Olivia dan Rina memasuki kelasnya. Hanya ada 3 orang yang di dalam kelas. Olivia duduk di tempat duduknya begitu pun dengan Rina. Menyuapkan suapan pertama, Rina membuka pembicaraan.
"Kenapa lo jerit-jerit di kantin tadi?" tanya Rina sambil menengok kearah Olivia.
"Mutuals gue di followback Harry dong?! Anjir sumpah lucky banget tuh anak!" jawab Olivia dengan masih menjerit.
Maklum, Olivia adalah Directioners, jadi wajar saja bukan kalau ia berteriak tentang idolanya? Bahkan saat namanya dijadikan judul lagu di album barunya One Direction, ia menangis tujuh hari tujuh malam karena terharu sekaligus bahagia.
Oh ya sebenarnya, dia bukan hanya gabung di fandom Directioners saja, Ia multifandom. Ia menyukai 5 Seconds Of Summer, Justin Bieber, The Vamps, The 1975, dan masih banyak lagi.
"Mutuals apaan dah?" tanya Rina memutar bola mata karena tidak mengerti apa yang diucapkan Olivia.
Olivia memutar bola matanya jengah. "Temen gue di twitter, astogeh."
"Oh." Hanya itu respon yang didapat oleh Olivia.
"Serius?! Respon lo cuma oh doang?! Lo tau? Harry jarang banget ngefollow fans-fans nya, dia kebanyakan nge—"
"Stop! Gue tau, lo udah bilang berkali-kali sama gue setiap ada fans yang difollow oleh idola lo. Gue tau okay."
"Ya, ya terserah."
Mereka pun memakan nasi uduknya kembali dan mengalihkan pembicaraan tentang guru yang akan mengajar setelah jam istirahat.
°°°
"Lo kenapa diem Li?" Chandra menatap Oliver terheran-heran.
Dengan cepat Oliver menggelengkan kepalanya. "Gue mau ke kelas, lo mau masih tetep disini?"
"Gue disini dulu deh, nemenin si dugong makan, belom beres dia daritadi," ucap Chandra sambil menunjuk Fino yang memakan baksonya.
"Si goblok. Temen sendiri dibilang dugong," Fino memutar bola matanya.
Oliver memutar bola mata lalu pergi dari hadapan temannya. Ia masih memikirkan perempuan yang bernama Olivia tadi. Ia memiliki firasat bahwa perempuan itu adalah cinta pertamanya tapi rasanya tidak mungkin, sebab perempuan yang bernama Olivia banyak. Bukan dia saja.
Saat Ia hendak ke kelasnya, Ia berpas-pasan dengan Olivia yang hendak membuang sampah. Jantung Oliver berdetak tidak seperti biasanya.
Anjir gue kenapa sih. Batin Oliver berkata.
Dengan segera Oliver pergi tanpa melihat perempuan itu. Disaat Olivia hendak mengucapkan terimakasih kepada Oliver, lelaki itu pergi duluan tanpa menengok kebelakang. Olivia menghela napas melihatnya.
Bel berbunyi sebanyak 2 kali tanda bahwa istirahat telah selesai, Oliver memasuki kelasnya diikuti dengan Bu Dian dibelakangnya.
Bu Dian. Guru yang paling dibenci oleh Oliver. Menurutnya, cara mengajar Bu Dian sangatlah kuno, membosankan, dan tidak jelas sama sekali. Itulah yang membuat Oliver menjadi bodoh di pelajaran Fisika. Namun tetap saja Ia bisa memasuki kelas IPA karena orang tua nya merupakan donatur terbesar disekolah ini.
"Oliver, mana teman kamu satu lagi?" tanya Bu Dian dengan tatapan tajamnya seperti biasa. Teman-temannya memusatkan perhatiannya kepada Oliver.
Menengok ke sampingnya, Oliver baru sadar bahwa Adrian tidak masuk kelas Bu Dian. Oliver menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mengangkat bahunya. Pasti Adrian membolos di pelajaran Bu Dian untuk menggoda adik kelasnya, itu sudah biasa terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Badboy Meets The Fangirl
Teen Fiction[BOOK 1 OF WHEN THE BADBOY MEETS THE FANGIRL] -SUDAH DITERBITKAN- BEBERAPA CHAPTER SUDAH DIHAPUS. Highest Ranking : #7 Fiksi Remaja, 16 November 2016 Ini hanyalah berkisah tentang Oliver seorang badboy di SMA Cendrawasih yang kepergok oleh seorang...