Oliver reflek menahan tubuh gadis itu agar tidak menempel ke tanah. Segera ia menggendong perempuan yang belum ia ketahui namanya itu ke Ruang UKS. Pak Rahmat yang baru keluar dari kantor guru menghampiri Oliver.
"E-eh itu kenapa?!"
"Pingsan. Gara-gara bapak ngasih hukuman yang berat-berat jadi begini kan kejadiannya," jelas Oliver kesal lalu meninggalkan gurunya tersebut.
Anak-anak yang tadinya berbaris dilapangan ternganga dibuatnya. Mereka tidak percaya apa yang dilakukan Oliver tadi. Sungguh, sebelumnya ia tidak pernah melakukan hal seperti ini.
Oliver menggendongnya, dan melihat wajah gadis itu pucat. Terdengar suara Pak Rahmat yang menyuruh anak-anak yang dijemur tadi untuk masuk ke kelas masing-masing.
Menaruh tubuh perempuan itu ke tempat tidur, Ia mencari minyak kayu putih di kotak P3K. Setelah menemukannya, Ia mendekatkan minyak kayu putih ke hidung gadis tersebut.
Wajahnya berbeda sekali saat gadis ini memarahinya karena memalak anak kutu buku kemarin. Saat ia tertidur wajahnya sangat polos, seperti bayi kecil yang sedang tertidur.
Perempuan ini tidak memberi reaksi sama sekali saat Oliver mendekatkan minyak kayu putih pada hidungnya.
Hingga tak lama kemudian, datanglah seorang anak yang ia yakini adik kelasnya sedang masuk ruang UKS.
"Heh, lo sini," ucap Oliver dengan nada datar.
"Ada apa, Kak?" tanya nya dengan nada grogi, ditatap seperti itu oleh Kakak kelas nya.
Masih menggunakan wajah datar nya, Oliver membuka suaranya kembali. "Lo anak PMR kan? Jagain dia nyampe udah bangun. Jangan lupa kasih dia teh manis, kayaknya dia belum sarapan."
Adik kelasnya itu pun mengangguk lalu Oliver segera meninggalkan ruang UKS untuk mengambil tas nya yang berada di koridor, dan segera menuju kelasnya.
°°°
Mata Olivia secara perlahan terbuka, memperlihatkan platform berwarna putih. Melihat kesekitar, Ia akhirnya tahu bahwa kini Ia sedang di UKS.
Ada apa dengannya tadi? Mengapa ia disini? Olivia mengingat-ngingat kembali hingga akhirnya ia tahu mengapa ia disini. Ia pingsan saat di jemur di lapangan.
Tak lama, datanglah anak PMR yang membawa teh manis.
"Ini, Kak. Minum dulu," ucapnya ramah sambil tersenyum.
Olivia tersenyum lalu mengambil air teh tersebut. "Makasih ya, btw gue mau nanya. Siapa yang gendong gue waktu gue pingsan?"
"Aku gak tau, Kak. Tadi pas aku ke UKS buat ngambil minyak kayu putih, udah ada Kak Oliver disini, dan dia nyuruh aku buat jagain Kakak."
Olivia mengernyitkan dahinya saat mendengar pernyataan adik kelasnya. Memang siapa sih Oliver itu? Setelah meneguk teh nya Olivia hendak membuka suaranya lagi, namun didahului oleh adik kelasnya.
"Jarang-jarang loh, Kak Oliver ngebantuin orang kayak gini. Dan ini baru pertama kalinya Aku liat dia kayak gitu."
"Emang dia siapa sih? Pertama kali gue ketemu dia itu kemaren," tanya Olivia.
"Lah? Kakak gak tau? Dia itu anak nakal di sekolah ini. Hampir tiap hari masuk BK mulu. Dia juga jarang ngomong, kalo sekalinya ngomong pasti dikit. Datar. Berandalan, ter-" ucapan perempuan itu terpotong oleh Olivia.
"Wait, lo siapa nya? Kok bisa tau sih kalo dia begini-begitu?"
"Oh, kalo itu, semua murid SMA Cendrawasih udah tau sama kelakuan Oliver dan kawan-kawannya. Oh ya, nama Kakak siapa? Kok aku gak pernah liat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Badboy Meets The Fangirl
Roman pour Adolescents[BOOK 1 OF WHEN THE BADBOY MEETS THE FANGIRL] -SUDAH DITERBITKAN- BEBERAPA CHAPTER SUDAH DIHAPUS. Highest Ranking : #7 Fiksi Remaja, 16 November 2016 Ini hanyalah berkisah tentang Oliver seorang badboy di SMA Cendrawasih yang kepergok oleh seorang...