Part 16 : History

113K 9K 1.2K
                                    

Olivia menatap datar teman-teman sekelasnya, tadi ia hendak mengelak. Kalau si anak baru itu duduk disebelahnya, nanti Rina duduk dimana? Dan mengapa harus Olivia?

Namun, Bu Indri dengan enteng berkata bahwa Rina bisa duduk di sebelah Lita, yang mana Lita juga tidak masuk hari ini. Dan itu membuat ia bersumpah serampah di dalam hati.

Dengan tampang datarnya, ia menulis sebuah rangkuman. Mereka berdua belum berbicara sejak daritadi. Olivia tidak mood buat berbicara hari ini, mungkin gara-gara Rafa? Anak baru yang berada di sebelahnya itu. Padahal, Olivia ingin duduk sendiri mumpung Rina tidak masuk. Lalu, kenapa ia tidak pindah saja ke meja yang kosong? Alasannya adalah, Olivia sudah nyaman duduk di tempatnya, dan ia terlalu malas untuk bergerak.

"Punya tipe-ex gak?" tanya suara lelaki disebelahnya yang cukup berat, sehingga Olivia menengok sebentar lalu memberikan tipe-ex nya ke lelaki itu dengan tampang datar.

Sepertinya sifat Olivia jauh berbeda saat ia bertemu dengan Oliver untuk pertama kalinya.

Entahlah, bagi Olivia wajah lelaki disebelahnya cocok dikategorikan sebagai tokoh antagonis. Ia tahu berburuk sangka itu tidak baik, tapi ia mempunyai firasat bahwa sesuatu akan terjadi, entah kapan dan dimana, Olivia sendiri pun tidak tahu.

"Makasih. Oh ya, gue Rafa, lo?" tanya lelaki itu sambil menjulurkan tangannya, untuk mengajak berkenalan. Tetapi, Olivia hanya menatapnya dengan wajah datar, lalu menuliskan sesuatu dibukunya.

Rafa menurunkan tangannya kembali, saat sang lawan bicara tidak mau mengajaknya berkenalan. Olivia merobek kertas di bukunya, lalu diberikan ke lelaki yang ada di sebelahnya.

"Lo udah denger nama gue disebut sama Bu Indri tadi, dan gue lagi gak mood buat ngomong, jadi jangan ajak ngobrol gue untuk sebentar aja,"

Olivia memutar bola matanya, lalu mengambil ponselnya yang ada di bawah meja.

Awal yang buruk bagi Rafa untuk berkenalan dengan Olivia.

°°°

Oliver pangling sendiri saat Fino memberitahunya bahwa ada anak baru yang masuk di kelas Olivia, dimana ia adalah seorang lelaki dan lelaki itu duduk disebelah Olivia. Bagaimana bisa? Bukannya Rina yang duduk disebelah Olivia? Lalu, Fino memberitahunya bahwa Rina tidak masuk hari ini dan Olivia sempat mengelak karena tidak mau duduk dengan Rafa-nama anak baru itu, tapi Bu Indri tetap saja menyuruh Rafa duduk di sebelah Olivia.

Ingin rasanya Oliver membegal Bu Indri.

Bagaimana jika lelaki itu mendekati Olivia? Bisa-bisa ia kalah saing. Mengapa disaat Oliver hendak mendekati perempuan itu ada saja halangannya, dan itu membuat ia kesal.

Ia kembali ke dapur, lalu mengambil bubur yang ia hangatkan, dan memakannya dengan ogah-ogahan. Mungkin sehabis ini ia akan ke J'J Bucks untuk meminum kopi sekaligus menjernihkan pikirannya.

°°°

"Rafa, bagi id line lo dong, mau dimasukin ke grup kelas gak?"

"Lo dari Bali ya, Raf? Banyak bule gak disana?"

"Raf, kok lo bisa ganteng sih?"

Rafa, Rafa, dan Rafa. Anak-anak perempuan yang sekelas dengannya mendekati lelaki itu dan menanyainya bagaikan seorang wartawan yang menanyai seorang artis. Ini sudah memasuki jam istirahat. Biasanya anak-anak pergi ke kantin, namun kali ini mereka berkumpul di meja Olivia.

When The Badboy Meets The FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang