^^^^
Farryn tersadar dirinya kini berada di area sekolah. Entah siapa yang membawa tubuhnya ke sini. Farryn merasa kalau tubuhnya bukan ia yang mengendalikan. Ia bahkan tidak tahu kapan bangun dari tempat tidur dan tiba-tiba berada di sini.
Semua ini tampak begitu aneh, selesai makan malam tadi Farryn beranjak tidur dan saat terbangun tiba-tiba dirinya sudah berada di sekolah. Berdiri tepat di depan gudang. Meskipun ia berniat mencari Elsa di gudang tersebut, tetapi bukan seperti ini jalan yang ia inginkan. Apalagi malam-malam begini, sendirian, Farryn tidak mengerti mengapa kejadian semustahil ini bisa terjadi padanya.
Sekelilingnya tampak sepi dan mecengkram. Begitu horor dan membuat Farryn merinding, dengan jantung yang berdebar keras Farryn menatap gudang itu. Tempat itu sedikit remang-remang terkena cahaya bulan purnama.
Farryn tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, masuk ke dalam atau segera melarikan diri dari tempat ini. Otaknya tidak bisa berfikir jenih. Lalu, kakinya bergerak dengan sendirinya, melangkah menuju gudang itu.
Otaknya memerintah agar segera meninggalkan gudang itu, tapi tubuhnya menghianatinya, kaki melangkah perlahan tapi pasti hingga kini ia sudah berada tepat di depan pintu masuk gudang itu.
Farryn melihat ada sesutu yang berkilau di dadanya. Bandul kunci itu memancarkan cahaya putih, tangan Farryn tergerak dengan sendirinya melepas kalung itu dari lehernya. Lalu, bandul kunci itu ia arahkan ke lubang kunci di pintu. Memutarnya dan kemudian pintu itu terbuka.
Seperti ada sesuatu yang menarik Farryn untuk masuk ke dalam. Pintu yang tadinya terbuka kini menutup dengan sendirinya. Tiba-tiba Farryn merasakan dirinya masuk ke dalam pusaran angin, terhanyut ke dalamnya, berputar-putar dan berhenti dengan sendirinya. Sedetik kemudian Farryn tersadar kalau sekarang dirinya berada di dalam gudang tersebut. Namun dalam keadaan yang berbeda, gudang ini tidak gelap seperti saat tadi ia memasukinya. Di sini tampak bersih dan rapi. Juga lampu yang cukup terang untuk menerangi ruangan ini. Di sini terdapat beberapa kursi dan meja yang sudah tidak layak pakai, tersusun dengan rapi.
Farryn benar-benar tidak mengerti. Tempat ini seolah berubah, tidak seperti gudang angker yang ia lihat saat pertama kali. Farryn mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, kemudian matanya tertuju pada sebuah pintu di ujung sana. Ia merasa penasaran dengan apa yang ada di dalamnya.
Baru saja Farryn menyentuh daun pintu, pintu itu sudah terbuka. Seketika Farryn menegang dengan apa yang ia lihat.
====
Farryn keluar dari gudang itu, ia terkejut saat menyadari perubahan waktu yang begitu cepat. Langit tidak lagi gelap, malam berganti dengan siang secepat kilat. Saat ia memasuki gudang tadi jelas-jelas hari sudah malam, dan saat ini? Langit kembali terang. Farryn benar-benar tidak mengerti.
Pagi seolah telah datang, Farryn melihat siswa-siswi mulai berdatangan dari arah gerbang. Saat itu pula ia melihat Chelsea yang baru saja sampai. Farryn menganggil gadis itu, namun Chelsea tidak mengiraukannya, gadis itu seolah tidak mendengar seseorang yang memanggilnya.
Farryn memutuskan untuk menghampiri Chelsea. Sedikit berlari kecil ia menyusul gadis itu, hingga saat Chelsea berhenti di depan kelas, Farryn ikut berhenti pula.Sekali lagi Farryn memanggil Chelsea, gadis itu menoleh. Farryn menarik bibir menampilkan sebuah cengiran yang memperlihatkan giginya. Namun ia mengantupkan kembali mulutnya, Chelsea tidak membalas senyumnya seperti apa yang dilakukan biasanya. Gadis itu menatap kosong ke depan, seolah tidak menyadari kehadiran Farryn di hadapannya.
Farryn maju selangkah, ia menggantungkan tangannya di udara, mencoba menarik perhatian Chelsea dengan kibasan tangannya. Namun, Chelsea tidak bergeming. Gadis itu malah membalikkan badannya.
Farryn menjadi kesal sendiri. Kenapa Chelsea berakting seolah ia tidak bisa merasakan kehadiran Farryn? Atau memang benar gadis itu tidak bisa melihat Farryn dan merasakan kehadirannya?
Farryn ingin memastikannya, ia menepuk bahu Chelsea dari belakang. Gadis itu melirik bahunya kemudian bergidig seolah bulukuduknya meremang. Kemudian berkata, "Siapa yang menyentuh bahuku? Mengapa hari ini horor sekali?"
Farryn mengernyit mendengar itu. Mengapa Chelsea menjadi aneh? Ia mendesah pelan saat Chelsea kemudian berjalan memasuki kelas tanpa menghiraukannya. Menganggapnya tidak kasat mata.
Lalu, salah satu teman sekelasnya--Selly-- sedang berjalan mendekati Farryn yang masih mematung di ambang pintu. Farryn ingin membuktikan analisa tak masuk akalnya tentang dirinya yang berubah menjadi makhluk halus pada Selly. Ia berdiri tepat di pintu masuk saat Selly sudah dekat. Sama, gadis itu juga seolah tidak sadar kalau Farryn menghalangi jalannya. Selly malah dengan leluasanya menabrak tubub Farryn dan melenggang ke dalam kelas.
Tapi Farryn tidak merasakan dirinya tertabrak. Selly seolah menembus tubuh Farryn. Dan selanjutnya para siswa berdatangan ke kelas tanpa menghiraukan Farryn. Mereka bisa menembus tubuh Farryn yang menghalangi jalan.
Farryn tidak mengerti. Mengapa dirinya menjadi seperti ini? Mengapa ia menjadi tak kasat mata sekaligus gaib? Dengan langkah lunglai ia berjalan melewati koridor sampai akhirnya ia mendaratkan bokongnya di bangku depan pohon tua. Tempat favorit Valeri.
"Farryn!"
Farryn berjengit saat merasakan bangku yang didudukinya bergerak. Ia menoleh dan mendapati Valeri sedang menatapnya. Valeri bisa melihatnya?
"Aku bisa melihatmu karena aku indigo," ucap Valeri menjawab isi otak Farryn.
Farryn mendengus, tentu saja gadis itu bisa melihatnya. Valeri punya indera ke enam yang bisa berinteraksi dengan makhluk halus. Eh? Berarti Farryn adalah makhluk halus?
"Mengapa aku menjadi seperti ini?" tanya Farryn.
"Karena kau telah masuk ke dimensi lain," jawab Valeri.
Farryn mengeryit tak mengerti meminta penjelasan lebih pada gadis itu.
"Ya, aku tahu kau telah masuk ke dalam gudang itu, sebenarnya gudang itu telah dipasang portal untuk menuju ke dimensi lain. Seperti yang kau alami sekarang. Kau berada dalam dimensi yang sama dengan Elsa, sebentar lagi kau akan menenukan gadis itu."
"Tapi-- bagimana caranya?" Farryn semakin bingung. Ini benar-benar di luar ekspektasinya. Farryn kira dengan masuk ke dalam gudang ia akan menemukan Elsa dan masalah ini selesai. Tapi nyatanya, semua semakin sulit dan diluar perkiraan Farryn.
"Kau hanya perlu berjalan sesuai hatimu, menunggu petunjuk selanjutnya. Dan untuk saat ini kau akan menjadi seperti ini, makhluk halus yang tak kasat mata. Tapi, tenang saja aku akan membantumu." Valeri tersenyun menenangkan.
===
TBC
Haloooo, gue apdet nih, wkwk selamat mengikuti perjalan Farryn selanjutnya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistery In School
HorrorAku tak mengerti mengapa bibi memindahkanku dari sekolah lama ke sekolah ini. Sekolah yang berhasil membuatku merinding dan percaya dengan hal-hal mistis yang dibicarakan teman-teman baruku. Padahal aku adalah orang yang selalu berfikir logis dan ti...