon itu menjulang tinggi dengan batang yang sangat besar, juga akar-akar yang merambat sampai ke luar dari tanah.
Farryn mengeratkan pegangannya pada kedua sisi tas gendong di pundaknya. Ia lantas masuk ke gedung sekolah itu. Baru saja berjalan lima langkah tiba-tiba terdengar bunyi benda jatuh di dibelakangnya. Farryn menjerit terkejut kemudian menoleh ke belakang. Ternyata sebuah ranting cukup besar terjatuh dari salah satu pohon tua tersebut.
Farryn lantas mengusap dadanya pelan. "Huft, hanya sebuah ranting," gumamnya kemudian terus berjalan.
.
Setelah sampai di lapangan sekolah Farryn melihat ada beberapa orang siswa yang sedang bermain bola. Lapangan ini terdapat tepat di tengah-tengah gedung sekolah. Terdapat dua lantai di sekolah ini yang ruang-ruangannya melingkari lapangan tadi, tidak melingkar sih, tapi membentuk sebuah persegi.Setelah ruangan yang dicarinya ketemu Farryn segera masuk ke sana.
"Pagi Miss," sapa Farryn ramah.
Wanita yang sedang duduk di kursinya itu tersenyum lalu mengisyaratkan Farryn untuk duduk.
"Nona Farryn, aku sudah menunggumu," katanya seraya menatap Farryn lekat-lekat.
"Maaf aku terlambat, Miss. Tadi jalanan sedikit macet," kata Farryn memberitahu. Tentu saja gadis itu tidak mau memberi kesan buruk dihari pertama sekolahnya.
"Well, aku sudah memilihkan kelas untukmu." Wanita itu kemudian menuliskan sesuatu pada selembar kertas dan memberikannya pada Farryn.
"Terima kasih, Miss...."
"Erica, panggil aku Miss Erica," sahut Erica memberitahu.
"Baiklah, Miss Erica, aku akan segera masuk kelas."
Kemudian Farryn keluar dari ruangan Erica yang menjabat sebagai kepala sekolah di sini.
Ia mencari kelas yang sudah Erica pilihkan untuknya. Saat sedang sibuk melihat-lihat papan penunjuk kelas tiba-tiba Farryn melihat seorang gadis sedang menangis, ia lantas menghampirinya.
"Hey, kenapa kau menangis?" tanya Farryn heran.
Gadis yang sedang berjongkok di depan sebuah pohon tua itu menoleh. Kemudian menatap Farryn tak suka. "Bukan urusanmu," katanya acuh kemudian berdiri dan meninggalkan Farryn dengan seribu pertanyaan dalam benaknya.
Farryn menatap kepergian gadis itu dengan bingung. Ia memutuskan untuk melupakan kejadian tadi dan kembali mencari kelasnya. Saat hendak membalikkan badan gadis itu terkejut mendapati seseorang sudah berada di depannya. Padahal seingatnya tadi ia hanya berdua dengan gadis yang menangis tadi. Ah, mungkin orang itu kemari dan Farryn tidak menyadarinya karena terlalu sibuk memikirkan kejadian tadi.
"Gadis itu memang aneh," gumam sosok depannya.
"Maksudmu?" tanya Farryn tak mengerti.
"Yea, gadis yang tadi itu- dia sering bertingkah aneh, tiba-tiba menangis, tertawa, dan berbicara sendiri."
Farryn semakin bingung. Dahinya berkerut tanda bahwa ia sedang berfikir keras.
"Sudahlah lupakan saja. Kau murid baru, ya?" tanya seorang gadis di depan Farryn.
Farryn mengangguk kaku.
"Aku Chelsea, namamu siapa?"
"Farryn."

KAMU SEDANG MEMBACA
Mistery In School
TerrorAku tak mengerti mengapa bibi memindahkanku dari sekolah lama ke sekolah ini. Sekolah yang berhasil membuatku merinding dan percaya dengan hal-hal mistis yang dibicarakan teman-teman baruku. Padahal aku adalah orang yang selalu berfikir logis dan ti...