Setelah kejadian beberapa saat lalu, Wonwoo memutuskan untuk mengantar Dahyun pulang. Namun Dahyun tidak ingin di antar menggunakan mobilnya, Dahyun berdalih bahwa ia ingin mereka menaiki bus dan bercerita sembari menikmati pemandangan kota, serta berjalan bergandengan tangan menyusuri taman yang berada didekat rumahnya.
Wonwoo awalnya menolak karena mengkhawatirkan Dahyun, gadis ini belum sembuh total. Namun Dahyun menyakinkan Wonwoo bahwa ia baik-baik saja. Dahyun mengatakan bahwa ia merindukan saat-saat dimana mereka melakukan hal-hal itu. Wonwoo pun tak bisa menolaknya.
Setelah turun dari bus. Wonwoo dan Dahyun pulang dengan bergandengan tangan menyusuri taman di dekat rumah Dahyun, namun saling memalingkan wajah. Dahyun merasa sangat gugup, ia teringat dengan kejadian tadi. Pipinya yang mulus dan berwarna putih itu membuat rona merah di wajahnya tampak sangat jelas.
"Dahyun.. "
Dahyun dengan cepat menoleh.
"Iya!"
"Uhm.. untuk yang tadi bisa kamu lupakan saja," ucap Wonwoo tanpa menatap Dahyun.
Dahyun dapat melihat jelas wajah Wonwoo yang kini tengah tersipu. Sejak kapan pangeran es nya bersikap seperti ini. Dahyun ingin tertawa melihat sisi lain Wonwoo yang menurutnya sangat manis. Sisi yang hanya ia lah yang tahu.
Dahyun pun tertawa pelan.
"Tidak ku sangka ternyata pangeran es ku menjadi pangeran mesum," ucap Dahyun
Dahyun menatap Wonwoo dengan senyuman jahilnya kemudian merangkul lengan Wonwoo dan menyandarkan kepalanya di bahunya.
"Apanya yang mesum!" dengus Wonwoo tak terima.
Dahyun tertawa kecil mendengarnya.
"Tentu saja mesum! Kamu mencium ku penuh nafsu tadi " ucap Dahyun, walau ia masih merasa malu tapi tak apa sekali-kali mengejek Wonwoo.
"Itu karena aku masih kesal karena bibirmu itu sudah di sentuh namja lain bodoh!" ucap Wonwoo frontal.
"Yak! Kecilkan suaramu itu!" ucap Dahyun, ia menutup mulut Wonwoo dengan tangannya.
Wonwoo menjauhkan tangan Dahyun lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Dahyun. Dahyun kaget karena wonwoo melakukannya tiba-tiba.
"Kali ini tidak akan aku biarkan kamu di sentuh lagi, hanya aku yang boleh, mengerti," bisik Wonwoo.
Dahyun mengangguk mantap. Wonwoo tersenyum melihat reaksi Dahyun, ia berjalan meninggalkan Dahyun di belakangnya yang masih berdiam diri. Dahyun memperhatikan Wonwoo yang kini berjalan di depannya.
"Wonwoo!!!" panggil Dahyun.
Wonwoo menoleh menatap Dahyun bingung.
"SARANGHAE!" lanjut Dahyun berteriak.
Dahyun membentuk tanda hati untuk Wonwoo. Kemudian mulai berlari menghampiri Wonwoo dan kembali mengandeng lengannya, Dahyun pun menunjukkan senyuman manisnya. Wonwoo tertawa pelan karena tingkah Dahyun yang berlebihan ini. Namun meski begitu, Wonwoo tidak bisa memprotes atau pun memarahi Dahyun.
Karena dia sudah terlalu jatuh pada gadis ini.
.........................
"Masuk lah."
Wonwoo melepaskan genggaman tangannya, ia tersenyum kecil pada Dahyun.
"Kamu pulang lah, aku akan masuk saat kamu sudah pulang," ucap Dahyun.
"Baiklah.."
Wonwoo berjalan menuju pagar rumah Dahyun.
"Uhm hati-hati! " teriak Dahyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince [END]
FanfictionKim Dahyun, gadis yang menginginkan perhatian lebih dari kekasihnya ini rela melakukan apapun. Ia bahkan rela untuk pindah sekolah demi kekasihnya ini. Memiliki kekasih yang berhati dingin bukanlah hal mudah, bisakah Dahyun meluluhkan Hati pangeran...