Dahyun terus saja menatap Wonwoo dengan pandangan tajamnya. Ia masih kesal dengan kejadian tadi, dimana Wonwoo dengan teganya meninggalkan dirinya. Ya, namja ini memang mengabarinya untuk pulang dan tidak menunggunya lagi karena ia punya urusan. Tapi setidaknya Wonwoo menemuinya terlebih Dahulu atau bahkan mengabarinya lebih cepat, bukannya tiba-tiba pergi begitu saja.Sementara itu Wonwoo yang sedari tadi di tatap pun mulai merasa risih.
"Kenapa? Dari tadi menatap ku terus, kamu melihat apa sih?" tanya Wonwoo.
'Cih! kenapa dia tampan sekali' pikir Dahyun.
Dahyun mulai berdeham pelan, kemudian mulai beringsut mendekati Wonwoo hingga saat ini jarak mereka sangatlah dekat. Wonwoo sedikit memundurkan tubuhnya karena Dahyun yang tiba-tiba mendekatinya.
"Kamu harus jawab! Kenapa kamu pulang lebih dahulu dan meninggalkan aku?!" tanya Dahyun.
Sekarang mereka ada di apartemennya Wonwoo. Setelah mendapatkan pesan dari Wonwoo, Dahyun tidak langsung pulang kerumahnya melainkan pergi ke apartemen Wonwoo, karena ya, menurut Dahyun ia merasa masih butuh penjelasan kenapa Wonwoo meninggalkannya. Berlebihan? Ya itulah Kim Dahyun.
"Memangnya harus ku jawab ya?" tanya Wonwoo tampak tak berniat untuk menjawab pertanyaan konyol Dahyun.
"Iya harus di jawab!"
Dahyun menatap Wonwoo lekat, menunggu jawaban yang akan Wonwoo berikan padanya. Wonwoo pun menghela nafasnya.
"Tadi aku sudah terlanjur naik bus," ucap Wonwoo singkat.
"Mwo?! Cuma itu alasan mu? Yak! Harusnya kamu tunggu aku dulu, aku kan tadi menunggu kamu aish!!" teriak Dahyun kesal.
"Baiklah, maafkan aku. Kamu Tidak perlu marah, Lagi pula tadi aku mau melihat pertandingan basket dengan teman ku, ya mau bagaimana lagi," ucap Wonwoo tanpa melihat Dahyun.
Mendengar itu sontak Dahyun kembali berteriak kesal. Alasan macam apa itu?!
"Mwo?!! Basket lagi? Yak! dasar Wonwoo menyebalkan! Jadi urusan yang kamu maksud itu menonton pertandingan basket?! Kalau begitu harusnya kamu mengatakan hal itu pada ku! Jadi aku tidak perlu menunggu mu dan kita bisa pergi bersama!"
Dahyun mengambil bantal yang berada di dekatnya lalu melempar bantal itu ke arah Wonwoo saking kesalnya.
BUGH!
"Aw! Appo!" Ucap Wonwoo sembari mengelus kepalanya yang terkena lemparan bantal.
"Huh bodoh!" dengus Dahyun kemudian mulai membelakangi Wonwoo.
"Ya! Jangan marah.. aku kan tadi sudah minta maaf," ucap Wonwoo.
"Permintaan maaf mu di tolak!" Ucap Dahyun cemberut.
Wonwoo yang melihat Dahyun seperti itu pun tersenyum. Baginya Dahyun terlihat sangat lucu saat marah seperti itu. Wonwoo pun kini mulai beringsut untuk menjauh dari sofa menuju ke kamarnya. Dahyun menatap tak percaya pada Wonwoo. Lagi-lagi kekasihnya itu meninggalkannya. Bukannya membujuk dirinya yang tengah marah saat ini.
"Dasar pangeran es! " rutuk Dahyun.
Dahyun menutup wajahnya menggunakan bantal. Kesal karena perilaku Wonwoo yang tak punya perhatian sama sekali terhadapnya.
Dahyun masih menutup wajahnya dengan bantal bahkan saat ia merasakan jika tempat disebelah sudah terisi oleh Wonwoo.
"Dahyun.."
"Hm apa?" jawab Dahyun cepat.
"Jauhkan dulu bantal itu dari wajah mu, " ucap Wonwoo.
"Tidak mau! "
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince [END]
FanfictionKim Dahyun, gadis yang menginginkan perhatian lebih dari kekasihnya ini rela melakukan apapun. Ia bahkan rela untuk pindah sekolah demi kekasihnya ini. Memiliki kekasih yang berhati dingin bukanlah hal mudah, bisakah Dahyun meluluhkan Hati pangeran...