Wonwoo berjalan menyusuri koridor lantai satu, kedua tangannya ia masukkan kedalam saku celana. Berjalan seolah-olah ia baik-baik saja, padahal terlihat jelas sekali noda darah di seragamnya.
Dalam perjalanannya Wonwoo terus saja melamun, kini langkah Wonwoo tiba-tiba saja terhenti saat mendapati sosok yeoja yang sangat ia rindukan. Ya, Wonwoo sangat merindukannya, ia adalah Kim Dahyun. Gadis itu kini tengah berjalan bersama dengan teman-temannya. Sesaat Dahyun mengalihkan pandangannya dan mata mereka pun bertemu. Binar mata hangat Dahyun tak dapat Wonwoo lihat lagi, yang ada saat ini hanyalah tatapan hampa. Mata itu, menatapnya dengan tatapan hampa. Jarak mereka semakin dekat, namun tanpa Wonwoo duga Dahyun melewatinya begitu saja tanpa ada satu patah kata pun. Dahyun bahkan menatap lurus ke depan dan mengabaikan keberadaan Wonwoo. Seolah-olah sejak awal Wonwoo tak ada disana.
Wonwoo menatap kepergian Dahyun. Ada sedikit perasaan kecewa ketika Dahyun hanya melewatinya tadi. Kini Wonwoo tersenyum kecut, apa yang ia harapkan sebenarnya? Dahyun sudah sangat membencinya saat ini dan ia pantas mendapatkannya. Ya itu setimpal dengan apa yang ia perbuat pada gadis itu.
........................
Dahyun pov
Aku berjalan menyusuri koridor bersama teman-teman ku. Hal yang tak pernah ku duga sebelumnya, aku bertemu dengannya. Jeon Wonwoo, aku bertemu dengannya. Ku lihat ia tampak memberhentikan langkahnya, mata kami bertemu. Ku tatap wajah itu, mata itu, bibir itu. Aku sangatlah merindukannya, merindukan semua yang ada pada lelaki es itu. Tapi apa yang bisa aku lakukan? Wonwoo sudah memutuskan ku, itu yang ia mau.
Tak ada sedikit pun gerakan yang Wonwoo buat, ia bahkan tak ada niat sedikit pun untuk sekedar menyapa ku. langkah ku semakin mendekatinya. Aku sangat ingin memeluknya saat ini, namun kami sudah putus, kami sudah tidak memiliki hubungan lagi. Sekarang yang bisa aku lakukan hanyalah menyakinkan diriku sendiri untuk berhenti memperjuangkan Wonwoo. Ya, aku pasti bisa. Aku tidak akan membiarkan hatiku disakiti lagi olehnya.
Saat jarak kami sudah sangat dekat, aku memantapkan hatiku. Aku berjalan melewatinya, ku fokuskan pandang ku ke depan dan tak sedikit pun aku menoleh padanya.
Ya, yang ku lakukan ini sudah benar. Aku tak perlu menyesalinya, ya.. aku tidak perlu menyesal. Tapi kenapa rasanya sakit sekali, dadaku terasa sesak. Aku ingin menangis, namun tidak bisa.
Inilah akhirnya.
Aku dan Wonwoo memang tidak akan pernah bisa kembali bersama. Wonwoo sudah tidak mencintai ku lagi. Baginya aku hanyalah gadis yang mudah untuk dipermainkan.
.........................
"Mingyu-ya! "
Dahyun berlari menghampiri namja yang kini tengah bermain basket di dekat Taman belakang sekolah. Dahyun memang memiliki janji untuk menemani Mingyu bermain basket hari ini. Ya, Mingyu masuk klub basket satu bulan lalu. Sementara itu, dari yang Dahyun ketahui melalui orang-orang, Wonwoo berhenti bermain basket. Lelaki itu keluar dari klub. Entah apa yang terjadi, Dahyun tidak mengerti dengan jalan pikiran lelaki itu. Apa Wonwoo memutuskan keluar karena tahu bahwa Dahyun masih suka memerhatikannya bermain? Ahh sepertinya begitu.
Dahyun tersentak saat ia menyadari bahwa dirinya kembali memikirkan Wonwoo. Gadis itu menggelengkan kepala untuk menghilangkan pikiran-pikiran itu.
Panggilan dari Mingyu pun membantu dirinya untuk kembali fokus.
"Dahyun-ah! kau bawakan yang aku mau kan? " ucap lelaki berkulit Tan itu.
Dahyun mempoutkan bibirnya, ia berjalan kearah bangku Taman yang berada tak jauh dari tempat Mingyu bermain basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince [END]
FanficKim Dahyun, gadis yang menginginkan perhatian lebih dari kekasihnya ini rela melakukan apapun. Ia bahkan rela untuk pindah sekolah demi kekasihnya ini. Memiliki kekasih yang berhati dingin bukanlah hal mudah, bisakah Dahyun meluluhkan Hati pangeran...