Author pov
Meski Hujan kini telah berhenti, tak ada niat sedikit pun dari kedua insan yang tengah berpelukan ini untuk pulang. Mereka saling berbagi kehangatan untuk satu sama lain.
Mingyu terus mempererat pelukannya pada Dahyun, ia merengkuh gadis yang terlihat sangat menyedihkan ini.
"Aku ada di sini untuk mu Dahyun-ah," ucapnya.
Dahyun kini tak lagi menangis namun ia masih tetap memeluk Mingyu. kehangatan dari seorang Kim Mingyu ternyata mampu membuatnya merasa nyaman.
"Ayo ku antar kau pulang, sekarang sudah terlalu malam," ucap Mingyu sembari melepas pelukannya.
Dahyun mengangguk pelan, Mingyu pun segera menggenggam tangan Dahyun lalu menuntunnya menaiki motor. Dahyun hanya menurut tanpa mengucapkan satu kata pun.
.........................
Dahyun turun dari motor Mingyu, wajahnya pucat, gadis itu bahkan sejak tadi hanya diam. Mingyu menatap lekat Dahyun, Tak ada satu pun senyuman paras cantik gadis itu. Senyum yang membuat orang melihatnya ikut tersenyum. Mingyu tak melihatnya sekarang.
"Berhentilah membuat ekspresi seperti itu, kau bertambah jelek dengan wajah itu," ucap Mingyu.
Dahyun tak merespon perkataan Mingyu seperti biasanya. Biasanya gadis itu akan marah atau bahkan meneriaki dan memukuli Mingyu. Tapi sekarang tidak, Dahyun hanya diam.
Mingyu tersenyum kecil sebelum akhirnya mendekat dan kembali memberikan Dahyun pelukan. Pelukan itu Hanya sebentar namun mampu membuat Dahyun kini menatap Mingyu.
Tanpa kata Mingyu menaruh kedua telunjuknya di kedua sisi bibir Dahyun, menariknya keatas sehingga membuat sebuah senyum disana.
"Seperti ini lebih baik," ucap Mingyu sembari tersenyum.
Dahyun menatap Mingyu. Perasaannya kini menghangat akan perlakuan manis Mingyu. Mingyu saat ini sangat perhatian padanya. Kebaikan Mingyu sangat berarti, ia harus membalasnya suatu hari nanti. Kini Senyuman kecil tampak pada wajah cantik Dahyun.
"Gomawo Mingyu," ucap Dahyun
Gadis itu tersenyum kecil pada Mingyu. Mingyu pun ikut tersenyum melihatnya.
"Kau tidak perlu berterima kasih, sekarang masuklah kau pasti kedinginan. Aku pulang dulu ya," ucap Mingyu.
Dahyun mengangguk pelan. Mingyu pun mengusap kepala Dahyun lembut kemudian berlalu pergi meninggalkan Dahyun.
Dahyun melambaikan tangannya. setelah Mingyu tak terlihat lagi, ia bergegas masuk ke dalam rumahnya. Namun langkahnya terhenti saat ia melihat sosok yang ia kenal tengah berdiri di depan pintu rumahnya. Mata itu menatap Dahyun tajam. Dahyun menguatkan hatinya untuk menghadapi namja ini. Dahyun berjalan terus untuk masuk ke rumahnya tanpa memperdulikan Wonwoo yang tengah berdiri tegap di dekat pintu. Sebelum Dahyun membuka pintu, tangannya telah di cegat oleh Wonwoo. Mata keduanya bertemu dan saling menatap tajam.
"Apa?" Tanya Dahyun.
"Aku begitu mengkhawatirkan mu," ucap Wonwoo.
Wonwoo menahan dirinya untuk tidak marah atau pun mengatakan hal yang akan menyakiti hati Dahyun saat ini. Meski sulit, Wonwoo mencoba untuk menahannya.
"Benarkah? Bukannya kamu tidak peduli pada ku," ucap Dahyun tajam.
Wonwoo terdiam, Dahyun terlihat berubah di matanya. Mungkin kah Dahyun telah menutup hatinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince [END]
FanfictionKim Dahyun, gadis yang menginginkan perhatian lebih dari kekasihnya ini rela melakukan apapun. Ia bahkan rela untuk pindah sekolah demi kekasihnya ini. Memiliki kekasih yang berhati dingin bukanlah hal mudah, bisakah Dahyun meluluhkan Hati pangeran...